Mohon tunggu...
Muhammad shauma
Muhammad shauma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Memiliki hobi bermain alat musil

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Kemacetan di daerah Gedangan

1 Januari 2025   22:30 Diperbarui: 1 Januari 2025   21:58 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: (detik.com)

Halo semuanya perkenalkan nama saya Muhammad Shauma mahasiswa semester 1 Teknik Elektro UNAIR. Disini saya akan menjelaskan kemacetan yang terjadi di daerah rumah saya tepatnya di daerah Gedangan. Selama 19 tahun saya hidup di gedangan masalah tentang kemacetan ini semakin bertambah parah. Setiap jam berangkat kerja atau pulang selalu terjadi kemacetan yang sangat parah.

Meskipun setiap arah di perempatan gedangan sudah di berikan lampu lalu lintas kemacetan tetap terjadi. Kemacetan ini terjadi karena lampu lalu lintas hijau secara bersamaan dari 2 arah. Sedangkan kendaraan dari 2 arah tersebut tidak hanya berjalan lurus tetapi berpencar ke beberapa arah. Mekipun pemerintah sudah membangun frontage hal ini tidak menjadi pemecah masalah kemacetan yang terjadi di perempatan gedangan. Malah sebaliknya kemacetan semakin bertambah karena frontage tersebut menciptakan perempatan baru di sebelah perempatan gedangan. Penambahan volume kendaraan menjadi penyumbang kemacetan yang terjadi di daerah Gedangan ini. Terkadang banyak sekali truk-truk besar yang melintas hingga memenuhi ruas jalan. Banyak pengendara yang ingin berpindah ruas sehingga menyebabkan kendaraan lain berhenti dan memperpanjang kemacetan.

Menurut saya cara agar kemacetan ini bisa teratasi adalah dengan cara membenahi sistem lampu lalu lintas yang ada di perempatan gedangan dan di perempatan frontage. Selain membenahi sistem lampu lalu lintas, kesadaran masayarakat juga harus ditingkatkan dengan cara tidak menyalip antrian lampu lalu lintas dan juga tidak mengisi semua ruas jalur saat ada kereta melintas. Pembatasan ruas jalan juga harus diperhatikan agar kendaraan tidak seenaknya berpindah ruas yang mengakibatkan kemacetan semakin meningkat.

Mungkin itu saja yang dapat saya sampaikan. Saya tutup artikel ini dengan ucapan terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun