“….dan aku tinggalkan kepada kalian Kitabullah (Al-Qur’an) dan Sunnahku (Al-Hadits) sebagai pedoman bagi kalian. Dengan berpegang pada keduanya maka kalian tidak akan tersesat…..”
Demikian sabda Rasulullah SAW dalam kutbah Haji Wadha dari atas Jabal Rahmah di tengah padang Arafah dihadapan lebih dari 120.000 kaum Muslimin, menjelang waktu dzuhur pada tanggal 9 Dzulhijah 10 H.
*
Al-Qur'an adalah firman Allah SWT yang diwahyukan melalui perantaraan Malaikat Jibril as kepada Khataman Nabiyyil, Sayyidina Muhammad Rasulullah SAW.
Selanjutnya Al-Qur’an ditulis pada mushaf-mushaf yang kemudian disampaikan kepada kita secara mutawatir.
Al-Qur'an turun secara berangsur-angsur selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Al-Qur’an terbagi menjadi 30 juz dan 114 surat.
Sedangkan menurut tempat diturunkannya, Al-Quran terbagi atas 91 surat Makkiyah (Mekkah) yaitu surat yang diwahyukan sebelum pelaksanaan hijrah, dan 23 surat Madaniyah (Medinah) yaitu surat yang diwahyukan setelah pelaksanaan hijrah.
Al-Qur’an adalah mukjizat, dimana seluruh isinya adalah kebenaran yang haq dan mutlak. Subhanallah, Maha Suci Allah. Dan, Maha Benar Allah dengan segala firman-Nya.
Syariat-Nya berlaku universal, dan kebenaran mutlak firman-Nya abadi sepanjang zaman, tak terkungkung hanya pada suatu kurun waktu tertentu saja.
Al-Qur’an tak hanya berisikan tentang hukum dan syariat-Nya, dan berita-berita tentang peristiwa masa lalu, serta peristiwa masa depan. Kalamullah juga menerangkan berbagai fakta tentang keseluruhan kejadian dan seluk beluk alam semesta beserta seluruh isinya.
“Demi langit yang mempunyai jalan-jalan”. (QS. Az-Zariyat [51] : 7)
“Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya”. (QS. Al-Anbiya [21] : 33)
“Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui”. (QS. Yasin [36] : 38)
Demikian firman-Nya yang diwahyukan melalui Al-Qur’an sekitar lebih dari 1.400 tahun yang telah lalu, dimana manusia belum memiliki teknologi teleskop yang canggih itu, telah menerangkan bahwa Keseluruhan alam semesta yang dipenuhi oleh lintasan dan garis edar planet-planet ciptaan-Nya.
Selanjutnya, kesemua planet-planet dan berbagai sistem tata surya di alam semesta itu berada dalam suatu gerakan garis edar yang harmonis dan sistematis serta terencana.
“Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, antara keduanya ada batas yang tak dapat dilampaui oleh masing-masing”. (QS. Ar-Rahman [55] :19-20)
Saat dimana ilmu dan pengetahuan yang dimiliki oleh manusia belum mengenal mengenal ilmu kelautan, ilmu fisika, tegangan permukaan, disaat itu Al Qur’an telah mengungkapkannya.
…Dikarenakan gaya fisika yang dinamakan ‘tegangan permukaan’, air dari laut-laut yang saling bersebelahan tidak menyatu. Akibat adanya perbedaan masa jenis, tegangan permukaan mencegah lautan dari bercampur satu sama lain, seolah terdapat dinding tipis yang memisahkan mereka…
Demikian yang diterangkan oleh Davis Richard A, Jr. dalam Principles of Oceanography. Dimana, suratdi dalam Al-Quran yang diwahyukan sekitar 1.400 tahun yang lalu itu telah mengungkapkannya.
“Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang-belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik”. (QS. Al-Mu’minun [23] :14)
Suratdidalam Al Qur'an mengungkapkan tahap-tahap pembentukan manusia dalam rahim ibu.
Ayat ini semula dianggap oleh manusia bertentangan dengan ilmu dan pengetahuan serta perkembangan teknologinya manusia. Tulang dan otot dalam embrio terbentuk secara bersamaan, demikian dikatakan dalam ilmu Embriologi.
Namun dalam perkembangan lanjutannya, ternyata pernyataan dalam ayat Al-Qur'an itu benar adanya.
Penelitian dengan menggunakan teknologi terbaru telah mengungkap bahwa perkembangan dalam rahim ibu, setelah terbentuknya jaringan tulang rawan embrio yang kemudian mengeras menjadi tulang itu. Selanjutnya disusuli dengan terbentuknya sel-sel otot yang terpilih dari jaringan di sekitar tulang-tulang bergabung, lalu membungkus tulang-tulang itu.
Dalam minggu ketujuh, rangka mulai tersebar ke seluruh tubuh dan tulang-tulang mencapai bentuknya. Pada akhir minggu ketujuh dan selama minggu kedelapan, otot-otot menempati posisinya di sekeliling bentukan tulang.
Singkat kata, tahap-tahap pembentukan manusia berdasarkan penemuan terbaru di pencabangan embriologi modern, ternyata membenarkan apa yang telah digambarkan dalam Al Qur'an yang diwahyukan sekitar lebih dari 1.400 tahun yang lalu itu.
Demikian sekelumit tentang sebagian kecil dari isi Al Qur'an yang merupakan kalam Allah SWT, Dzat Tunggal Yang Maha Kuasa, yang ilmu-Nya meliputi segala sesuatu. Sang Maha Pencipta segala sesuatu yang dari tiada menjadi ada, lalu yang memusnahkan kembali yang ada kembali menjadi tiada.
Sungguh, seberapa pun beragam dan hebatnya temuan ilmu dan teknologi serta pencapaian pengetahuan dan pemahaman manusia itu sangatlah tidak ada artinya jika dibandingkan dengan luas dan dalamnya ilmu Allah.
Ibarat ilmu Allah SWT itu adalah samudera, maka ilmu manusia tak lebih dari setetes air yang jatuh dari jari yang dicelupkan ke dalam air saja layak.
“…..Allah mengetahui apa-apa yang dihadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmi Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya…..” . (QS. Al-Baqarah [2] : 255).
Al-Qur’an juga tak hanya mengatur hubungan vertikal antara manusia dengan Pencipta-Nya. Al-Qur’an mengatur segalanya, termasuk hubungan horizontal antar manusia dengan sesamanya, hubungan manusia dengan alam sekitarnya.
Al-Qur’an mengatur segalanya, karena Al-Qur’an memang dikehendaki-Nya agar menjadi pedoman hidup bagi manusia ciptaan-Nya.
“Al Qur'an ini adalah kitab pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang menyakini”. (QS. Al-Jasiyah [45] : 20)
“Dan Al Qur'an itu adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati, maka ikutilah dia dan bertakwalah agar kamu diberi rahmat”. (QS. Al-An’am [6] : 155)
Akhirulkalam, Sungguh, Maha Benar Allah dengan segala firman-Nya. Dimana sesungguhnya pengetahuan Allah SWT tak hanya sebatas tentang itu saja.
Ilmu-Nya meliputi segalanya, termasuk jauh meneropong ke dalam hati sanubari setiap manusia hamba ciptaan-Nya. Tak ada yang mampu disembunyikan dari penglihatan-Nya, sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Ali Imron.
“…..Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi…..” . (QS. Ali Imran [3] : 118).
Percayakah anda terhadap kebenaran mutlak firman Allah SWT tersebut ?.
Al-Qur’an telah Bicara, Believe it or not !. Semua tergantung kepada kadar dan tingkat keimanan, terserah kepada pilihannya pribadi masing-masing yang kelak di hari penghisaban akan dipertanggung jawabkan dihadapan-Nya.
Wallahulambishshawab.
*
Catatan Kaki :
Artikel lainnya yang berjudul ‘Jerusalem 1187 Masehi’ dapat dibaca dengan mengklik di sini , dan yang berjudul ‘Miss Serambi Mekkah dalam Benturan antar Peradaban Dunia’ dapat dibaca dengan mengklik di sini, serta yang berjudul ‘Ayat Al-Qur’an di Tubuh Bayi’ dapat dibaca dengan mengklik di sini .
*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H