Mohon tunggu...
Boboy andika
Boboy andika Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bahasa Harmoko: Eufeisme Mahasiswa Kita

25 Mei 2015   13:59 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:37 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Habis jadi menteri, karir Harmoko makin melejit: Ketua MPR. Sebagai lembaga tertinggi negara, bukan main luar biasa jabatan tersebut. Rasanya, semua elit pada waktu itu hanya berani memimpikan kursi Ketua MPR sebagai puncak prestasi, mengingat menyinggung suksesi presiden hanya akan menjadi tindakan bunuh diri politik. Tapi siapa sangka, jika kemudian si anak emas orde baru itu memilih menyerukan induk semang (Soeharto) tempat dia menyusu agar mengundurkan diri persis ketika dia berada di puncak pencapian (Ketua MPR). Terlepas kemungkinan pilihan itu semata-mata hasil penerawangan politik (baca: kalkulasi politik) seorang Harmoko, sejarah pada akhirnya terlanjur mencatat namanya sebagai pejabat yang pro common sense, jika menyinggung peristiwa Mei 1998.

Apakah para Ketua BEM yang pintar-pintar itu, walau terlalu pagi sudah pandai meniru-niru cakap Harmoko, sanggup bermanuver macam Harmoko sebentar lagi? Semoga!

Tebing Tinggi 24 Mei 2015

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun