Hidup harus menjadi rahmat
Black tetaplah black, dia masih tetap seperti biasa, menikmati hidup dengan menjiwai peran hidupnya sepenuh jiwa dan raganya, tetap bersahaja, tidak jarang siulan meluncur dari sela-sela bibirnya yang tergolong bibel “bibir tebel” tapi black tetap pede, tidak pernah protes sama Tuhan. Dia selalu iklas atas semua yang Tuhan berikan, bersukur dan berdoa, agar hidupnya biasa (istikomah), karena dia bukan tipe orang yang suka dengan perubahan hidupnya, bila perubahan yang ada justru tidak bermanfaat bagi sesama, minimal bagi keluarganya, apalagi kalau perubahan yang ada justru merugiakan orang lain.
Tapi juga bukan orang yang apriori dengan perubahan hidup, karena dia sadar, bahwa hidup itu terus berubah, namun perubahan yang dia kehendaki adalah yang positip. Black adalah orang yang istikomah (dinamis) terhadap prinsip hidupnya, yaitu hidup menjadi diri sendiri. Namun dipagi ini memang ada sesuatu yang beda, perbedaan yang positip itu tampaknyata, di waktu pagi yang biasanya disibukan untuk mempersiapkan arit dan karung sebagai sarana mencari rumput kini tidak tampak lagi. Terlihat dari jauh tampak seperti eksekutif muda, pagi-pagi duduk diteras depan rumahnya, dengan kaki kanan ditumpangkan diatas paha kaki kiri “nengkreng” pada kedua tangannya tampak membentangkan sebuah kertas sepertinya dia sedang membaca sesuatu, dengan mimic yang serius.
Perbedaan black dengan eksekutif muda di pagi ini mungkin hanya pada warna kulit siblack, yang memang tampak legam, dan pakaianya yang jauh dari kesan rapi, serta polapikir dan prinsip hidupnya yang tergolong unik berkarakter, sesekali tangan kanannya tampak mengangkat cangkir, lalu bibirnya menyambut dengan ramah, diiringi dengan bunyi “srupuuut” entah cangkirnya berisi apa, apakah kopi, teh, ataukah air putih, yang jelas kenikmatannya bisa ikut dirasakan oleh orang yang kebetulan melihatnya, dalam keseriusan siblack yang hanyut terbawa isi tulisan kertas yang dibacanya tiba-tiba dikejutkan oleh suara,
Bleekk---- bleekk, sepertinya suara orang yang sedang memanggil-mangil namanya, sepontan black mengarahkan wajahnya ketempat suara itu berasal.
Haii jokk, sini-sini,--- black menjawab panggilan sijoker sekaligus mempersilakanya duduk. Joker adalah teman mencari rumputnya, tapi joker juga teman main black sejak masih anak-anak, joker termasuk teman yang sangat setia, dua orang ini selalu klop dalam segala hal. Dipanggil joker karena dia punya wajah mirip jocker pada film batman, yang kebetulan dalam cerita film itu, jocker menjadi musuh batman sang pahlawan.
Kini klop sudah, ada jocker juga ada batman “black” disebut batman karena sama-sama hitam, batman juga memakai kostum hitam dalam filmnya, mungkin juga karena black melihatnya di televisi yang cuma punya dua warna, hitam putih, mungkin karena belum mampu membeli televisi yang warnanya banyak. Namun disini bukan sebagai musuh melainkan sebagai sohib “sahabat” keduanya tidak pernah berantem, adu jotos, kaya difilm-film, atau diparlemen yang dibintangi oleh wakil rakyat kita, paling-paling sedikit perbedaan pendapat, yang pada akhirnya, keduanya saling maklum karena menemukan titik temu dan sepaham.
Enak yah blekk, kalau sudah tidak ada tugas dari bos-bos kita, kata si jockermenunjuk pada wedus (jawa, kambing peliharaanya) mbeek, mbeek embeeekk…. disambut suara bosnya black dan jocker yang sama-sama memelihara wedus (kambing) rupanya si wedus tau juga kalo lagi diomongin sama karyawan logistiknya yang sangat setia melayani kebutuhan panganya, sekarang si wedus merasa bangga disebut bos sama keduanya. Demikianlah black dan jocker, wedus saja dibuatnya bahagia apalagi terhadap sesama.
Dan rupanya mereka berdua sangat meneladani ayat al Qur’an yang kurang lebih artinya: dan kami tidak mengutus engkau (manusia) melainkan untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam. Qs 21:107
Diatas dikatakan menjadi rahmat seluruh alam, berarti, bukan hanya terhadap manusia saja kita saling membahagiakan, melainkan juga kepada binatang, seperti si wedus, kambing. Dalam kata lain rahmat seluruh alam ialah, sikap hidup yang sangat peduli terhadap kelestarian alam, keindahan alam, termasuk memelihara kelestarian budayanya, flora dan faunanya. Bila rahmatan lil alamin diterjemahkan dengan lebih luas lagi, akan menghasilkan sikap hidup yang sangat menjunjung tinggi nilai kebersamaan didalam masyarakat berbangsa dan bernegara, menjaga kerukunan hidup antar sesama.
Berarti kalau kita belum mempunyai criteria seperti uraian diatas, kita belum bisa menjadi rahmat, percuma shalat tunggang tungging lima waktu dalam sehari, kalu kita tidak bisa mempraktekan ayat ini. karena mempraktekan ayat ini didalam kehidupan sudah harus menjadi harga mati, tidak bisa ditawar-tawar lagi, kalu kita mengaku orang islam, beriman, mukmin.Karena sikap seperti inilah yang menjamin kita bisa hidup tentram terhindar dari segala bentuk kerusakan dan pengrusakan. itu kata siblack dan sijocker.
Iyalah jokk, -kan kemaren kita sudah memperbanyak stok pangan. Sahut bleck menimpali obrolan sahabatnya, jocker.
Untung saja kemarin kang rohim panen jagung jadi kita bisa mengambil daunya –sekarang kita bisa tenangmenikmati suasana pagi tanpa takut kehujanan ya black? kata jocker. Sambil sesekali matanya melirik black, yang sambil ngobrol dia juga serius baca.
Makarim al akhlak (budi mulia)
Koran bekas bungkus nasi saja bacanya serius banget, -jocker bergumam dalam hatinya, yang belakangan diketahui ternyata yang dibaca sahabatnya, tidak lain tulisan yang ada dikoran bekas bungkus nasi. Hanya saja joker tidak berani mengemukakan secara langsung terhadap sahabatnya. Inilah yang dinamakan solidaritas, siap menjaga perasaan orang lain agar tidak tersakiti.
Bukankah ada sebuah dalil yang mengatakan kurang lebih, seorang mukmin ialah yang mampu menahan kejahatan dari tangan dan mulutnya.
Rupanya dalil ini sangat dicamkan sekali oleh jocker sebagai orang muslim yang ingin mendapat predikat mukmin, dia tidak mau menyakiti hati saudaranya walau dengan ucapan apalagi fisiknya. Luar biasa kamu jocker, coba seandainya semua orang muslim yang ada di Negara kesatuan republic Indonesia ini punya sikap hidup seperti kamu semua, kamu adalah pribadi muslim yang tulen, bukan ngakunya saja muslim, tapi kerjaanya terror sana terror sini, ngebom sana ngebom sini, senang melihat korban bergelimpangan, padahal yang jadi korban saudara kita sandiri, akan merasa menang kalau sudah berhasil menghancur leburkan target yang dianggap musuh agama. entah agama yang mana kita juga tidak tau.
Yang jelas agama manamun tidak pernah mengajarkan kekerasan, apalagi menghabisi saudaranya sendiri, dan apalagi mereka yang jadi korban banyak orang-orang yang tidak berdosa, anak-anak kecil, tau apa anak kecil tentang dosa. Mereka sudah menjual agama untuk kepentinganya sendiri, dengan dalih berjihad, masak jihad kok merusak.
Rosul Muhammad, mengajarkan jihad dengan ahlak mulia, ahlak rosul Muhammad itu memang sangat mulia, beliau welas asih terhadap umatnya, ada suatu kisah beliau diludahi oleh orang-orang kafir, lalu dilempari dengan batu sampai berdarah, namun rosul tidak membalasnya, malah mendoakanya agar mereka yang menganiayanya cepat sadar, bahwa perbuatanya itu salah, lebih-lebih ketika mereka yang berbuat aniaya itu sakit, sebelum orang lain menjeguknya, rosul buru-buru menjenguknya terlebih dahulu.
Yang dicontohkan rosul itulah namanya jihad, dakwah, bukan dengan kekerasan melainkan dengan keluhuran budi, ahlak mulia, welas asih, cinta kasih, Tidak rusak dan tidak merusak. Jadi tidak heran ketika dakwah rosul sukses. Orang-orang berbondong-bondong pada masuk islam, bukan karena islam menjanjikan syurga saja. kalau hanya dijanjikan syurga. semua agama juga menjanjikan surga. pra islam sudah ada agama pendahulu yahudi, nasrani, dan banyak sekte-sekte lainya. para pemuka agama pada saat itu juga sudah mengabarkan surga. orang yang masuk islam pada jaman rosul motifasinya jelas bukan hanya karena dijanjikan syurga oleh rosul. melainkan pada islam saat itu ada ahlak rosul. Yang membuat ngiler mereka. Dan itu tidak dimiliki oleh para pemuka agama mereka. Rosul sudah teruji welas asihnya, cinta kasihnya, keluhuran budinya. Inilah sebenarnya tang didambakan oleh masyarakat pada umumnya. Kalau kita sudah bisa mempraktekan ahlak rosul, tidak rusak dan tidak merusak, selamat dan menyelamatkan, tidak sakit dan tidak menyakiti, tidak usah kita menunggu surga yang diahirat nanti, di dunia-pun kita sudah merasakan akan mersakan surga. Masyarakatnya saling tolong-menolong, saling membantu, karena gotong-royong terjalin, saling asah, asih, asuh, inilah surga dunia, hidup damai aman sentosa. Adem ayem terbebas dari rasa takut. Inilah dambaan seluruh umat manusia.
Jadi jangan mimpi kita akan dimasukan kedalam surga setelah matinya. kalau didunianya saja kita tidak mampu mempraktekan ahlak rosul, ahlakul karimah, jadi kalau ingin kelak masuk surga itu sangat gampang, belajar saja dari sejarah sepuluh sahabat rosul yang sudah dijamin oleh Allah masuk surga, empat diantaranya adalah sayidina Abu bakar, sayidina Umar, sayidina Usman, dan sayidina Ali, belajarlah pada beliau-beliau, apa yang beliau praktekan dalam hidup, kalau bukan ahlak rosul, sebagai lokomotip, suri tauladan. Dan jangan mimpi cita-cita penegakan syariat islam di negri ini akan tewujud, kalau jiwanya tidak seperti Abu Bakar, Umar, Usman, Ali, sahabat Nabi.
Ternyata ahlak mulia yang diajarkan oleh rosul muhammad adalah merupakan praktik hidup nyata. Yang dipraktekan oleh beliau dalam kehidupan sehari-hari sebagai pribadi yang bermasyarakat. Bukan ajaran kering yang biasa diajar oleh kebanyakan ustad jaman sekarang. setelah bubar dari pengajian terus tidak membekas sama sekali dalam kehidupan bermasyarakat.
Mungkin karena yang diajar dengan yang mengajar kualitas ahlaknya memang sama-sama jeblok. Para ustad hanya tahu ajaran ahlak dari kitab yang dulunya dia pelajari di madrasah dan saat menimba ilmu dipesantren. Lalu gurunya si ustad juga sama-sama dari pola ajar yang seperti itu juga. Memang dari sananya yang sudah seperti itu mau diapakan lagi. Teori tanpa praktek. Inilah yang sangat berbahaya. Dulu saat rosul Allah mengajarkan ahlak mulia tidak pernah menggunakan teori dulu. Dan beliau tidak pernah menulis kitab pedoman ahlak. Kitabnya ya langsung prilaku luhur rosul sendiri. Sampai Ibu aisyah berkata ketika ditanya tentang akhlak baginda rosul, oleh salah seorang sahabat nabi. Beliau menjawab, akhlak rosul ya AlQur’an. Karena Rosul sedang mempraktekan Qur’an bukan membaca teks Qur’an.
Rosul Muhammad didalam mengajarkan ahlak mulia tidak seperti ustad dijaman sekarang. Beliau langsung praktek dalam kehidupan bermasyarakat. Contoh nyata-lah yang ditunjukan kepada masyarakat. Bahasa Qur’an-nya mengatakan uswah al hasanah. Suri tauladan. Keteladanan pola ajar sekaligus praktek akhlak beliau yang bisa langsung diikuti oleh orang disekitarnya.
Karena pada dasarnya orang yang sedang belajar itu punya kecenderungan meniru. Ingin membuat yang sama dengan contohnya, atau polanya. Kalau yang ditiru polanya baik, ya hasil dari tiruanya-pun akan baik pula. Walaupun mungkin tidak sama persis. Paling tidak mendekati. Istilah tukang jahit, kalau perbedaanya hanya pada merek mesin yang digunakan, itu sangatlah wajar. Yang penting barang jahitanya menggunakan bahan dan benang yang sama, karena itu yang akan menjamin kualitas dan bentuk jahitan yang sama pula.
Nah bagaimana kalau polanya jelek. Bisa anda bayangkan sendiri hasilnyapun pasti akan jelek pula. Bahkan amburadul. Meniru yang baik saja terkadang hasilnya masih kurang baik. Apalagi meniru yang nyata-nyata jelek. Ada istilah pouler, kalau gurunya kencing berdiri maka muridnya akan kencing sambil berlari, bahkan air kencingnya dibuat nulis nama gurunya ditembok rumah orang lain. Semua ini terjadi disebabkan pola ajar yang kurang tepat. Bila sudah demikian siapa yang salah. Tentu saja yang salah bukan siguru atau si murid. dan bukan pak kiyai atau yang ngaji. Kita hanya sudah terbiasa dengan pola ajar yang kurang tepat. Bukan pola hidup yang berbudi pekerti luhur yang dipraktekan langsung kepada masyarakat sekitar kita. Walaupun sayidina Ali pernah mengatakan janganlah kamu melihat siapa yang menyampaikan, tapi lihatlah apa yang disampaikan. Tapi kan pada kenyataanya masyarakat kita tidak seperti itu. Masyarakat kita selalu melihat si tokohnya. Nah dalam hal ini jangan salahkan mereka. Karena yang mereka butuhkan sebenarnya bukan perkataan baik saja. Tapi keteladanan yang mulia.
Masyarakat kita terbiasa dipaksa menelan barang mentah, tanpa dicuci dan dikupas. Pola ajar tekstual, tanpa menyentuh konteks ajaranya. Ibarat sebuah tulisan dipapan petunjuk jalan yang menunjukan kepada suatu tempat. Dimana jika kita menuju tempat dengan mengikuti petunjuk tersebut, niscaya akan mendapat kemudahan. dan setelah sampai pada tempat yang dituju kita akan mendapatkan kebahagiaan yang tiada taranya. Tapi tulisan yang menunjukan-nya itu hanya kita baca dan kita pahami maksudnya saja.
Oh…tempatnya begitu,
Oh…ahlak al karim begitu,
Oh…agama begitu,
Oh…syurga begitu juga.
Sekarang aku sudah puas, karena aku sudah belajar memahami yang namanya akhlak.Tahu surga. Dan tahu agama.
Cukup sekedar tahu-kah. Atau cukup sekedar paham-kah. Tanpa mau mempraktekan maksud dari petunjuk itu?.
Hebat, hebat. hanya sekedar tahu dan paham ajaran akhlak al karim terus kita sudah merasa puas. Hanya karena sudah pernah membaca puluhan kitab kuning yang membahas akhlak al karim terus sudah merasa paling segalanya. Merasa tidak perlu mempraktekan akhlak al karimah dalam kehidupan nyata lagi. Lalu konteks dari ajaranya yang seharusnya dipratekan dalam kehidupan bermasyarakat mau dikemanakan mas?. Belum apa-apa sudah pakai sorban, sudah panjangin jenggot. Maunya dipanggil ustad, dipanggil kiyai, kalau belum dicium tanganya saat salaman mukanya asem. Lalu menghakimi hasil karya orang lain. Pornografi zina, pornoaksi haram. Meditasi tidak boleh karena itu cara orang budha. Ini dosa, itu kafir, dan yang lain bid’ah. Kalau semuanya salah terus yang benar yang seperti apa. Jelaskan dulu yang porno-porno itu seperti apa. Dan cara menjelaskanya jangan dengan rasa benci. Tapi dengan keluhuran budi.
Dan jangan suka mengangap pendapat pribadi dan golonganya sendiri saja yang dianggap benar. Bukankah setiap indifidu ber-hak melahirkan pendapatnya masing-masing. Dan sebuah dalil mengatakan bahwa perbedaan pendapat itu rahmat. Dan juga salah satu ciri orang yang ber-akhlak al karim ialah yang mampu menghargai pendapat orang lain. Tentu saja selama pendapatrnya tidak rusak dan merusak tatanan kehidupan bermasyarakat. Dan tidak merugikan orang lain. Karena islam yang diajarkan rosulullah berangkat dari rasa toleransi dan perdamaian, untuk menghapus pertikaian dan perselisihan diantara sesama umat beragama. Bukan menjamin orang yang mengaku beragama islam saja. Karena sudah jelas firman Allah didalam Al-qur’an; 2:185. Al-Qur’an dijadikan petunjuk bagi manusia. Berarti untuk semuanya terbebas dari perkara agama yang dianut. Siapapun dapat mengunakan Qur’an untuk menemukan jalan hidupnya tanpa harus pindah agama dan punya KTP yang tertera agamanya Islam.
Jangan inginya saja masuk surga, tapi kerjaanya merusak. ngebom orang yang tidak bersalah dengan mengatasnamakan agama, ngomongnya jihad, ini ajaran rosul, ini sunah rosul. Subhanallah. Mereka pikir semua orang selain mereka buta, yang lain tolol tidak tau Qur’an, kelompoknya sendiri saja yang tau Qur’an, yang lain goblok, mereka sendiri yang pinter
Rupanya kalau tentang ajaran ahlak rosul lebih pinter sijocker sahabat siblack. Dari pada mereka yang suka merusak dengan mengatasnamakan agama. Jocker sangat hati-hati ketika akan bicara terhadap sahabatnya black, masih menjaga perasaan orang lain, lebih baik menahan egonya dari pada menyakiti hati sahabatnya yang senang membaca Koran bekas bungkus nasi ini, ini baru menyangkut perasaan, kalau perasaannya saja dijaganya apalagi kalau sahabatnya jiwanya sedang terancam, tanpa disuruh dia akan bertindak seperti spiderman.
Menebar VIRUS kebijaksanaan
Bleeck ente serius banget sih bacanya beritanya bagus yah, tentang apa sih? Begitulah cara jocker membuka obrolan dengan sahabatnya, dengan penuh kehati-hatian, sekaligus menelisik seolah ingin tau tentang isi berita dari koran bekas bungkus nasi yang dibaca sahabatnya.
Iya nih, dunia memang sudah edan! Kezaliman dimana-mana, kaya mereka yang ngasih rejeki saja, masak hanya orang mau mencari rejeki dengan goyang ngebornya saja di cekal yang bener saja, Tuhan saja tidak sekejam itu, buktinya Tuhan masih kasih rejeki sama inul. Demikianlah black menegaskan sekaligus menjawab keingin tahuan sahabatnya, dengan sedikit geram.
Ooooh goyaaang, jocker bergumam, -sambil kepalanya manggut-manggut, seolah sudah mengetahui yang sesungguhnya. “ternyata Cuma goyang toh, saya pikir berita tentang eksekusi trio bom bali! Jocker kembali mengulang gumamanya dalam hati.
Apa yang kamu pikirkan jock?! Kok Bengong kaya orang kesurupan aja! Black menegur jocker dengan nada setengah membentak, memecahkan kebengongan jocker.
Ah engga bleek, engga apa-apa kok! Jawab jocker, menutupi keherananya.
Engga apa-apa ngomong aja, kalau memang ente tidak sependapat dengan saya terbuka saja, -lanjut black. Negara kita kan sangat menjunjung tinggi demokrasi, jadi sah-sah saja ente mengeluarkan aspirasi, berupa kritikan atau dukungan, semuanya saya terima!
Ginibleek, saya bukan tidak sependapat dengan pernyataan ente, sahut joker menjawab tekanan dari sahabatnya. Itukan hanya masalah pencekalan pantat, eh???, konser maksud saya, tidak usah seserius itulah menyikapinya! kata jocker.
Yang jadi masalah bukan pantatnya atau konsernya, lanjut black. Tapi kezaliman yang sudah dilakukan para pencekal itu, menghalang-halangi orang mau mencari rejeki.
Siapa sih bleek, yang mencekal? Jocker menimpali.
Ya ormas dan masyarakat setempatlah siapa lagi,! Jawab black
Mungkin saja mereka menganggap bahwa yang dipertontonkan itu sesuatu yang dianggap maksiat. dan mereka merasa bertanggung jawab karena ditakutkan bisa merusak mental generasi muda bangsa kita, jadi yang dilakukanya adalah bentuk antisipasi atau upaya untuk menyelamatkan moral bangsa dari racun-racun kemaksiatan.
Maksudnya? Sahut black.
Yah goyang pantat itu kan kalo di tonton bisa memancing nafsu birahi!. Jawab joker.
Birahinya siapa yang kepancing? Black menekan sahabatnya.
Ya, mereka yang nonton lah khususnya yang laki-laki, jawab jocker balas menekan.
Bila sudah demikian, akhirnya mental anak muda bangsa ini menjadi mental napsu, buktinya sekarang pemerkosaan ada dimana-mana, yang lebih parah pelakunya kake-kake umur tujuh puluh tahun, korbanya anak-anak SD, ada lagi seorang ibu di cabuli oleh anaknya sendiri, masalah semacam ini kalau dibiarkan sangat berbahaya bagi moral bangsa black! Demekianlah jocker melanjutkan pernyataanya, dengan penuh semangat. ibarat motor sudah panas.
Nah semua itu disebabkan, akibat tontonan sejenis itu! Joker meneruskanpernyataanya.
Lho kok pemerkosaan dikaitkan dengan tontonan jenis itu. Memang saya juga tidak mengatakan bahwa goyangan sejenis itu sesuatu yang makruf. Tapi belum tentu mungkar juga. Tergantung bagaimana kita menyikapinya saja. Jauh sebelum ada tontonan jenis itu juga yang namanya pemerkosaan sudah banyak terjadi. bahkan diarab sebelum turunya islam wanita cenderung dijadikan budak nafsu. Yang saya khawatirkan motifasi pencekalan itu tidak didasari niat menegakan yang makruf , tapi karena kebencian. Kata black menegaskan.
Apa sih blekk yang makruf dan yang mungkar itu? Tanya jocker.
Makruf yah…?, makruf. Suatu perbuatan yang apabila dikerjakan akan menyebabkan kedamaian, kemaslahatan dan kebahagiaan baik lahir maupun batin. Dan yang mungkar itu yang brangasan (gelisah), rusak, merusak dan menimbulkan penderitaan. baik indifidu maupun orang banyak. Tanpa merujuk dalil dan bawa-bawa agama juga kalau masalah yang dua itu sudah jelas nyata. Saya pikir masyarakat kita sudah lebih mengetahuinya. Kata si Black. Tapi bila kita ingin menegakan yang makruf seharusnya dengan cara yang makruf pula. Dan kebalikanya untuk menghancurkan yang mungkar, juga harus dengan cara yang makruf.
Nah untuk itu kita perlu bijaksana dalam menyikapi setiap permasalahan. Jangan suka kita ajarkan perbuatan cekal mencekal. Mari kita berikan keteladanan pada anak-anak muda, maupun yang tua. Kita kumpulkan orang-orang yang sependapat. Yang mempunyai dedikasi membangun moral bangsa, melalui daerahnya masing-masing. Kampungnya masing-masing dan dusunnya masing-masing. Dan Pahamkan tentang budi pekerti yang luhur kepada mereka. Lalu Ajak bersama-sama membuat suatu kegiatan yang positif dan bermanfaat. Jadikan semuanya satu keluarga. Lalu praktekan keutamaan budi yang luhur. Jamin tetangga dan teman merasa aman dengan kehadiran kita, jangan suka menyakiti. welas asih dengan sesama. Nisacaya teman dan tetangga-pun akan memabalas yang sama. Membuat aman orang lain. Niscaya akan dibuat aman oleh orang lain. Membuat bahagia orang lain. pasti akan dibahagiakan orang lain. Itu sudah pasti.
Memang mempraktekan hal diatas bukan sesuatu yang mudah. Tapi itu konsekuensi logis yang harus kita lakukan bila ingin perbaikan moral berpihak kepada bangsa kita tercinta.
Lalu goyang ngebor sama gergaji-nya mana? Kok enggak dibahas.
Nanti dulu Mas? Sabar dikit emang kenapa-sih.
Nah demikian juga menyikapi tontonan sejenis itu.Sekarang pertanyaanya, Apakah dengan melakukan pencekalan dapat menyelesaikan masalah?. Kalau memang dapat menyelesaikan masalah silahkan lakukan tapi dengan cara yang bijaksana. Namun bila justru menambah masalah kita juga jangan gegabah. Semuanya harus kita pikirkan jalan keluarnya. Agar tidak ada pihak yang dirugikan. Dan jangan ada kebencian. Mereka melakukan seperti itu-kan karena sedang mencari penghidupan. Kalau mau jujur tidak ada orang yang mau seperti itu. Memangnya goyang enggak capek. Harus bisa menyenangkan semua pihak. Baik penonton maupun event organizer, belum lagi produser. Sudah begitu dibenci, dan tidak jarang juga dimaki oleh masyarakat. Pokoknya ribet deh. Termasuk seniman ngebor sama gergaji itu sendiri juga mungkin berpikir seperti itu. Kalau ada pekerjaan yang lebih menjanjikan mungkin lebih baik memilih pekerjaan yang lain. Lho! Pekerjaan itu-kan bisa dicari! Kata jocker.
Sekarang begini saja! Kata black. Sudah berapa kali ente mencari, ingin punya pekerjaan yang lebih baik dari pekerjaan tukang cari rumput. Susah enggak carinya?. Jatuhnya jadi tukang cari rumput lagi-cari rumput lagi. yang masih kerja saja terancam di PHK.
Itu-kan karena pendidikan saya yang tidak mendukung! Kata jocker lagi.
Tapi banyak kan saudara kita yang pendidikanya sarjana juga hidupnya jadi pengangguran karena susah mencari pekerjaan?. Dan tidak jarang juga yang akhirnya frustasi, lalu lebih memilih bunuh diri, karena menganggap hidupnya tidak berarti?. Kata black kembali menerangkan.
Iya bleek bener kata ente! Jawab jocker seolah mengerti keterangan sahabatnya. Terus sikap kita harus gimana dong? Joker menegaskan.
Ya sudah sekarang tidak usah melakukan pencekalan lagi. Masih mending kita do’akan bersama-sama supaya mereka yang profesinya goyang bisa cepat dapat uang yang banyak, lalu dengan uangnya itu bisa untuk membuat lapangan pekerjaan yang tidak bertentangan dengan budaya yang kita anut. Akhirnya dapat menampung saudara-saudara kita bekerja diperusahaanya.itu-kan lebih bermanfaat. Tidak ada pihak yang dirugikan dan disakiti. Dari pada melakukan pencekalan yang akhirnya menimbulkan pertikain. Bahkan titak menghasilkan jalan keluar apa-apa.
Masih mending berdoa untuk sendiri? Kata jocker.
Ente tidak yakin dengan kekuatan do’a sih! Kalau kita mendo’akan sepuluh orang kebaikan, malaikat akan menjawab. Dan menyampaikan kepada Tuhan, lalu kita-pun akan mendapatkan sepuluh kebaikan dari orang yang kita do’akan itu. Ketimbang kita berdo’a untuk sendiri saja, kita tidak akan mendapat proteksi kebaikan dari orang lain. Demikian sebaliknya kalau kita mendo’akan keburukan maka kita-pun akan mendapatkan bagian keburukanya. Itu yang namanya hukum timbal balik, (sebab dan akibat) setiap kebaikan akan dibalas dengan kebaikan demikian pula sebaliknya. Terus bagimana kalau kita do’akan kebaikan untuk bangsa kita? Tinggal dikalikan saja.
Waduh luar biasa black! Ente sangat bijaksana goyang ngebor dan gergaji saja dapat mengajarkan kebijaksanaan. apalagi goyang kerrawang, ‘?.. maksud saya goyang kepala kalau lagi berzikir. Kata joker sembari mengakhiri obrolan.
Yah, memang setiap perbuatan adalah Virus. Kita bisa menebar virus yang baik bila kita senantiasa berbuat baik. Demikian juga sebaliknya. Kuncinya hanya satu. Praktekan perbuatan baik itu ditengah masyarakat sebagai suatu kewajiban dan bentuk tanggungjawab anak bangsa terhadap keprihatinan bangsanya. Tanpa ada niat pamer dan ingin di puji (ria). Katakan sekarang juga (the now) saat ini. aku harus berbuat baik, dan itu memang sudah seharusnya aku lakukan, persetan dengan orang lain.
(tulisan ini saya tulis tahun 2003 smoga masih relevan...)
Selamat membaca
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H