Mohon tunggu...
Rifky Pradana
Rifky Pradana Mohon Tunggu... -

Seseorang pria yang bukan termasuk golongannya rakyat 'Jelita', hanya seorang rakyat 'Jelata' saja, yang suka iseng, yang suka mengisi waktu nganggurnya untuk menghibur dirinya dengan membaca dan menuliskan uneg-unegnya yang dipostingkan di blog komunitas : Kompasiana, Politikana, serta di milis-milis yahoogroups.com : Forum Pembaca Kompas, Mediacare, Media Umat, Ekonomi Nasional, PPI-India, Indonesia Rising, Nongkrong Bareng Bareng, Wartawan Indonesia, Zamanku, Eramuslim, Sabili, Mencintai Islam, Syiar Islam, dengan nickname rifkyprdn@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Demokrat: Besan SBY bukan Koruptor

23 Agustus 2010   17:12 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:46 613
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pak Aulia Pohan bukan koruptor, dia besan SBY loh harus kita hormati”, kata Ruhut Sitompul.

Bahkan kalau ditanya kepada kader PD bagi saya yang dialami Pak Aulia, dia korban penzaliman. Tidak ada satu perak pun beliau ambil”, kata Ruhut Sitompul.

Demikian yang disampaikan oleh Ruhut Sitompul, anggota DPR sekaligus jubir partai Demokrat, di Gedung DPR pada hari Senin tanggal 23 Agustus 2010, yang meminta masyarakat untuk berhenti memvonis Aulia Pohan sebagai koruptor.

Ruhut juga mengatakan bahwa Aulia Pohan adalah besan Presiden SBY yang harus dihormati.

Senada dengan pernyataan Ruhut Sitompul itu, Marzukie Ali yang Ketua DPR sekaligus Wakil Ketua Dewan Pembina partai Demokrat juga mengatakan bahwa besannya Presiden SBY (Aulia Pohan) bukan koruptor.

Yang bersangkutan hanya mengambil kebijakan, tidak menguntungkan dirinya, dia tidak mengambil uang sepeserpun”, tambah Marzuki Ali.

Pak Aulia Pohan juga bukan koruptor, hanya terkena pasal ikut serta saja kok. Orang itu tidak mencuri untuk kepentingan pribadi”, kata Marzuki Alie di Gedung DPR pada hari Rabu tanggal 23 Agustus 2010.

Namun mengenai Aulia Pohan itu di jajaran pejabat KPK mempunyai pendapat yang berbeda dengan kedua petinggi partai Demokrat itu.

Kasusnya sepenuhnya sudah melalui proses pengadilan. Aulia sudah divonis bersalah pengadilan, dan dia dijerat UU Tindak Pidana Korupsi”, kata juru bicara KPK, Johan Budi pada hari Senin tanggal 23 Agustus 2010.

Entah mana yang benar, namun yang jelas, berkat pemberian remisi yang diberikan oleh pemerintah pimpinan Presiden SBY, maka Aulia Pohan pada tanggal 18 Agustus 2010 telah dapat dibebaskan dari hukuman penjaranya.

Dan, pada hari Jumat tanggal 20 Agustus 2010 sudah bisa berbuka puasa bersama dengan menantunya, Agus Harimurti Yudhoyono, di rumah kediaman Aulia Pohan.

Bahkan pada hari Sabtu tanggal 21 Agustus 2010 juga sudah bisa menghadiri dan turut memeriahkan acara pesta ulang tahun Aira, cucunya yang sekaligus juga cucu pertama Presiden SBY.

Dan terlepas dari antara pendapatnya KPK atau pendapatnya para petinggi partai Demokrat, tentunya tak harus sampai mengganggu kegembiraan acara ulang tahun tersebut, yang disamping dihadiri oleh Aulia Pohan juga dihadiri oleh ibu Negara, ibu Ani Yudhoyono.

Wallahualambishshawab.

*

  • Gambar foto ilustrasi dicopypaste dari sini dan sini serta sini .

*

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun