Mohon tunggu...
Rifky Pradana
Rifky Pradana Mohon Tunggu... -

Seseorang pria yang bukan termasuk golongannya rakyat 'Jelita', hanya seorang rakyat 'Jelata' saja, yang suka iseng, yang suka mengisi waktu nganggurnya untuk menghibur dirinya dengan membaca dan menuliskan uneg-unegnya yang dipostingkan di blog komunitas : Kompasiana, Politikana, serta di milis-milis yahoogroups.com : Forum Pembaca Kompas, Mediacare, Media Umat, Ekonomi Nasional, PPI-India, Indonesia Rising, Nongkrong Bareng Bareng, Wartawan Indonesia, Zamanku, Eramuslim, Sabili, Mencintai Islam, Syiar Islam, dengan nickname rifkyprdn@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Teknologi 3-G Membuat Kompas Diinterograsi Lagi?

22 November 2009   10:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:14 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Teknologi 3G adalah teknologi telepon selluler (nirkabel atau wireless) generasi ketiga yang memberikan keleluasaan kecepatana kses sebesar 144 Kbps (kondisi bergerak cepat) dan 384 Kbps (kondisi bergerak lambat) serta lebih dari 2 Mbps (kondisi tidak bergerak). Ada dua macam evolusi untuk sampai ke teknologi 3G, yaitu dari 2G CDMA standard IS-95 (CDMA One) ke IMT-SC (CDMA 2000) dan dari 2G TDMA standars (GSM/IS-136) ke IMT-SC (EDGE). Namun, akankah gara-gara teknologi 3G itu, maka dewan redaksi Kompas akan bakalan kembali diinterograsi lagi ?. Seperti diketahui, pada hari Jumat kemarin, selepas waktu sholat jamaah Jumatan, perwakilan dari dewan redaksi Kompas sempat diinterograsi. Apakah itu artinya suasana yang super sensitif akibat kisruh Super Anggodo dan Buaya melawan Cicak membuat posisi dewan redaksi media massa sangat mungkin berpotensi akan berada pada posisi rawan terhadap penerapan cara-cara lama yang bernuansa intimidatif dan represif serta otoriter, jika yang memegang wewenang dan kekuasaan menghendakinya ?. *

*

Catatan Kaki :

  • Foto diatas dicopy paste dari sebuah sumber di internet.
  • Kartun diatas dimuat di Kompas, hari Minggu, 22 Nopember 2009, halaman 30
  • Mohon maaf dan terimakasih yang tak terhingga kepada karikaturisnya yang telah merelakan untuk dicopy paste tanpa seijinnya. Berhubung, terpaksa dicopy paste karena sangat orisinil dan kreatif sekali idenya.

*

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun