Ujian, Khalifah dan Amal Shaleh
QS 57:20 ......wamal hayaatuddunyaa ila mataa'ul ghuruur.
Dalam ayat ini jelas diterangkan bahwa kehidupan dan kesenangan didunia adalah palsu.
QS 29:64 Dan tiadalah kehidupan dunia ini, melainkan hanya senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya dinegri ahirat itulah kehidupan yang sebenarnya, sekiranya mereka mengetahui.
Jadi untuk apa dong kita hidup didunia, kalau hanya sementara, permainan, menipu, saya enggak mau ketipu, mendingan mati saja sekarang!
Hei-hei-hei...! Bukan begitu maksud ane... kan ente sendiri yang membuka dalil Qur'an, bahwa hidup didunia adalah ujian, cara tuhan untuk mengetahui siapa yang lebih baik amalnya (shaleh), ente lupa yah? ane juga tidak menyalahkan ente kan? hanya belum membahasnya. Nah! Sekarang kita bahas deh, makanya jangan putus asa dulu, main bunuh diri saja, sayang istri ente masih cantik, ente masih muda-muda, mendingan diberdayakan supaya nanti bisa hidup bersama di alam kelanggengan (ahirat) mereguk kenikmatan yang tiada putusnya.
Firman Tuhan: Wal hayaa ta liyabluwakum ayakum ahsanu'amala wahuwal aziizul ghofuur. QS 67:30
Artinya: ......dan hidup untuk menguji kamu, siapa diantara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia maha perkasa dan maha pengampun.
Tuh, ayatnya? telah diterangkan didalam ayat ini, bahwa Tuhan memberikan karunia hidup adalah untuk ujian, tidak lain dan tidak bukan. Jadi kepada siapakah ujian hidup dialamatkan oleh Tuhan, tentunya bukan hanya kepada manusia saja, melainkan kepada seluruh mahluk ciptaaNya. Kendati demikian tulisan ini tidak untuk membahas ujian hidup yang Tuhan berikan kepada selain manusia. Jadi manusialah yang menjadi fokus pembahasan utama dalam cerita ini.
Semua kenikmatan yang kita rasakan, baik berupa harta benda, pangkat, jabatan, dan semua sumber daya alam yang kita miliki sampai yang melekat pada diri kita, yaitu hidup itu sendiri, semuanya itu adalah fasilitas yang Tuhan persiapkan untuk menguji kita. Tentu saja Tuhan tidak serta merta menguji manusia dengan tanpa tujuan, yang jelas.
Dengan kata lain ujian itu seperti tentara yang diperintahkan komandannya untuk berlatih menelusup dibawah kawat berduri. Setelahnya pasti akan mengetahui medan dan rintanganya. Artinya orang yang sudah teruji akan berpengalaman. Kongkritnya adalah hidup untuk ujian agar manusia berpengalaman dalam menjalani proses hidup. Nah pengalaman inilah yang sangat kita butuhkan. Untuk menghadapi hidup yang penuh rintangan ini. agar kita tidak terjerumus kepada fananya dunia. Segala yang bersifat sementara maka di dunia ini kita harus berprilaku dengan prilaku Tuhan. seperti sabda rosul; berbudi pekerti-lah dengan budi pekerti Tuhan.