Mohon tunggu...
Rifky Pradana
Rifky Pradana Mohon Tunggu... -

Seseorang pria yang bukan termasuk golongannya rakyat 'Jelita', hanya seorang rakyat 'Jelata' saja, yang suka iseng, yang suka mengisi waktu nganggurnya untuk menghibur dirinya dengan membaca dan menuliskan uneg-unegnya yang dipostingkan di blog komunitas : Kompasiana, Politikana, serta di milis-milis yahoogroups.com : Forum Pembaca Kompas, Mediacare, Media Umat, Ekonomi Nasional, PPI-India, Indonesia Rising, Nongkrong Bareng Bareng, Wartawan Indonesia, Zamanku, Eramuslim, Sabili, Mencintai Islam, Syiar Islam, dengan nickname rifkyprdn@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Ending Kasus Ariel

12 Juni 2010   04:04 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:35 8561
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ariel+Luna+Cut Tari

Kasus rekaman video adegan mesum yang melibatkan Ariel dan Luna Maya serta Cut Tari, jika semua pihak sepakat, maka masih ada kemungkinan bisa dicarikan dan dibuatkan cara agar berakhir happy ending dengan solusi yang saling menguntungkan semua pihak.

Penyidik dari pihak kepolisian negara Republik Indonesia dapat menyimpulkan bahwa berdasarkan pemeriksaan laboratorium forensik yang ilmiah dan canggih serta intensif, didapatkan hasil bahwa pemeran dalam video itu bukan Ariel dan bukan Luna Maya serta bukan Cut Tari.

Rekaman video itu hanyalah hasil rekayasa dan kreasi sinematografi dengan teknologi yang canggih.

Sedangkan para pemerannya adalah para oknum pemeran pengganti atau stuntman dengan rupa wajah dan ciri-ciri fisik yang sangat mirip mereka.

Didalam mempersiapkan produksinya, semua kru mempersiapkan dengan sangat cermat dan teliti. Bahkan demi profesionalitas dan tuntutan akting serta jalan ceritanya, para pemeran pengganti telah melakukan operasi plastik untuk menyesuaikan dengan ciri-ciri fisiknya yang spesifik.

Tak hanya itu, para pemeran pengganti itu juga para aktris dan aktor yang profesional, sehingga mereka juga sangat pandai dalam berakting menirukan dengan persis dalam warna suara maupun kebiasaan gerak dan goyangan badan serta olah tubuhnya.

Seperti juga layaknya memproduksi sebuah film ala Hollywood. Tak ketinggalan tentu juga melibatkan properti lengkap termasuk aksesoris dan busana serta setting kamarnya.

Penyandang dan produser serta sutradara dan para pemerannya itu diduga merupakan anggota dari jaringan organisasi kejahatan yang sangat profesional menyerupai mafia.

Bahkan diduga mereka juga telah menjalin kerjasama dengan jaringan teroris di Indonesia, seperti Dulmatin dan kawan-kawannya.

Beberapa anggotanya sudah berhasil teridentifikasi, dan saat ini sedang dalam perburuan pihak kepolisian yang melibatkan Densus 88 lantaran mereka ada kaitannya dengan terorisme, serta kepolisian bagian kejahatan trans nasional lantaran mereka diduga sudah berhasil kabur ke luar negeri.

Polisi juga berhasil menyita puluhan rekaman video dengan puluhan pemeran lainnya.

Serupa dengan video sebelumnya, video yang belum berhasil diedarkan itu juga melibatkan pemeran penggati yang mirip dengan para artis atau selebritis dan anak atau menantu dari para tokoh nasional.

Motif dari organisasi kejahatan itu adalah keuntungan bisnis dan tindak pidana pemerasan serta ingin merusak kredibilitas bangsa Indonesia.

Akhirulkalam, diharapkan dengan ending yang demikian itu maka Ariel dan Luna Maya dapat terehabilitasi nama baiknya.

Sehingga tidak akan ada lagi noda hitam dalam perjalanan kehidupan mereka dikemudian hari setelah mereka berdua melangsungkan pernikahannya secara resmi.

Cut Tari pun juga akan dapat semakin memberikan legitimasi yang kuat terhadap ketidak yakinan kebenaran video itu yang telah menjadi sikap dari keluarga besar sanak familinya dan suami beserta keluarga besar mertuanya.

Tak ketinggalan, ending dengan dasar kesimpulan itu maka ada dasar legitimasi dan justifikasi yang sangat kuat itu juga akan membuat semua pihak yang berkait dan berkepentingan atas ke 32 wanita lainnya juga akan teramankan nama baik dan martabat serta kehormatan dan harga dirinya, andai pun ada video yang terpaksa lolos dan terpublikasikan.

Sepakat dan mendukungkah anda terhadap usulan ending solusi yang demikian itu ?.

Wallahulambishshawab.

*

Catatan Kaki :

*

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun