Mohon tunggu...
Diki Diolla
Diki Diolla Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Buku Mencermikan Sudut Pandang Kota Malang

18 Oktober 2017   11:48 Diperbarui: 18 Oktober 2017   12:26 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Raden Dicky Na Dilla.

Nama                       : Mohamad Sodiq

NIM                         :17625002

Tugas Mata Kuliah : Feature

Prodi                        : Ilmu Komunikasi Universitas Gajayana Malang

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh  May the peace, mercy, and blessings of Allah be with you. Halo temen-temen semua hari ini saya akan memposting tentang salah satu dosen,yang menjadi salah satu panutan dalam menuliskan karya-karyanya yang tiap harinya akan muncul mengisi salah satu media cetak siapa lagi kalo bukan Bp.Ardi Wina Saputra S.Pd, bapak Ardi ini iyalah orang yang sangat tekun kalo masalah jurnalistik dan patut dikasih apresiasi.

Dalam memberikan inspirasi,motivasi dalam menulis karya dalam bentuk novel maupun menuliskan berita -berita yang unik dan sangat kreatif,saya terinspirasi dari beliau karena ketekunan dalam menulis,tidak hanya itu Bp.Ardi juga mengeluarkan buku yang berjudul Aloer -aloer Merah yang dimana buku ini sangat disukai anak muda,praktisi.dosen maupun mahasiswa khususnya di Kota Malang dan di luar kota pun buku ini menjadi salah satu topik tersendiri bagi anak muda maupun,mahasiswa  karena buku ini ditulis langsung dari beliau.

Temen-temen akan tahu bahwa sesungguhnya cinta dan pengorbanan digambarkan  dengan penuh darah dan luka. Setingnya yang berbau unsur kolonialisme  juga akan melemparkanmu menyusuri lekuk demi lekuk Kota Malang hingga  Soerabaja 100 tahun silam. Pasti temen-temen tidak hanya penasaran dengan isi buku Aloer-aloer merah ini,tapi penasaran bagaimana proses menciptakan sebuah karya tulis ,sebuah buku yang menggambarkan Kota Malang di jaman dahulu.

Dengan sudut pandang sastrawan yang selalu berkarya tanpa batas, menjadi dosen,guru,bukan halangan buat Bp.Ardi untuk menciptakan sebuah karya tulis yang sangat di gandrungi mahasiswa dan anak muda jaman sekarang patut untuk mengetahui bagaimana perjuangan masyarakat Kota Malang  memperjuangkan sebuah Kota yang asri saat ini dengan penuh perjuangan penuh darah dan luka,yang telah digambarkan di karya tulis Bp.Ardi Wina Saputra tersebut menjadikan pemahaman,yang sangat penting buat anak muda jaman sekarang khususnya anak muda Kota Malang,memang menciptakan sebuah karya tulis tidaklah muda tapi percayalah usaha apapun kalian harus disertai,doa,fokus dengan tujuan utamanya ,dan semangat untuk berkarya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun