Mohon tunggu...
Rifky Pradana
Rifky Pradana Mohon Tunggu... -

Seseorang pria yang bukan termasuk golongannya rakyat 'Jelita', hanya seorang rakyat 'Jelata' saja, yang suka iseng, yang suka mengisi waktu nganggurnya untuk menghibur dirinya dengan membaca dan menuliskan uneg-unegnya yang dipostingkan di blog komunitas : Kompasiana, Politikana, serta di milis-milis yahoogroups.com : Forum Pembaca Kompas, Mediacare, Media Umat, Ekonomi Nasional, PPI-India, Indonesia Rising, Nongkrong Bareng Bareng, Wartawan Indonesia, Zamanku, Eramuslim, Sabili, Mencintai Islam, Syiar Islam, dengan nickname rifkyprdn@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Siapa Calon Besan Pak SBY?

19 Oktober 2009   22:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:35 6123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Presiden Republik Indonesia, bapak Susilo Bambang Yudhoyono mempunyai 2 orang putra. Sulungnya bernama Agus Harimurti Yudhoyono, lalu bungunya bernama Edhie Baskoro Yudhoyono.

Putra sulungnya pak SBY telah menikah dengan Annisa Larasati Pohan. Menantu pertamanya pak SBY ini tidak lain merupakan putri dari Aulia Tantowi Pohan, seorang mantan pejabat tinggi di Bank Indonesia.

Pasangan mas Agus dan mbak Annisa ini telah dianugerahi sorang putri bernama Almira Tunggadewi Yudhoyono. Arti dari nama Almira adalah putri yang mulia, lalu Tunggadewi adalah salah satu raja perempuan di Majapahit, sedangkan Yudhoyono adalah tabalan nama keluarga yang menjadi penanda anggota trah keturunannya Susilo Bambang Yudhoyono.

Cucu pertama dari pak SBY ini lahir di rumah sakit Pondok Indah (RSPI) Jakarta, pada tanggal 17 Agustus 2008, melalui operasi bedah Caesar.

Proses kelahirannya ini melibatkan dua tim dokter. Tim pertama merupakan tim dokter inti dari RSPI yang diketuai oleh dokter Azen Salim, dengan anggota tim antara lain dokter Gatot Purwoto, dokter Giri Respati, dokter Ruswan, dokter Rinawati, dokter Sanders, dokter Utami. Tim kedua merupakan tim dari dokter-dokter kepresidenan yang diketuai oleh dokter Laila Nurlana.

Istilah bedah Caesar atau disebut juga dengan istilah Caesarean Section atau Cesarean Section atau C-Section, merupakan istilah yang diambil dari nama pemimpin Romawi, Julius Caesar. Konon menurut legenda, pemimpin Romawi ini dilahirkan tidak dengan persalinan normal namun melalui persalinan metode bedah.

Proses persalinan melalui metode bedah ini pada umumnya dilakukan ketika proses persalinan normal tidak memungkinkan yang dikarenakan akan beresiko kepada komplikasi medis lainnya.

Namun pada perkembangan berikutnya, teristimewa pada masyarakat di zaman sekarang ini, seringkali persalinan dengan metode ini dipilih bukan lagi melulu karena alasan medis semata.

Konon menurut rumor, perkembangan pesat kasus proses persalinan melalui operasi bedah Caesar ini dikarenakan pertimbangan yang akan lebih besar memberikan keuntungan finansial bagi pihak rumah sakit, sebab metode bedah caesar ini relatif lebih mudah dan lebih singkat waktu prosesnya dibandingkan dengan persalinan normal, serta lebih mahal ongkos biaya persalinannya dibandingkan biaya proses kelahiran normal.

Hal lainnya juga didorong oleh adanya permintaan dari pihak pasiennya sendiri. Biasanya, pasien yang meminta proses persalinan dengan metode bedah caesar ini, dikarenakan tidak ingin mengalami rasa sakit dan nyeri yang harus dijalaninya jika harus melahirkan melalui proses persalinan normal.

Sedangkan pada kasus kelahiran cucu pertama Presiden Indonesia ini, yang lahirnya bertepatan dengan tanggal peringatan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, terpaksa dilakukan proses persalinan melalui metode bedah Cesar, menurut penjelasan resmi dari tim dokter yang menanganinya, dikarenakan pertimbangan medis. Dimana apabila ditunda menunggu proses persalinan normal, akan menyebabkan bayi tidak lincah dan kondisi bayi tidak maksimal, karena proses maturasi atau proses pematangan plasenta yang lebih cepat.

Selanjutnya, adik lelaki dari mas Agus yang tentara ini, bernama Edhie Baskoro Yudhoyono atau biasa dipanggil Ibas. Putra bungsu pak SBY ini lahir di Bandung, 24 November 1982. Sampai saat ini masih berstatus lajang, belum menikah.

Jejaka ganteng ini mempunyai gelar ganda dalam bidang Financial Commerce dan Electrical Commerce. Kedua gelar ini diraihnya dari Curtin University of Technology di Perth Australia, pada tahun 2005.

Saat ini, mas Ibas merupakan Anggota DPR-RI, sebagai anggota komisi I yang membidangi masalah Pertahanan dan Hubungan Internasional.

Kursi di Dewan Legislatif ini diraihnya melalui keterwakilannya dari Partai Demokrat di Daerah Pemilihan (Dapil) wilayah VII, yang meliputiMadiun, Ngawi, Pacitan, Magetan, Ponorogo dan Trenggalek.

Raihan suaranya saat memenangkan kursi DPR-RI ini merupakan catatan prestasi tersendiri. Jumlah prosentase perolehan suaranya terbesar dibandingkan dengan anggota legislatif lainnya yang berhasil lolos ke Senayan. Prestasi yang spektakuler, mengingat mas Ibas relatif belum lama meniti karier di dunia politik.

Prestasinya ini juga melampaui raihan serupa yang pernah diraih oleh tokoh-tokoh kawakan yang telah lama malang melintang di dunia politik, semisal Hidayat Nurwahid yang merupakan mantan Presiden PKS.

Mas Ibas, di struktur kepengurusan dari induk organisasi yang memayunginya, DPP partai Demokrat, mempunyai jabatan resmi sebagai Ketua Departeman Kaderisasi.

Departemen Kaderisasi ini, menurut struktur dan sistem hirarki organisasi, berada dibawah koordinasinya Ketua bidang Organisasi dan Keanggotaan serta Kaderisasi, yang saat ini dijabat oleh Jhonny Allen Marbun.

Departemen yang diketuai oleh mas Ibas ini merupakan salah satu organ penting di organisasi. Mengingat di departemen inilah kelangsungan kaderisasi dan regenerasi digodok dan dioperasionalkan. Kaderisasi adalah hal mutlak yang harus dilakukan jika sebuah organisasi ingin berumur panjang dan berkelanjutan ke generasi berikutnya sebagai penerusnya.

Soal lain, namun masih berkait dengan pengkaderan pada generasi penerusnya, yang dalam konteks pribadi bisa berarti juga manusia itu seyogyanya mempunyai anak keturunan sebagai generasi penerusnya. Pada tahun ini, tahun 2009, tepatnya di tanggal 24 Nopember, mas Ibas yang berbintang Sagitarius ini akan genap berusia 27 tahun.

Sebuah usia yang telah cukup matang untuk segera menikah, dan selanjutnya memulai lembaran baru dalam kehidupan berumah tangga.

Berkait soal menikah ini, dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda : “menikah adalah sunnahku, siapa yang tidak suka sunnahku, maka dia bukanlah termasuk golongan umatkuâ€Â.

Dalam hadis lainnya diriwayatkan Rasulullah SAW bersabda : “Wahai para pemuda, siapa saja di antara kamu sudah mampu (lahir dan bathin) untuk berkeluarga, maka kawinlah. Sesungguhnya hal yang demikian lebih memelihara pandangan mata, memelihara kehormatan, dan siapa yang belum mampu untuk berkeluarga, dianjurkan baginya untuk berpuasa, karena hal itu akan menjadi pelindung dari segala perbuatan memperturutkan syahwatâ€Â.

Selanjutnya dalam lembaran kehidupan berumahtangga itu akan dilahirkan anak-anak keturunan yang akan menjadi generasi penerus dari sebuah sejarah trah keluarga besar keturunannya bapak Susilo Bambang Yudhoyono.

Berkait dengan keturunan ini, dalam sebuah hadis diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda : “Nikahlah kalian dengan wanita-wanita yang penyayang lagi subur (banyak anaknya), sebab aku akan membanggakan jumlah kalian di hadapan umat-umat yang lain pada hari Kiamatâ€Â.

Dalam urusan jodoh perjodohan, boleh dikatakan, sampai dengan saat ini mas Ibas relatif bersih dari rumor dan gosip berkait dengan polah tingkahnya dalam urusan relasi hubungannya dengan wanita.

Ini merupakan catatan prestasi tersendiri, mengingat kedudukan dan posisinya sebagai anak Presiden Republik Indonesian yang lagi berkuasa, tentu memudahkannya mendekati gadis jelita yang manapun juga, dari pelosok selruh wilayah Indonesia, bahkan dari belahan negara lainnya.

Mana ada sih gadis yang tak ingin menjadi menantu Presiden Republik Indonesia ?.

Lembaran sejarah telah mencatat, pada masa lalu, gadis-gadis ayu nan jelita berkumpul bagai laron mengelilingi lampu cahaya di sekitar anak-anak lelakinya seorang Presiden Republik Indonesia saat lagi berkuasa.

Tak terkecuali, sudah menjadi rahasia umum, pada masa lalu, para artis-artis dari kalangan selebritis, baik itu berprofesi sebagai artis penyanyi atau artis bintang film ataupun gadis model, saling sikut-menyikut diantara sesamanya, saling berebut agar dipilih menjadi menantunya Presiden Republik Indonesia.

Berkait dengan cara memilih jodoh, Imam Bukhari meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW. bersabda : “Wanita itu dinikahi karena empat hal : hartanya, keturunannya, kecantikannya dan agamanya. Maka hendaknya engkau utamakan wanita yang memiliki agama, (jika tidak) niscaya kedua tanganmu akan berdebuâ€Â.

Dalam hadis itu, Rasulullah SAW mengajarkan agar seorang lelaki menikahi perempuan itu mempertimbangkan 4 (empat) faktor yang ada di diri perempuan itu. Yaitu kecantikannya, nasabnya, hartanya, agamanya. Jika lelaki itu ingin beruntung dunia dan akhiratnya, maka pilihlah perempuan itu karena pertimbangan agamanya.

Memilih istri bukanlah pekerjaan remeh, karena istri akan ikut menentukan bagaimana keadaan rumah tangga yang akan dibinanya itu.

Oleh sebab itu, maka penghayatan dan pengamalan agamanya merupakan pertimbangan utama. Mengingat peran istri itu sangat penting bagi seorang lelaki yang ingin membangun rumah tangga sakinah mawadah warohmah.

Hal ini diperkuat oleh sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Baihaqy, bahwa Rasulullah SAW bersabda : “Apabila telah nikah seseorang, maka ia benar-benar telah menyempurnakan seruan agama. Maka hendaklah ia takut kepada Allah pada separoh yang tinggalâ€Â.

Istri itu juga sekaligus juga ibu dan pendidik bagi anak-anak keturunannya. Dimana anak keturunan yang soleh dan solekah adalah dambaan orangtua yang ingin sejahtera di dunia dan akhirat. Mengingat doa anak yang soleh dan solekah merupakan hal yang teramat penting bagi orangtuanya selama berada di kehidupannya alam barzah.

Berkait dengan anak yang soleh itu, ada sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad. Dalam hadis itu dituturkan bahwa Rasulullah SAW bersabda : “Apabila manusia meninggal dunia, terputuslah amalnya kecuali tiga hal: shodaqoh jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak sholih yang mendoakannyaâ€Â.

Selain itu, tentu istri adalah belahan jiwa dari suaminya, juga permata dan harta dunia. Namun sebaik-baiknya istri sebagai belahan jiwa adalah istri yang solekah.

Berkait dengan itu, sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim menyebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda : “Sesungguhinya dunia ini hanyalah perhiasan, dan tidak ada satupun dari perhiasan dunia ini yang lebih baik daripada wanita shalihahâ€Â.

Imam Al-Baihaqi juga meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda : “Dan isteri shalihah yang menolongmu atas persoalan dunia dan agamamu adalah sebaik-baik (harta) yang disimpan manusiaâ€Â.

Dalam hadis lain juga diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda : “Dan di antara kebahagiaan adalah wanita shalihah, engkau memandangnya lalu engkau kagum dengannya, dan engkau pergi daripadanya tetapi engkau merasa aman dengan dirinya dan hartamu. Dan di antara kesengsaraan adalah wanita yang apabila engkau memandangnya engkau merasa enggan, lalu dia mengungkapkan kata-kata kotor kepadamu, dan jika engkau pergi daripadanya engkau tidak merasa aman atas dirinya dan hartamuâ€Â.

Disisi lainnya, dari sisi mempelai lelakinya, mas Ibas ini jika dilihat dari kacamata pertimbangan terminologi masyarakat Jawa dapatlah dikatakan sebagai seorang jejaka idaman yang pilih tanding. Dimana di dirinya melekat secara paripurna dan mumpuni dalam aspek timbangan bobot dan bibit serta bebet yang menyertainya.

Tentunya istrinya pun seyogyanya seimbang dengan dirinya dalam aspek timbangan bobot dan bibit serta bebetnya. Istilahnya, dalam terminologi ajaran agama Islam, hal ini disebut sebagai mencari pasangan yang sekufu.

Maka menjadi wajar, bahkan sudah seharusnya jika mas Ibas akan mencari yang terbaik bagi dirinya. Ini sesuatu yang lumrah saja, bahkan dalam ajaran Islam juga ada nasihat untuk mencari pasangan hidup yang sekufu dengan dirinya.

Dalam surah An-Nur ayat 26, Allah SWT berfirman : “Wanita-wanita yang keji adalah untuk lelaki yang keji, dan lelaki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik, dan lelaki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)…..â€Â.

Allah SWT dalam surah An-Nur ayat 32 juga berfirman : “Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahuiâ€Â.

Akankah mas Ibas akan kesulitan dalam usahanya mencari jodoh ?. Ataukah akan mudah dalam mencari jodoh yang terbaik bagi dirinya, untuk kehidupan dunia dan akhiratnya, serta anak-anak keturunannya nantinya ?.

Menurut kalkulasi nalar manusia, sepertinya akan sangat mudah saja, mengingat aspek timbangan bobot dan bibit serta bebet pada dirinya adalah modal berharga dalam mencari gadis manapun juga yang ingin dijadikan istri kecitaannya.

Dalam kaitan itu, ada sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda : “Ada tiga golongan manusia yang berhak mendapat pertolongan Allah : (1) mujahid fi sabilillah, (2) budak yang menebus dirinya agar merdeka, (3) orang yang ingin menikah karena ingin memelihara kehormatannyaâ€Â.

Akhirulkalam, dara jelita manakah yang akan dipersunting oleh mas Ibas ?. Siapakah gerangan wanita lajang nan ayu jelita yang akan meraih keberuntungan dipermenantukan oleh Presiden Republik Indonesia ?. Orangtua manakah yang akan meraih keberuntungan terangkat harkat dan derajat serta martabatnya menjadi besannya Presiden Republik Indonesia ?.

Wallahulambishshawab.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun