Kotaku banjir
Bukan karena kami tak berpikir
Bagi kami ini adalah takdir
Sebab kami tak henti berpikir
Kotaku banjir
Mulut mulut kalian yang nyinyir
Hirup bau keringat kami yang anyir
Agar kalian tahu kami berpikir
Kotaku banjir
Bukan salah kami tumpahkan air
Tapi kalian yang terlalu kikir
Sementara kami terus berpikir
Kotaku banjir
Bukan maksud kami mengusir
Jika masih saja asal membuka bibir
Lebih baik kalian pergi menyingkir
Kotaku banjir
Di sinilah jiwa raga kami terlahir
Dalam keruh kotornya air
Kami akan berjuang sampai akhir
Apa yang masih kalian pikir
Bila tak mau terkena banjir
Cepatlah jauh jauh minggir
Agar kami bisa jernih dalam berpikir
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H