Mohon tunggu...
Boedi Soesetyo
Boedi Soesetyo Mohon Tunggu...

money is everything.without health it is nothing

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Refleksi 2 Mei Hari Pendidikan Nasional

2 Mei 2014   13:22 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:57 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Refleksi  Hari Pendidikan Nasional

Hari ini 2 Mei ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional.Entah yang keberapa penulis tidak tahu. Juga tidak ingin tahu karena memang tidak berpengaruh.tidak mempengaruhi apa apa.Seperti biasa Hari Pendidikan Nasional Diperingati… dirayakan terus dilupakan.itu dari tahun ketahun ya seperti itu.Perubahan kurikulumpun juga tidak mengubah keadaan.membebani bahkan. Kurikulum baru identik buku baru. Identik pengeluaran baru. Sudah tidak ada cerita seorang adik mendapat warisan buku dari kakaknya. Yang sabar bapak bapak dan Ibu Ibu yaaa.

Yang paling baru disebut kurukulum 13.tidak tahu kenapa disebut kurikulum 13 mungkin lahir tahun 2013 x ya hehehe.sebagaimana biasanya gurupun cuman bisa pasrah menerima kurikulum 13.cocok tidak cocok tidak penting .mau bilang tidak cocokpun juga percuma.seperti itulah guru ibarat sekelompok kerbau yang dicocok hidungnya. Bergerak setelah dicambuk.(jangan marah yaa bapak-Ibu guru)Karena memang seperti itulah guru guru sekarang. Tidak bisa berbuat apa-apa.murid nakal tidak berani menghukum. Murid bodoh juga tidak berani memberi nilai jelek.(kok bisa yachhh).

Senakal apapun murid..sebodoh apapun murid guru tidak berani menghukum atau member nilai jelek.

Apalagi murid kelas IX di SMP atau kelas XII di SMA. Guru WAJIB memberi nilai minimal 85.(kok bisa yachhh).Guru takut sama kepala Sekolah Kepala sekolah takut sama kepala daerah,kepala Daerah takut sama menteri pendikan.(Menteri Pendidikan takut sama siapa yachhh. Takut sama istrinya X yach xixixi)

Itulah situasi pendidikan di Indonesia.Pasti para pengede akan mencak-mencak menyangkal kondisi ini,tapi inilah situasi sebenarnya dimasyarakat.Sebagaimana Ebtanas SMA kemarin para pengede mati-matin menolak kalo EBTANAS SMA dikatakan bocor.Fakta dilapangan tidah hanya Bocor tapi tumpah ruah kunci jawabannya hehehe.3 Tahun yang lalu penulis sempat optimis dengan paket soal SMA yang terdiri 20 paket soal. Satu ruangan maksimal harus 20 peserta 20 paket soal,pasti dech gak akan bisa tuch siswa tapiii nyatanyaaaaa masih bocor juga. Bocor…bocorrrr.(kok bisa yachhhh).Logita bodohnya,ditingkat pembuatan soal sudah dijaga ketat.ditingkat propinsi dijaga ketat,ditingkat kabupaten makin ketat. Terusss kok masih bocorrr ? kok bisa yach ????

Senin depan tanggal 5Mei 2014 tingkat SMP juga akan menghadapi Ebtanas.Penulis nyakin inipun pasti bocor walaupun tidak senekat kakak tingkatnya  SMA. Siapa  Yach yang bocorin ???tau achhhh.

Selamat memperingati hari pendidikan wahai siswa-siswa dan para guru Indonesia yang terhormat. Yang sabar Bapak-Bapak Ibu-Ibu guru yachhh. Umar Bakriii Umar Bakriii banyak ciptakan Menteri.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun