Mohon tunggu...
Boedi Santoso
Boedi Santoso Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

@CupuNoted\r\n\r\nhttp://notedcupu.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Noted: Tugas Kebut Satu Malam

27 Mei 2012   17:15 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:42 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_179288" align="aligncenter" width="300" caption="Sumber foto: http://tamseu.blogdetik.com"][/caption]

Part 1

Hari ini jadwalku kuliah sedang cuti, mata kuliah ISBDyang seharusya menempaku pagi ini terpaksa absen, dosen baru itu berhalangan hadir tak tau arah pamitannya. Memang aku kurang menyimak pesan pertemuan minggu lalu. Padalah sesuai jadwal hari ini tepat jam 9 kelompok ku bagian presentasi tugas study kasus keberagaman manusia dalam kesederajatan bermasyarakat. Hanya sepenggal pesan yang di tinggalkan pertemuan minggu lalu kalau jadwal hari rabu akan di pindahkan pada hari kamis di jam yang sama sesuai jadwal. Sementara ruang kelas masih menyusul. Terang pak dosen yang baru berumur satu bulan di kampus ini.

Dalam jurusanku manajemen perpajakan angkatan 2010 jumplah mahasiswanya sampai semester 4 tinggal 12 mahasiswa, tak ayal ruangan kelas berpetak 7x8 meter persegi itu rasanya luas bak lapangan sepak bola yang terkena kartu merah, kursi yang berjumlah 40 mahaiswa itu hanya terisi satu baris di depan sejajar dengan meja dosen dan mengekor ke belakang. Bahkan ketika ketiga-tiganya Ac itu nyala, cuaca dalam kelas berubah menjadi pekat dingin berembun menusuk kulit sampai menjalar dalam tulang.

waktu semester petama dulu jumlah mahasiswanya masih banyak tidak bisa aku hitung dengan jari ke sepuluh tanganku ini, rasanya tiap semester ada yang terdegradasi bak kompetisi dalam sepak bola, tersingkir entah karena hukum alam atau karena ekonomi yang memaksanya untukkeluar. Ribuan spekulasi dini terus tajam menghujat keluar dari perenungan. Semoga saja mereka lekas kembali bergabung di ruang yang longgar ini.

Disitulah ihwal kelompok-ku yang hanya berjumlah dua mahasiswa. Sundut yang rumahnya tak jauh dari rumah ku menjadi kolega dalam tugas ini. Itulah alasan kenapa Sundut bergabung “meminangku” berkelompok. Kalau di lihat dari track-rekout tentang tugas-tugas individu yang di kerjakan Sundut masih jauh dari kategori mahasiswa bekerja keras. Pernah suatu ketika aku melihat Sundut mengerjakan tugas super kilat bin dadakan tugas itu membuat rancangan judul skripsi per mahasiswa harus membuat 5 judul untuk bahan awal investasi di semester 5,alasanya agara bisa lulus cepat. Itu rancangan arahan yang di berikan oleh dosen yang mengajar mata kuliah metode penulisan laporan.Padahal waktu itu tepat jam 9 pagi tugas di kumpulkan, tepat ketika Ibu dosen menagih tugas yang di berikan seminggu yang lalu itu Sundut baru bisa melunasi 3 judul rancangan skripsi. Yang tidak lengkap mengumpulkan tugas nilai juga tida saya lengkapi,’’ tegas bu dosen dengan mata tajam menyorot Sundut. Terlihat hanya muka muram tertunduk yang di perlihatkan Sundut.

Hari senin, jeda 3 hari menjeang hari H presentasi tugas makalah ini, kelompok ku belum sama sekali menyicilnya, aku slalu berkominten ini tugas kelompok jadi di kerjakan harus berkelompok pula. Biar adil, renungku dalam hati.

Selasa sore Sundut memberitahuku lewat pesan singkat sms: Nanti sehabis mahgrib aku ke rumahmu, ngerjain makalah buat hari kamis. Kejadian semakin dramatis waktu pun cepat berlalu, sudah lebih dari waktu mahgrib jam 18.30 tak ada tanda-tanda kedatangan Sundut, tak ada kabar pula yang di sampaikan. Hati kecilku mulai megucap, nampaknya aku salah memilih partner.Kalau aku tidak mengambil keputusan tugas ini akan terbengkalai, nilaku semester ini untuk mata kuliah isbdbisa terancam, bisa jembol. Semakin risau hati ini menjalar ke pikiran berbuah menjadi kekalutan melihat waktu berjalan kian cepat, jarum jam sudah menyentuh angka 20.00.

Jangan jadi beban hanya kejadian kecil seperti ini, aku coba menemukan makna. Benar saja, itung-itung melatih ku untuk bekerja keras. Di syukuri saja.

Sementara tugas-tugas yang lain masih antri di belakang menunggu jentikn jemariku yang siap menyambut. Cukup satu kali ini saja, aku harus bisa memilih-milih mana teman yang bisa di jadikan partner.

Malam ini aku putuskan untuk browsing mencari bahan-bahan makalah mulai dari internet yang aku ketuk lewat google, di susul buku-buku di rak kecil ini yang siap membantuku. Sudah 5 jam aku bergelut mengumpulkan materi ini, bahuku mulai berontak ada sedikit nyeri yang kian mencuat, di susul mataku kian pedas terlalu lama menajam layar 14 inch PC accer ini, dua alat bukti fisik ini nampaknya menunutku untuk berisitirahat. Masih sisa waktu besok untuk mulai berpacu lebih keras lagi, materi sudah lengkap semua tinggal meletakkan sesuai kerangka makalah.

Salam boediinstitute ‏ @boedipanggul

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun