Mohon tunggu...
Boby Adhitama
Boby Adhitama Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

404 - Not Found

Selanjutnya

Tutup

Film

The Look of Silence: Mengungkap Kegelapan Masa Lalu

7 Oktober 2023   06:00 Diperbarui: 7 Oktober 2023   06:28 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Saya ingin membagikan pengalaman pribadi saya tentang sebuah film dokumenter yang telah mengguncang dan menggetarkan hati saya, yakni "The Look of Silence" yang disutradarai oleh Joshua Oppenheimer. Film ini bukan sekadar tontonan biasa, melainkan sebuah karya seni yang memberikan sudut pandang yang mendalam dan mengharukan tentang sebuah tragedi yang memilukan di Indonesia, yaitu pembantaian massal pada tahun 1965-1966.

Apa yang membuat film ini begitu luar biasa adalah cara cerdasnya dalam menghadirkan sudut pandang yang berbeda dari peristiwa tragis tersebut. Di tengah latar belakang pembantaian massal yang mengerikan, kita diperkenalkan pada Adi Rukun, seorang pria yang tidak hanya kehilangan adiknya, Ramli, dalam peristiwa tersebut, tetapi juga menjadi seorang saksi hidup yang berani. Adi Rukun bukan hanya korban, melainkan pria yang berani mengungkapkan kebenaran yang tersembunyi di balik peristiwa tersebut. Dia membawa kita dalam perjalanan mengungkap kebenaran, menggali kisah-kisah keluarga yang lain yang juga kehilangan orang yang mereka cintai.

Setelah menonton "The Look of Silence," saya merasa bahwa ada beberapa hal yang sangat penting yang perlu disampaikan kepada dunia:

1. Pembantaian Massal yang Tragis: Film ini dengan jelas menggambarkan betapa tragisnya peristiwa pembantaian massal di Indonesia pada masa lalu. Ribuan orang tewas dengan cara yang kejam, tanpa alasan yang benar-benar jelas. Ini adalah sebuah luka yang dalam yang terus menghantui banyak orang.

2. Luka yang Belum Sembuh: Film ini mengingatkan kita bahwa luka dari peristiwa tersebut masih begitu dalam di hati banyak orang. Mereka yang kehilangan anggota keluarga mereka masih merasa kehilangan dan berjuang untuk mencari keadilan. Ini adalah pengingat bahwa masa lalu yang gelap tidak boleh dilupakan.

3. Pentingnya Mengingat: Film ini mengajarkan kepada kita bahwa penting untuk mengingat peristiwa tragis seperti ini agar tidak terulang lagi di masa depan. Mengingat adalah cara kita untuk menghormati korban dan mencegah kejahatan serupa terjadi lagi.

Namun, yang membuat film ini benar-benar menonjol adalah sudut pandang yang kuat yang diberikan oleh Adi Rukun. Dia bukan hanya korban, melainkan juga seorang saksi yang berani. Dia membawa kita ke dalam kehidupan keluarganya dan keluarga lain yang terkena dampak pembantaian massal tersebut. Film ini juga memberikan sudut pandang yang tak terduga, tidak hanya dari sudut pandang korban, tetapi juga dari sudut pandang pelaku.

Selain itu, film ini mengungkap fakta-fakta baru yang menggemparkan tentang peristiwa tersebut. Misalnya, kita mengetahui bahwa pembantaian massal tersebut bukan hanya dilakukan oleh aparat keamanan, tetapi juga oleh warga sipil. Film ini juga membongkar perencanaan jahat di balik peristiwa tragis tersebut.

Secara keseluruhan, "The Look of Silence" bukan hanya sekadar film dokumenter biasa. Ini adalah pengalaman yang menggugah, memotret kisah tragis dengan cara yang sangat nyata dan emosional. Saya sangat merekomendasikan film ini kepada siapa pun yang ingin memahami sejarah gelap Indonesia dan menghargai keberanian seorang pria dalam mencari kebenaran. Film ini adalah pengingat yang kuat tentang pentingnya mengingat masa lalu agar kita dapat membentuk masa depan yang lebih baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun