Mohon tunggu...
Rifky Pradana
Rifky Pradana Mohon Tunggu... -

Seseorang pria yang bukan termasuk golongannya rakyat 'Jelita', hanya seorang rakyat 'Jelata' saja, yang suka iseng, yang suka mengisi waktu nganggurnya untuk menghibur dirinya dengan membaca dan menuliskan uneg-unegnya yang dipostingkan di blog komunitas : Kompasiana, Politikana, serta di milis-milis yahoogroups.com : Forum Pembaca Kompas, Mediacare, Media Umat, Ekonomi Nasional, PPI-India, Indonesia Rising, Nongkrong Bareng Bareng, Wartawan Indonesia, Zamanku, Eramuslim, Sabili, Mencintai Islam, Syiar Islam, dengan nickname rifkyprdn@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Miss Serambi Mekkah sebagai Maskot Perekat Kultural antar Peradaban Dunia

11 Oktober 2009   22:15 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:36 11061
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Samuel P. Huntington dalam “The Clash of Civilizations and The Remaking of World Order“ mengatakan bahwa peradaban adalah entitas paling luas dari budaya. Bangunan dasar bagi sebuah peradaban adalah agama, dimana agama juga sekaligus merupakan karakteristik utama yang mencirikan peradaban itu sendiri.

Selanjutnya dikatakannya bahwa agama Kristen tersebar melalui konversi, sedangkan Islam disamping melalui konversi juga melalui reproduksi.

Dalam soal reproduksi, Hutington mengatakan secara khusus bahwasanya stabilitas dan balance of power dalam konteks keseimbangan antar peradaban dunia akan menjadi terganggu, salah satunya oleh dampak pertumbuhan penduduk Muslim.

Pertumbuhan penduduk di Amerika Serikat rata-rata rendah dan di Eropa sebesar 0 %. Sedangkan pertumbuhan penduduk yang spektakuler terjadi di belahan negeri Muslim dapat menggerakkan migrasi terbesar dalam sejarah ke pelbagai wilayah Muslim dan belahan dunia lainnya. Di sisi lainnya, pertumbuhan penduduk migran rata-rata tinggi, dan karenanya di masa yang akan datang dapat menjadi penduduk terbesar di negara-negara barat.

Sebagai hasilnya, menimbulkan phobia yang berakar dari pertumbuhan demografis yang relatif menurun.

Orang-orang barat merasa khawatir bahwa mereka kini sedang di invasi bukan oleh pasukan perang ataupun tank-tank, tapi oleh kaum imigran yang berbicara dengan bahasa yang berbeda, memuja Tuhan-Tuhan yang berbeda, memiliki kebudayaan mereka sendiri. Dan, dikhawatirkan akan merebut pekerjaan mereka, mendiami tanah mereka, meninggalkan sistem kesejahteraan, dan menindas pandangan hidup mereka.

Berkait dengan pertumbuhan penduduk Muslim yang diresahkan oleh Huntington itu, bagaimanakah data terkini dari peta populasi penduduk dunia ?.

Baru-baru ini, ‘Pew Forum on Religion & Public Life’ merilis laporan studi demografi secara komprehensif yang berjudul “Mapping the Global Muslim Populationâ€Â.

Laporan ini merupakan hasil sensus dan survey detail dengan cara mendatangi sekitar 232 negara yang tersebar diseluruh dunia. Proyek yang dikerjakan selama 3 (tiga) tahun ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran terkini akan populasi Muslim yang ada di seluruh dunia.

Berkait dengan hasil sensus itu, para peneliti senior di Pew Forum merasa surprise dengan hasilnya. Ternyata jumlah penduduk Muslim itu lebih besar dari yang diperkirakan sebelumnya, 150% dari prediksi awalnya.

Jika berdasarkan perkiraan sebelumnya, jumlah Muslim di seluruh dunia diperkirakan hanya 1 miliar jiwa saja. Akan tetapi ternyata saat ini jumlah Muslim sebanyak 1.571.198.000 jiwa. Jumlah ini merepresentasikan sekitar 23 % dari keseluruhan populasi dunia yang mencapai 6,8 miliar jiwa.

Region

Muslim Population

(million)

Percentage

of Population that is Muslim

(%)

Percentage

Of

World Muslim Population

(%)

Asia-Pacific

972.537.000

24,1

61.9

Middle East-North Africa

315.322.000

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun