Bagaimana bila ternyata orang dengan HIV minum ARV agar mereka tidak sakit, tidak menularkan dan membahayakan pasangannya dan juga orang lain, sama seperti atlet yang minum suplemen padahal tidak sakit apapun?
Apakah mereka masih layak diberi label sebagai "orang sakit" dan dapat membahayakan orang lain sehingga diharamkan menikah dan berketurunan?
Kalau kemudian dikatakan sakit , lalu pertanyaannya "sakit apa?" Kalau secara laboratorium semua hasilnya ada dalam rujukan "normal" atau sehat seperti rujukan orang tanpa HIV......
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI