Mohon tunggu...
Rifky Pradana
Rifky Pradana Mohon Tunggu... -

Seseorang pria yang bukan termasuk golongannya rakyat 'Jelita', hanya seorang rakyat 'Jelata' saja, yang suka iseng, yang suka mengisi waktu nganggurnya untuk menghibur dirinya dengan membaca dan menuliskan uneg-unegnya yang dipostingkan di blog komunitas : Kompasiana, Politikana, serta di milis-milis yahoogroups.com : Forum Pembaca Kompas, Mediacare, Media Umat, Ekonomi Nasional, PPI-India, Indonesia Rising, Nongkrong Bareng Bareng, Wartawan Indonesia, Zamanku, Eramuslim, Sabili, Mencintai Islam, Syiar Islam, dengan nickname rifkyprdn@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jusuf Kalla dan Robert Tantular

11 Januari 2010   19:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:30 677
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruhut Sitompul, politisi yang juga terkenal sebagai pemeran Poltak dalam sinetron yang berjudulGerhana, memang pantas digelari sebagai pembuat berita dan sensasi.

Baru-baru ini, politisi dari partai Demokrat ini di arena Pansus Hak Angket Skandal Bank Century, sempat mempopulerkan kata ‘Bangsat’, lantaran perseteruannya dengan Gayus Lumbuun, politisi dari partai PDIP.

Kemarin, Ruhut Sitompul yang pernah aktif di partai Golkar ini, kembali membuat berita dengan statemen dimana Robert Tantular seharusnya berterimakasih kepada mantan Wakil Presiden JK (Jusuf Kalla).

Statemen itu dimunculkan oleh Ruhut Sitompul saat Robert Tantular di depan sidang Pansus Hak Angket Skandal Bank Century menyatakan kekesalannya perihal perintah Wapres waktu itu, Jusuf Kalla, untuk menangkap dirinya.

Menanggapi kekesalan mantan pemilik Bank Century ini, Ruhut Sitompul mengatakan bahwa Robert Tantular seharusnya berterimakasih kepada Jusuf Kalla.

Kebayang apabila kalau saudara tidak ditangkap, fakta-fakta sekarang sudah lengkap dikumpulkan polisi. Bayangkan berapa tahun saudara dipenjara ?”, tanya Ruhut Sitompul.

Ruhut mengatakan bahwa hukuman yang diterima Robert Tantular sangatlah ringan. Hukuman terhadap Robert Tantular justru akan lebih berat apabila Robert Tantular baru dipenjarakan saat sekarang ini, dimana lebih banyak lagi fakta-fakta yang memberatkan dirinya.

Hukuman anda dengan maling ayam, beda-beda tipis. Jadi anda harus berterima kasih dengan Jusuf Kalla”, kata Ruhut Sitompul.

Selanjutnya Ruhut mengatakan bahwa hal ini dikarenakan terlalu cepatnya proses hukum yang dijalani yang bersangkutan. “Ternyata tidak selalu lebih cepat lebih baik”, kata Ruhut Sitompul.

Berkait dengan statemen Ruhut Sitompul itu, apakah berarti partai Demokrat menganut faham bahwa perampok bank semacam Robert Tantular sebaiknya tidak cepat-cepat ditangkap agar mempunyai kesempatan melarikan diri ke luar negeri ?.

Terlepas dari bagaimana sikap sesungguhnya dari partai Demokrat, yang jelas Ruhut Sitompul, anggota komisi III dari fraksi partai Demokrat ini benar-benar pantas digelari sebagai pembuat berita ?, atau sebagai pembuat sensasi ?.

Wallahualambishshawab.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun