Mohon tunggu...
Budi Santoso
Budi Santoso Mohon Tunggu... karyawan swasta -

zonafiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kotaku Banjir

13 Januari 2014   18:36 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:52 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kotaku banjir
Bukan karena kami tak berpikir
Bagi kami ini adalah takdir
Sebab kami tak henti berpikir

Kotaku banjir
Mulut mulut kalian yang nyinyir
Hirup bau keringat kami yang anyir
Agar kalian tahu kami berpikir

Kotaku banjir
Bukan salah kami tumpahkan air
Tapi kalian yang terlalu kikir
Sementara kami terus berpikir

Kotaku banjir
Bukan maksud kami mengusir
Jika masih saja asal membuka bibir
Lebih baik kalian pergi menyingkir

Kotaku banjir
Di sinilah jiwa raga kami terlahir
Dalam keruh kotornya air
Kami akan berjuang sampai akhir

Apa yang masih kalian pikir
Bila tak mau terkena banjir
Cepatlah jauh jauh minggir
Agar kami bisa jernih dalam berpikir

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun