Sebagai mana diketahui publik, bank Century ini kolaps karena 'dirampok' oleh pemegang sahamnya.
Berkaitan dengan itu, maka Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) pada tanggal 21 November 2008 menyatakan bahwa Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik.
Lalu, dana yang dimiliki oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) diputuskan untuk digunakan sebagai sumber dana bailout bank Century tersebut.
Akan tetapi, keputusan KSSK itu tidak menyebutkan berapa nilai yang harus diberikan oleh LPS untuk membailout bank Century ini.
Selanjutnya, pencairan dana dari LPS ke bank Century hanya berdasarkan data-data yang diberikan oleh BI, yang dari hari ke hari data-data itu terus berubah-rubah.
Kebutuhan dana yang semula hanya Rp. 632,37 Miliar terus bertambah hingga di bulan Juni 2009 dana bailout sudah mencapai Rp. 6,76 Triliun.
Dengan demikian, apakah menteri keuangan selaku ketua KSSK saat memutuskan untuk membailout bank Century itu, belum mengetahui bahwa keputusannya akan bernilai sebesar Rp. 6,76 Triliun ?.
Dalam arti kata,Sri Mulyani saat memutuskan bailout terhadap bank Century itu tanpa mempertimbangkan berapa nilai uang yang harus dikeluarkan akibat dari keputusannya itu ?.
Tentu hal yang aneh jika seorang Sri Mulyani sampai bisa melakukan hal yang seperti itu. Hampir muskil seorang Sri Mulyani memutuskan sesuatu kebijakan yang penting, tanpa ia mengetahui konsekuensi nilai uang akibat dari keputusannya itu.
Namun, pada kenyataannya, memang data yang diberikan oleh BI perihal kebutuhan dana bailout itu dari hari ke hari data-data itu terus berubah-rubah.
Adakah kaitan benang merah data BI yang terus berubah datanya dari hari ke hari itu dengan rumor adanya kelebihan dana sekitar Rp. 1 Trilyun sampai Rp. 2 triliun dari dana bailoutsebesar Rp 6,7 triliun yang diberikan kepada Bank Century oleh LPS, seperti yang dinyatakan oleh Robert Tantular yang mantan pemilik Bank Century itu saat memberikan keterangan di hadapan Pansus ?.
Wallahualambishshawab.
*
Catatan kaki :
Artikel lain yang berjudul “Marsilam ‘Robert’ Simanjuntak” dapat dibaca dengan mengklik disini, danyang berjudul “Biarkan Maling Bersaksi, Upsss…Salah…’Biarkan Maling Beraksi !’…” dapat dibaca dengan mengklik disini, sertayang berjudul “SBY Penanggungjawab Skandal Century” dapat dibaca dengan mengklik disini,
*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H