Mohon tunggu...
Rifky Pradana
Rifky Pradana Mohon Tunggu... -

Seseorang pria yang bukan termasuk golongannya rakyat 'Jelita', hanya seorang rakyat 'Jelata' saja, yang suka iseng, yang suka mengisi waktu nganggurnya untuk menghibur dirinya dengan membaca dan menuliskan uneg-unegnya yang dipostingkan di blog komunitas : Kompasiana, Politikana, serta di milis-milis yahoogroups.com : Forum Pembaca Kompas, Mediacare, Media Umat, Ekonomi Nasional, PPI-India, Indonesia Rising, Nongkrong Bareng Bareng, Wartawan Indonesia, Zamanku, Eramuslim, Sabili, Mencintai Islam, Syiar Islam, dengan nickname rifkyprdn@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sisi Lain Century yang Tak Kukenal

19 Januari 2010   17:15 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:22 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Boediono & Sri Mulyani 01

Sebagai mana diketahui publik, bank Century ini kolaps karena 'dirampok' oleh pemegang sahamnya.

Berkaitan dengan itu, maka Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) pada tanggal 21 November 2008 menyatakan bahwa Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik.

Lalu, dana yang dimiliki oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) diputuskan untuk digunakan sebagai sumber dana bailout bank Century tersebut.

Akan tetapi, keputusan KSSK itu tidak menyebutkan berapa nilai yang harus diberikan oleh LPS untuk membailout bank Century ini.

Selanjutnya, pencairan dana dari LPS ke bank Century hanya berdasarkan data-data yang diberikan oleh BI, yang dari hari ke hari data-data itu terus berubah-rubah.

Kebutuhan dana yang semula hanya Rp. 632,37 Miliar terus bertambah hingga di bulan Juni 2009 dana bailout sudah mencapai Rp. 6,76 Triliun.

Dengan demikian, apakah menteri keuangan selaku ketua KSSK saat memutuskan untuk membailout bank Century itu, belum mengetahui bahwa keputusannya akan bernilai sebesar Rp. 6,76 Triliun ?.

Dalam arti kata,Sri Mulyani saat memutuskan bailout terhadap bank Century itu tanpa mempertimbangkan berapa nilai uang yang harus dikeluarkan akibat dari keputusannya itu ?.

Tentu hal yang aneh jika seorang Sri Mulyani sampai bisa melakukan hal yang seperti itu. Hampir muskil seorang Sri Mulyani memutuskan sesuatu kebijakan yang penting, tanpa ia mengetahui konsekuensi nilai uang akibat dari keputusannya itu.

Namun, pada kenyataannya, memang data yang diberikan oleh BI perihal kebutuhan dana bailout itu dari hari ke hari data-data itu terus berubah-rubah.

Adakah kaitan benang merah data BI yang terus berubah datanya dari hari ke hari itu dengan rumor adanya kelebihan dana sekitar Rp. 1 Trilyun sampai Rp. 2 triliun dari dana bailoutsebesar Rp 6,7 triliun yang diberikan kepada Bank Century oleh LPS, seperti yang dinyatakan oleh Robert Tantular yang mantan pemilik Bank Century itu saat memberikan keterangan di hadapan Pansus ?.

Wallahualambishshawab.

*

Catatan kaki :

Artikel lain yang berjudul “Marsilam ‘Robert’ Simanjuntak” dapat dibaca dengan mengklik disini, danyang berjudul “Biarkan Maling Bersaksi, Upsss…Salah…’Biarkan Maling Beraksi !’… dapat dibaca dengan mengklik disini, sertayang berjudul “SBY Penanggungjawab Skandal Century” dapat dibaca dengan mengklik disini,

*

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun