Mohon tunggu...
MUHAMMAD SYIHABUDDIN QOSTHALANI
MUHAMMAD SYIHABUDDIN QOSTHALANI Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

Selanjutnya

Tutup

Politik

Antropologi Politik yang Tidak Karuan di Indonesia

1 Maret 2014   17:50 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:20 847
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Antropologi politik adalah sebuah hubungan antara ilmu antropologi dengan ilmu politik. Seperti yang ditulis di salah satu website http://capcuskampus.wordpress.combahwa antropologi sangat erat kaitannya dengan ilmu politik. Adapun contoh antropologi berhubungan dengan politik adalah budaya politik indonesia yang tidak karuan.

Di Indonesia ada sebuah pesta agung setiap empat tahun sekalinya. Sejatinya di tahun 2014 ini masyarakat indonesia akan melaksanakan pesta itu, yaitu PEMILU (Pemilihan Umum). Banyak para anggota DPR yang menyalonkan lagi sebagai calon legislatif (CALEG), tidak hanya para anggota dewan, banyak juga para artis yang menyalonkan diri sebagai calon legislatif, mereka semua ingin memperebutkan kursi di gedung DPR.

Di indonesia sendiri DPR adalah salah satu kemusalihatan para anggotanya yang selalu ingin berkuasa. Banyak para anggota yang masih menjadi calon banyak janjinya, akan tetapi semua itu hanyalah omong kosong yang selalu berjanji-janji. Setelah terpilih mereka rata-rata melalaikan amanahnya sebagai wakil rakyat. Para rakyat banyak yang sengsara, mereka semua menagih janji-janji itu. Tapi apa daya itu hanyalah celotehan belaka, para anggota dewan tidak menghiraukan celotehan rakyatnya sendiri.

Banyak cara yang dilakukan para caleg agar sukses pada pemilunya itu. Seperti menyisahkan hampir semua uangnya hanya untuk menjadi anggota dewan. Tidak hanya itu rata-rata para caleg meminta bantuan dukun. Hal ini sangat membudaya pada pesta rakyat agung di Indonesia ini. Tapi apa daya setelah PEMILU berlangsung dan banyak caleg yang stres bahkan bunuh diri karena gagal dalam PEMILU itu.

Itulah contoh budaya politik Indonesia yang tidak karuan. Banyak terjadi kecurangan, para caleg yang menghamburkan uangnya hanya untk menjadi anggota dewan, dan banyak lagi budaya politik yang tidak karuan di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun