Mohon tunggu...
Wahyu Boedoet
Wahyu Boedoet Mohon Tunggu... -

tinggal dan kuliah di jepang selama 8 tahun, 1994-2002. lalu tinggal dan kerja di singapore selama 8 tahun, 2002-2010. kini telah kembali ke pangkuan ibu pertiwi.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

55-45 for Spanyol, Kecuali Sang Pembeda Jadi Bintang Sejati

8 Juli 2010   02:24 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:01 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Assalaamu 'alaikum,

Para pendukung Jerman semalam, rasanya tidak perlu terlalu bersedih karena kekalahan tim kesayangan mereka semalam. Kenapa begitu? Karena Paul Gurita telah meramalkan bahwa Spanyol menang, he he. Bukan, bukan itu alasannya, alasan yang tepat adalah karena Jerman semalam adalah anti klimaks dan pantas kalah akibat terlalu berhati-hati, kalau tidak bisa dibilang ketakutan yang berlebihan terhadap Spanyol. Jerman memang pantas kalah, karena dari segi posseion ball saja mereka sudah kalah jauh, men-shoot ke gawang pun sangat jarang. Bagaimana mau menang, kalau men-shoot ke gawang saja jarang-jarang. Mereka terlalu berkonsentrasi dan berpikir taktik apa yang harus mereka terapkan. Mereka berpikir terlalu dalam untuk bagaimana mematikan Iniesta dan Xavi di lapangan tengah. Akibatnya mereka gak bisa keluar lepas menyerang. Spanyol berbeda dengan Argentina atau Inggris yang bermain terbuka. Spanyol sangat kuat di gelandang dan mereka adalah penganut possesion football, yang merapatkan jarak antar lini dan antar pemain. Jadi begitu Jerman mau melakukan serangan balik, bola mentok di lapangan tengah. Ya sutra, Jerman sulit sekali menyerang dan memang Spanyol lebih pantas menang.

Dengan kemenangan Spanyol ini, Dunia bersuka cita karena telah pasti lahir sejarah baru, alias sang juara dunia yang baru, sebab lawan Spanyol di final adalah Belanda yang juga mengejar gelar untuk pertama kalinya. Piala Dunia kali ini memang mencatat banyak sejarah baru, dan yang utama akan lahir Juara Dunia baru, entah itu Spanyol atau Belanda. Lalu untuk pertama kalinya Eropa berhasil menjadi Juara Dunia di luar benuanya. All European Final di luar ERopa juga yang pertama kali. Kalau Spanyol menjadi juara dunia, akan tercatat pula sejarah baru bahwa tim yang pada pertandingan awalnya kalah pun bisa menjadi juara dunia. Lalu Spanyol akan menjadi tim kedua setelah Jerman yang menjadi Juara Dunia setelah sebelumnya menjadi Juara Eropa. Sedangkan kalau Belanda yang menjadi Juara Dunia, maka mereka akan tercatat sebagai Juara Dunia yang sempurna. Di babak kualifikasi mereka mencatat 8 kali kemenangan alias sempurna. Di babak grup putaran final, mereka juga sudah 3 kali menang, dan di babak knock out, mereka sudah 3 kali menang. Jadi kalau Belanda yang menang di final nanti, ini akan menjadi rekor kemenangan 15 kali berturut-turut yang sulit disamai oleh tim mana pun di masa mendatang.

Siapa yang kira-kira bakal jadi juara? Hmm, tanya saja si Paul Grita, kan dia sudah sukses meramal 6 kali dari 6 pertandingan alias sukses 100%, he he. Eitss jangan salah, si Paul Gurita itu boncos saat final Euro 2008, dimana dia memilih Jerman, tapi yang juara adalah Spanyol. Apakah kali ini saat di final dia akan boncos lagi? Wah, ini kan cuma hiburan dan bukan benar-benar ramalan, tul gak? Saya lebih berharap Spanyol yang jadi Juara Dunia, sebab saya sangat menyukai possesion football dan sepakbola menyerang. Spanyol dalam kondisi apa pun tak pernah berhenti menyerang. Dominasi sepakbola ala Spanyol, hanya bisa ditandingi oleh Argentina, Brasil dan Portugal. Andai Jerman bermain lepas seperti portugal, tentulah pertandingan semalam bakal jauh lebih menarik. Toh saat lawan Portugal, Spanyol nyaris beberapa kali kebobolan. Secara tim dan kualitas, Spanyol saat ini adalah yang terbaik. Deretan gelandang mereka adalah yang terbaik di dunia. Untuk turnamen kali ini, sulit mengatakan ada figur dominan di timnas mereka. Kalau di Euro 2008, ada Xavi Hernandez yang terlihat dominan dan terpilih jadi pemain terbaik, tapi tidak untuk kali ini. Namun rasanya tim yang mendominasi ball possesion adalah yang lebih pantas menang. Toh di level klub, Spanyol juga merajai via Barcelona dan Real Madrid. So mereka punya kepantasan sebagai Juara dunia di ebrbagai sisi, dan idealnya memang begitu.

Namun, saya yakin banyak orang yang kepengen Wesley Sneijder menjadi The Best Player in the World. Peran Sneijder begitu dominan di timnas Belanda. Posisi dan perannya seperti Zinadine Zidane bagi Perancis. kalau best player ditentukan sebelum final, seperti tahun 2006, Sneijder lah yang paling pantas menerimanya. Selain menjadi playmaker, dia juga top scorer di timnas Belanda dengan 5 gol (kalau gol pertama ke gawang Brasil diakui bukan sebagai gol bunuh diri). Dialah yang menjadi Pembeda pertandingan dan Penentu bagaimana jalan dan arah permainan Belanda. Apakah Belanda akan bisa menjadi Juara Dunia? besar kemungkinan akan ditentukan oleh performance Sneijder saat partai puncak nanti. Masih ingatkah kita ketika Inter Milan menaklukkan Barcelona? Di situ, Sneijder dengan jitu mengumpan bola dari lapangan tengah untuk dijadikan gol. Gaya permainan timnas Spanyol memang tak ubahnya seperti Barcelona plus plus. Jadi andaikan Sneijder cemerlang dan jitu, tentulah Spanyol bisa keok di tangan Belanda. Sang pembeda lainnya, mungkin adalah Arjen Robben dengan tusukan-tusukan dari sayapnya. Andai Belanda masih memainkan total football, tentu akan sangat seru sekali. Tapi kini mereka lebih memilih sepakbola pragmatis tanpa perlu bermain impresif. Hanya saja kalau Belanda kalah lagi, kasian dong sudah 3 kali kalah di final Piala Dunia.

Anyway saya tetap pegang Spanyol, namun menjagokan Wesley Sneijder sebagai pemain terbaik, seperti Zinadine Zidane di Piala Dunia 2006, dimana timnya kalah di final tapi dia tetap terpilih sebagai pemain terbaik karena kesentralan figurnya. Situasi kali ini agak mirip final Piala dunia 2006. Saat itu italia juga tidak memiliki figur sentral yang begitu dominan. Sehingga sampai saat ini, kita pun tak tau siapa Bintang Piala Dunia 2006 yang membawa timnya menjadi juara dunia. Di tahun 2002 ada Ronaldo, di tahun 1998 ada Zinadine Zidane, di tahun 1994 ada Romario, di tahun 1990 ada Lothar Mattheus, di tahun 1986 ada Diego maradona, di tahun 2982 ada Paolo Rossi. Tapi tidak di tahun 2006. Kalau Belanda menjadi juara, maka tak pelak lagi, nama yang naik ke history of football adalah Wesley Sneijder. Namun kalau Spanyol yang menang, situasinya sama seperti tahun 2006, yakni kesebelasan juara tidak punya bintang yang sangat dominan dan menonjol. Peluang Spanyol vs Belanda, menurut saya pribadi adalah 55-45 untuk Spanyol. Menilik dominasi sejauh ini dan kualitas pemain yang merata, Spanyol lebih unggul dan lebih layak juara. Namun, Belanda juga memiliki talenta dan skill yang sangat baik. Apalagi di situ ada seorang Wesley Sneijder, sang Pembeda. Liat saja nanti bagaimana kiprahnya, dan moga-moga final kali ini berjalan seru dan menghasilkan begitu banyak gol. Moga-moga Belanda bisa menusuk Spanyol dengan tajam demi mengimbangi dominasi permainan Spanyol. Kalau sang Pembeda jadi Bintang Sejati, Belanda lah yang akan keluar jadi pemenang.

Wassalaam,

Papa Fariz & Ayya aka Mas Boedoet
Web Blog: http://papafariz.blogspot.com
Face Book: boedoetsg@gmail.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun