“Semula dikira dari selang dan regulator, ternyata ada masalah lain. Tidak samanya harga gas dan pengoplosan”, demikian kata Presiden SBY seperti dikutip dari sebuah sumber berita online.
Penjelasan dari Presiden SBY tersebut diatas secara tidak langsung telah membantah penjelasan-penjelasan dari beberapa pihak yang mengatakan bahwa sumber masalah ledakan beruntun tabung gas Elpiji bukan berasal dari tabungnya melainkan berasal dari selang dan regulatornya.
Tidak samanya harga jual atau disparitas harga antara gas Elpiji tabung 3 Kg dengan tabung 12 Kg memicu praktik pengoplosan gas dari tabung 3 kg ke 12 kg itulah yang kemudian menyebabkan terjadinya kecelakaan ledakan gas elpiji secara beruntun.
Untuk itu, pihak pemerintah akan melakukan pembenahan berupa perubahan spesifikasi gas sehingga bau gas menjadi lebih menyengat, sehingga diharapkan kebocoran akan lebih mudah dikenali.
Disamping itu, pemerintah juga akan menghilangkan disparitas harga gas antara gas elpiji tabung 3 Kg dengan 12 Kg, sehingga akan meniadakan praktik pengoplosan.
Penghilangan disparitas harga itu berarti menaikkan harga gas elpiji tabung 3 Kg menjadi sama dengan harga gas elpiji 12 Kg.
Rupanya begitulah fakta baru menurut penjelasan pemerintah yang telah menjadi penyebab ledakan tabung gas elpiji secara beruntun.
Dan, rupanya dengan menaikkan harga gas elpiji tabung 3 Kg yang menjadi cara pemerintah dalam mengatasinya.
Semoga cara itu tak menjadikan harga barang lainnya menjadi ikut terkerek naik karenanya. Mengingat belum lama ini kenaikan Tarif Dasar Listrik pun telah mendahuluinya, dinaikkan harganya oleh pemerintah.
Akankah, pendapatan rakyat akan dinaikkan pula oleh pemerintah ?.
Wallahualambishshawab.
*
- Artikel dengan tema terkait dapat dibaca di : Horor Bom Elpiji , LPG yang Berbahaya .
- Artikel dengan tema sosek dapat dibaca di : Redenominasi dan Sanering , Inflasi Tingggi dan Sanering , Gaji standar Lokal Biaya Hidup standar Internasional.
- Artikel dengan tema lainnya dapat dibaca di : Reuni Keluarga Besar Presiden SBY , Kado Ultahnya Aira Yudhoyono , Referendum Masa Jabatan Presiden .
- Foto ilustrasi dicopy paste dari sini .
*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H