Mohon tunggu...
Aryo Hartono
Aryo Hartono Mohon Tunggu... -

saya adalah seseorang yang mencari rahmat Tuhan,yang mencari surga di dunia dan akhirat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Koruptor sebagai Alternatif Pakan Lele

20 Juni 2011   02:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:21 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

sudah sering kita dengar,bahwa kendala bagi para peternak ikan air tawar adalah mahalnya harga pakan,yaitu kebanyakan pakan karena diimpor dari luar negeri.sementara harga ikan dibeli tengkulak dengan harga murah.misalnya harga pakan lele mencapai 7000 rupiah per kg sementara harga jual lele mencapai 10 rb per kg,dengan rasio pakan: daging 2;1 ,artinya 2 kg pakan menjadi 1 kg daging,tentunya keuntungan tidak akan tercapai,kecuali harga daging lele naik atau pakan bisa turun. koruptor. saat ini korupsi sdah membelenggu sendi kehidupan bangsa kita,bahkan menurut bebagai studi,anka korupsi per tahun di indonesia mencapai triliunan rupiah,sementara jumlah tersangka koruptor besar( kerugian diatas 1 miliara) mencapai sekitar 2000an orang per tahun,kalau dihukum penjara jelas akan tidak efektif dan pemborosan.efek jera juga tidak akan tercapai. pakan lele. pertanyaanyaa,apa hubungan dengan pakan lele? kalau koruptor memiliki bobot per@ 60 kg x 2000 orang berarti ada 120rb kg per tahun daging yang bisa dikonversi sebagai pakan lele,taruhlah dicampur dengan dedak,bungkil,dengan perbandingan1 :1:1,maka jumlah pakan yang dibuat dari daging koruptor akan mencapai 300 ton per tahun.dengan harga per kg pakan 7000rupiah x 300 ribu kg = 2,1 milliar rupiah .dan penghematan dari memberi makan koruptor per hari 10 rb x 2rb  orang x4 tahun(rata2 hukuman koruptor)  = 28 miliar jadi penghematan dan benefit nedara adalah 3o miliar dalam 4 tahun. benefit yang tak kalah penting adalah efek jera dan orang akan berfikir 10000x mau korupsi ,siapa sih yang mau hidupnya berakhir jadi pakan lele ??

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun