Mohon tunggu...
Rifky Pradana
Rifky Pradana Mohon Tunggu... -

Seseorang pria yang bukan termasuk golongannya rakyat 'Jelita', hanya seorang rakyat 'Jelata' saja, yang suka iseng, yang suka mengisi waktu nganggurnya untuk menghibur dirinya dengan membaca dan menuliskan uneg-unegnya yang dipostingkan di blog komunitas : Kompasiana, Politikana, serta di milis-milis yahoogroups.com : Forum Pembaca Kompas, Mediacare, Media Umat, Ekonomi Nasional, PPI-India, Indonesia Rising, Nongkrong Bareng Bareng, Wartawan Indonesia, Zamanku, Eramuslim, Sabili, Mencintai Islam, Syiar Islam, dengan nickname rifkyprdn@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Irfan Bachdim, Korban Intrik PSSI ?

28 Desember 2010   00:07 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:19 1198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak dipasangnya Irfan Bachdim sebagai pemain starter line up saat pertandingan Final leg pertama, apakah ada kaitannya dengan rencana PSSI yang akan mendepaknya dari Timnas Indonesia ?.

Tidak jelas, karena tidak ada kabar yang mengkonfirmasikan tentang hal itu.

Tapi yang jelas, Irfan memang baru diturunkan setelah babak kedua sudah memasuki waktu paruh kedua menjelang berakhirnya pertandingan.

Dimana pada pertandingan itu, yang diselenggarakan pada hari Minggu tanggal 26 Desember 2010 di stadion Bukit Jalil – Kuala Lumpur Malaysia, Indonesia dikalahkan secara telak oleh Malaysia dengan skor 0-3.

Sebagaimana diketahui, Irfan Harrys Bachdim merupakan pemain yang terdaftar bermain di klub Persema Malang. Dimana pemain muda berbakat ini telah rela melepaskan kewarganegaraan Belanda untuk selanjutnya hanya memiliki satu paspor kewarganegaraan, yaitu paspor warganegara Indonesia.

Saat ini, di klub Persema ini juga telah bergabung Kim Jefrey Kurniawan. Seorang pemain muda berbakat yang juga telah rela melepaskan kewarganegaraan Jerman untuk menjadi warganegara Indonesia.

Selain itu, di klub Persema ini juga bergabung pemain asal Kamerun, Sammy Pierre Patrick. Pemain ini, konon katanya, merupakan salah satu pemain yang termasuk dalam perencanaan akan dinaturalisasi.

Sebagaimana diketahui pula, Persema Malang termasuk di salah satu klub yang berniat hengkang dari LSI (Liga Super Indonesia) atau ISL (Indonesia Super League) untuk bergabung ke liga kompetisi yang merupakan tandingan barunya, yaitu LPI (Liga Primer Indonesia) atau IPL (Indonesia Premier League).

LPI yang diprakarsai oleh Arifin Panigoro ini sudah mengadakan acara peluncuran secara resminya pada hari Rabu tanggal 22 Desember 2010 bertempat di Hotel Kempinski Grand Indonesia, Jakarta.

LPI ini menurut beberapa kalangan, mempunyai aturan yang lebih adil bagi klub anggotanya dibandingkan dengan LSI, yang berkaitan dengan pembagian pendapatan yang didapatkan dari hak siar; iklan; sponsor; tiket; serta pendapatan lainnya.

Disamping itu, klub peserta LPI juga dilarang menggunakan dana pemerintah yang disalurkan melalui APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah).

Sedangkan selama ini, klub-klub yang bernaung dibawah LSI untuk membiayai operasionalnya selalu menggunakan dana APBD yang besarnya berkisar antara Rp.10 Milyar sampai dengan Rp.30 Milyar per klub pada setiap satu kali musim kompetisi.

Sejauh ini sudah ada 19 klub yang menyatakan bergabung dengan LPI. Yaitu, Persema; Persebaya; Bandung FC; Bogor Raya; Jakarta 1928; Batavia Union; Tangerang Wolves; Semarang United; Ksatria XI Solo; Real Mataram; Bali De Vata; Persibo; Makassar City; Manado United; Kabau Padang; Medan Bintang; Medan Chiefs; Aceh United; Cendrawasih Papua.

Sehubungan dengan keberadaan LPI itu, pihak pengurus PSSI sudah menyatakan akan memberikan sanksi keras dan tindakan tegas kepada siapa saja yang terlibat dan tergabung didalam kompetisi LPI.

Sanksi itu akan diberikan kepada klub beserta seluruh pengurus dan pelatih serta pemainnya. Tak terkecuali juga wasit dan official lain yang terlibat didalam penyelengaraan pertandingannya.

Resiko yang akan diterima oleh klub, antara lainnya adalah dibekukan keanggotaannya di PSSI dan kehilangan hak suaranya. Bahkan tak tertutup kemungkinan, akan dikeluarkan dari keanggotaan PSSI.

Lalu sanksi untuk para pemainnya, yaitu bagi pemain lokal akan dicabut izin bermainnya dan bagi pemain asing akan langsung dideportasi dari Indonesia.

Termasuk juga, para pemain di klub tersebut akan diharamkan untuk dipanggil untuk bermain di Tim Nasional Indonesia. Jika pemain itu sudah bergabung di skuad Timnas, maka pemain itu akan didepak dari daftar pemain timnas.

Berkait dengan itu semua, betapa semakin hari semakin jelas terlihat bahwasanya carut marutnya di internal tubuh PSSI itu telah membuat semakin tidak jelas arah dan masa depan persepakbolaan Indonesia.

Suatu keadaan yang sesungguhnya sudah merupakan sinyal jelas dan indikasi kuat bahwa di tubuh kepengurusan PSSI itu dibutuhkan segera adanya solusi berupa perombakan total dan penyegaran serta regenerasi.

Namun, hal itu sepertinya tidak memungkinkan, lataran selalu saja menemui jalan buntu yang bagaikan membentur tembok.

Lalu, adakah solusi lainnya yang lebih memungkinkan ?.

Wallahualambishshawab.

*

  • Gambar foto ilustrasi merupakan hasil mengcopypaste dari : sini , sini , sini .

*

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun