Doktor Sri Mulyani yang pernah dianugerahi gelar Menteri Keuangan terbaik Asia versi Lembaga Emerging Market Forum dan gelar Menteri Keuangan terbaik Dunia versi majalah Euro Money, oleh beberapa kalangan dinilai sebagai seorang ekonom berintegritas tinggi serta nir kepentingan dan nir ambisi politik.
Disamping itu, Doktor Sri Mulyani yang pernah menjadi pejabat tinggi di IMF ini oleh beberapa kalangan itu juga dinilai sebagai sosok yang tak kenal kompromi dalam menegakkan kebenaran.
Sebagaimana diketahui pada masa menjelang akhir masa kerja Pansus DPR perihal Skandal Bank Century, aparat Ditjen Pajak cq Kementrian Keuangan merilis berita tentang adanya kasus penyelewenang pajak di sebuah perusahaan yang berafiliasi kepada Ketua Umum partai Golkar, Aburizal Bakrie.
Bahkan berita tentang penyelewenang pajak itu semakin santer dihembuskan bersamaan dengan saat-saat mendekati pelaksanaan Sidang Paripurna DPR yang akan mengambil keputusan DPR tentang Skandal Bank Century.
Dimunculkannya kasus penyelewenang pajak itu oleh beberapa pihak ditengarai hanyalah bagian dari upaya menekan partai Golkar agar mengendorkan tekanan politiknya kepada Sri Mulyani terkait dengan sikap dan penilaian partai Golkar atas kasus Skandal Bank Century.
Namun publik tentu saja tak bisa mempercayai bahwa pemunculan kasus penyelewengan pajak itu hanyalah sebagai bagian dari upaya untuk melakukan tukar guling (barter) dengan kasus Skandal Bank Century, mengingat penilaian dari beberapa kalangan yang sangat meyakini tingginya intergritas Doktor Sri Mulyani itu.
Sebagaimana diketahui pula, hasil Sidang Paripurna DPR akhirnya tetap memberikan kesimpulan bahwa ada tindak pidana korupsi terkait kebijakan bailout (blankeet guarantee) bank Century.
Oleh sebab itu, pihak DPR meminta agar kasus Skandal Bank Century itu segera diproses secara hukum.
Dan seperti diketahui, sampai saat ini pihak Kejagung dan Polri serta KPK masih belum menunjukkan tanda-tanda mulai melaksanakan rekomendasi DPR itu dengan memulai proses penyidikan atas kasus Skandal Bank Century.
Beberapa pihak menengarai adanya tanda-tanda yang menunjukkan bahwa rekomendasi DPR yang dihasilkan melalui Sidang Paripurna DPR itu akan diabaikan oleh aparat penegak hukum maupun oleh pemerintah yang sedang berkuasa.
Menariknya, tanda-tanda mulai tidak jelasnya kelanjutan dari rekomendasinya DPR itu bersamaan pula dengan mulainya terjadi tanda-tanda ketidak jelasan kelanjutan dari kasus penyelewengan pajak yang pernah dihembuskan oleh aparat Ditjen Pajak cq Kementrian Keuangan.
Apakah hal itu menunjukkan kebenaran dari sinyalemen bahwa telah terjadi tukar guling (barter) antara kasus Skandal Bank Century dengan kasus penyelewengan pajak ?.
Tentunya tidak, jika benar penilaian dari beberapa kalangan yang meyakini bahwa Doktor Sri Mulyani yang nir kepentingan dan nir ambisi politik itu mempunyai integritas sangat tinggi dan tak kenal kompromi.
Namun, mengapa seakan tidak ada kelanjutan dari kasus penyelewengan pajak ?.
Tentunya ketidak jelasan itu akan membuat munculnya keraguan akan kebenaran penilaian bahwa Doktor Sri Mulyani itu nir kepentingan dan nir ambisi politik serta berintegritas sangat tinggi dan tak kenal kompromi.
Ini merupakan tanda-tanda intergritas tinggi dan sikap tak kenal kompromi itu sudah mulai luntur ?.
Atau, justru Doktor Sri Mulyani itu nir kepentingan dan nir ambisi politik serta berintegritas sangat tinggi dan tak kenal kompromi adalah suatu penilaian yang perlu diragukan kebenarannya ?.
Wallahualambishshawab.
*
Catatan Kaki :
- Artikel terkait lainnya yang berjudul‘ Tukar Guling dalam Skandal Century‘klik di sini ,dan yang berjudul‘ Bali berlanjut ke Century ‘klik di sini ,serta yang berjudul‘ Sri Mulyani algojo bagi Golkar ‘klik di sini ,dan yang berjudul‘ Sri Mulyani Wapres 2014-2019 ‘klik di sini ,  serta yang berjudul‘ Beranikah Presiden SBY ? ‘klik di sini .
- Artikel menarik lainnya yang berjudul‘ Nyidam Menara Petronas ‘klik di sini ,dan yang berjudul‘ Gatotkaca Indonesia Kurang Hebat ? ‘klik di sini ,serta yang berjudul‘ Cukup 1 Riyal Saja ‘klik di sini ,dan yang berjudul‘ Tujuh WNI Terkaya di Dunia ‘klik di sini ,  serta yang berjudul‘ Kondom Bekas ‘klik di sini .
*
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI