Mohon tunggu...
LUKMANUL HAKIM
LUKMANUL HAKIM Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Yuk, Mengenal Air Lebih Dekat (Part 1)

2 November 2022   22:37 Diperbarui: 2 November 2022   22:49 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Hampir setiap hari kita melihat air. Saat mandi, minum, menyiram tanaman, atau pergi ke sungai, bermain ke pinggir pantai, kita akan selalu bertemu dengan air. Dari manakah air itu berasal? Bagaimana asal-usul kejadiaanya?

Menurut para ahli, proses terbentuknya air sebenarnya bersamaan waktunya dengan proses terjadinya bumi. Sekitar jutaan tahun yang lalu, bumi ini awalnya merupakan bola gas yang menyala dan sangat panas. Setelah masa yang lama, kumpulan gas itu menjadi dingin dan bumi menjadi cairan mendidih yang masih teramat panas.

Setelah beberapa lama, lapisan-lapisan luarnya mendingin dan memadat. Bagan yang padat ini membentuk kerak bumi. Beberapa bagian dari kerak bumi semakin bertambah dingin. Bagian-bagian ini mengerut membentuk gunung-gunung dan lembah-lembah. Di sana-sini terbentuk pula celah-celah dan lekuk-lekuk yang besar.

Sementara kerak bumi semakin mendingin, dikeluarkanlah gumpalan-gumpalan awan berisi uap. Gumpalan-gumpalan awan itu membumbung ke langit membentuk titik air. Setelah itu titik-titik air berubah menjadi hujan yang turun ke kerak bumi dan memenuhi semua lembah, celah dan lekuk. Dengan cara inilah terbentuk aliran-aliran sungai, danau, laut dan samudera selama berjuta-juta tahun.

Bumi menampung banyak hujan dan akhirnya kebanyakan kerak bumi ditutupi air. Hampir permukaan bumi merupakan lautan, sedangkan sisanya tanah daratan. Air yang mengisi daerah kutub menjadi lapisan es atau salju karena begitu dinginnya.

Sementara itu, selapis gas tebal dari peristiwa penguapan terbentuknya bumi telah membentuk sejenis selimut yang mengelilingi bumi. Lapisan itu dinamakan atmosfer. Begitulah awal mula terjadinya air.

Setelah terbentuknya air, kini kita mengenal adanya air laut, air sungai, air danau, air tanah, air sumur, air kolam dan lain-lain. Terbentuknya air di berbagai tempat tersebut tidak bias lepas dari peristiwa "daur air".

Tahukah kita, apakah yang dimaksud daur? Daur adalah perubahan-perubahan yang terjadi secara berulang dalam suatu pola tertentu dan terus-menerus. Air mengalami daur maka dari itu air tidak pernah habis, bagaimana terjadinya daur air?

Nantikan di bahagian selanjutnya ya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun