Mohon tunggu...
Rifky Pradana
Rifky Pradana Mohon Tunggu... -

Seseorang pria yang bukan termasuk golongannya rakyat 'Jelita', hanya seorang rakyat 'Jelata' saja, yang suka iseng, yang suka mengisi waktu nganggurnya untuk menghibur dirinya dengan membaca dan menuliskan uneg-unegnya yang dipostingkan di blog komunitas : Kompasiana, Politikana, serta di milis-milis yahoogroups.com : Forum Pembaca Kompas, Mediacare, Media Umat, Ekonomi Nasional, PPI-India, Indonesia Rising, Nongkrong Bareng Bareng, Wartawan Indonesia, Zamanku, Eramuslim, Sabili, Mencintai Islam, Syiar Islam, dengan nickname rifkyprdn@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Terimakasih Gayus...!

13 November 2010   05:11 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:39 1268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Terlalu mirip Gayus

Sungguh teramat banyak ‘jasa’ yang telah diberikan oleh Gayus Halomoan Tambunan -salah seorang pegawai golongan IIIA di Ditjen Pajak Kementrian Keuangan- kepada rakyat dan bangsa serta negara Republik Indonesia.

Dampak dan manfaat bagi rakyat dan bangsa serta negara Republik Indonesia, lantaran jasanya Gayus itu pun sesungguhnya teramat banyak.

Namun semua terpulang kepada rakyat dan bangsa serta negara Republik Indonesia, mampukah mendayagunakan dampak dan manfaatnya itu semaksimal mungkin bagi kebaikan dan kesejahteraan rakyat dan bangsa serta negara Republik Indonesia.

Itu tentunya tak terlepas dari bagaimana rakyat dan bangsa serta negara Republik Indonesia dalam menyikapi jasanya Gayus beserta dengan keseluruhan dampak dan manfaat yang dapat dipetik dari jasanya itu.

Seharusnya, tak ada yang lebih pantas diberikan kepada Gayus Halomoan Tambunan, selain apresiasi dan penghargaan serta ucapan terimakasih yang tak terhingga kepadanya.

Terimakasih Gayus !, semoga jasamu tak terlupakan oleh para anak negeri ini, dan dampak manfaat dari jasamu itu dapat didayagunakan semaksimal mungkin memberikan perbaikan ke arah kebaikan yang lebih banyak lagi bagi bangsa serta negara Republik Indonesia, sehingga tersejahterakanlah peri kehidupan seluruh rakyatnya.

Bintang jasa Mahaputra kelas I, seharusnya diberikan kepadamu, lantaran itulah salah satu bentuk penghargaan yang sepantasnya diberikan oleh negara ini kepadamu atas jasa-jasamu.

Lantaran dirimulah, bangsa ini menjadi termengertikan betapa di Ditjen Pajak Kementrian Keuangan itu, seorang pegawai yang hanya bergolongan pangkat III-A saja sudah mampu mengeruk lebih dari seratus milyar rupiah dalam kurun waktu masa kerja yang belum genap sepuluh tahun lamanya.

Sebab dirimulah, bangsa ini menjadi tahu betapa sistem dan mekanisme kerja di Ditjen Pajak Kementrian Keuangan itu –yang merupakan institusi percontohan dari keberhasilan reformasi birokrasi- tenyata dapat membuat seorang pegawai yang hanya bergolongan pangkat III-A non eselon itu mampu melakukan itu semuanya secara seorang diri saja yang tanpa melibatkan kerjasama dengan para atasan dan petinggi serta jajaran pimpinannya.

Jasamu jugalah yang membuat bangsa ini menjadi faham bahwa para penyidik Polri beserta jajaran jaksa di Kejaksaan termasuk para hakim di Pengadilan pun menjadi mendapatkan limpahan rezeki pendapatan tambahan yang mungkin akan membuat kehidupannya menjadi lebih termakmurkan lantaran keterlibatan dirinya dalam tugas yang diberikan negera untuk menangani kasus-kasus hukum yang seperti kasusmu itu.

Selama ini, kami para anak negeri ini memang telah dikenalkan oleh aparat negeri ini, bahwasanya di negeri ini ada yang sangat mirip dengan Ariel Peterporn, ada yang sangat mirip dengan Luna Maya, ada pula yang sungguh teramat mirip dengan Cut Tari.

Sekarang ini kami menjadi lebih termengertikan lagi, bahwasanya disamping asas praduga tak bersalah ada juga asas praduga adanya kembaran diri seorang tersangka lantaran asas hukum menjustifikasi kemungkinan seseorang itu mempunyai kembaran yang memang sangat terlalu mirip saja.

Hal itu tentunya tak akan terjadi, andai bukan karena rasa sayang dan cintamu kepada isterimu yang telah membuat dirimu ingin membahagiakannya dengan melakukan perjalanan wisata plesiran menonton pertandingan tenis tingkat dunia.

Lantaran itulah menjadi terbukakan pengetahuan kami bahwa dalam masa penahanan di kurungan penjara pun masih dimungkinkan untuk bebas berkeliaran yang bahkan melakukan wisata plesiran sampai ke pulau Bali.

Tak hanya itu, penjara pun bagi para pesakitan yang berkemampuan finansial bisa berubah bagaikan boarding school dimana ia akan mendapatkan previledge dari para sipir maupun polisi penjaga rutan sehingga setiap minggu sekali dapat berlibur pulang ke rumah kediamannya untuk berkumpul bersama anak dan istrinya.

Sekali lagi terimakasih Gayus !, lantaran engkaulah kami menjadi termahfumkan bahwa komitmen yang hanya setengah hati saja dari para pemimpin negeri ini dalam menegakkan hukum ternyata malahan menghasilkan proses penegakan hukum yang bagaikan mekanisme sistem ‘rantai makanan’ yang selayaknya hanya ada di hutan rimba belantara.

Rantai makanan yang saling mangsa memangsa diantara para predator, dimana hasil akhirnya akan menempatkan yang terbuas menjadi predator puncak di jalinan rantai makanan itu.

Jika hal tersebut terus dipelihara kesinambungannya, maka kami para rakyat jelata akan tetap tak berubah dan tak beranjak dari posisi terbawah di rantai makanan itu, selayaknya pelanduk yang selalu hanya menjadi makanan bagi para serigala dan harimau serta predator lainnya yang seakan tak pernah terpuaskan kebuasan dan rasa laparnya.

Terimakasih Gayus… !, aminkanlah doa kami yang sangat berharap agar segera muncul Gayus-Gayus lainnya sehingga kami menjadi semakin haqqul yakin bahwa demikianlah keadaan para aparat negara kami yang telah menjadikan situasi negeri kami yang sedemikian ini, dimana selama ini keadaan dan situasi yang demikian itu tak terlihat oleh mata kami lantaran tertutupi oleh tirai tebar pesona dan tabir pencitraan saja.

Wallahualambishshawab.

*

Foto ilustrasi dicopypaste darisini , sini , sini , sini , sini , sini , sini.

*

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun