Para pemain Filipina sepertinya terlihat tenang dan santai serta tak terpengaruh oleh dukungan penonton kepada timnas Indonesia, padahal sebenarnya mereka itu merasa terteror oleh penonton Indonesia.
Bermain didepan lebih dari delapan puluh ribu penonton itu sebenarnya merupakan hal baru yang belum pernah dialami oleh para pemain Filipina, walaupun mereka itu sebagian besar bermain di liga negara Eropa.
Pelatih Filipina, Simon Mc Menemy, mengakui bahwa salah satu penyebab kekalahan mereka adalah terganggunya konsentrasi dan komunikasi pemain dan ofisial akibat keriuhan penonton.
Bahkan kepada pemainnya, Mc Menemy melarang pemainnya untuk melambai tangan kepada penonton untuk menjaga agar tak terjadi eye contactyang akan mengganggu fokus dan konsentrasi bermain.
Maka, ada baiknya jika penonton suporter Indonesia meneror pemain Filipina dengan meneriakkan kata “Huuuu….. !!!”di saat pemain Filipina sedang membawa bola.
Disamping itu, sebenarnya ada lagi yang lebih penting, yaitu keriuhan penonton yang dapat mengganggu komunikasi antar pemain Filipina.
Hal itu juga diakui oleh pelatih timnas Filipina, “Kami duduk di bangku cadangan dan tak mendengar apa yang dibicarakan lawan bicara walau duduk bersebelahan. Kami harus berteriak untuk berkomunikasi. Saya bisa merasakan apa yang dirasakan pemain di atas lapangan”, kata McMenemy.
Gangguan komunikasi itu bisa berbahaya di saat penjaga gawang harus berkomunikasi dengan para pemain bertahan.
Jadi, ayo penonton suporter Indonesia, bunyikan terompetmu sekeras-kerasnya, ledakkan petasan sebanyak-banyaknya, berteriaklah sekeras-kerasnya, di saat bola sudah mendekati daerah penaltinya gawang Filipina agar komunikasi antara kiper mereka dengan rekan-rekannya menjadi terganggu.
Akhirulkalam, apakah dengan cara itu maka para penonton suporter Indonesia akan bisa menjadi pemain ke-12 bagi timnas Indonesia ?.
Wallahualambishshawab.
*
- Artikel terkait: ‘ Timnas & SBY masih Belum Aman ‘ .
- Gambar foto ilustrasi dicopy paste darisini.
*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H