Mohon tunggu...
aan rianto
aan rianto Mohon Tunggu... Freelancer - Pengamat Issue HIV

Pengamat issue HIV, pendukung kampanye U=U, accidental activist

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Serius Mau Menghentikan Penularan HIV?

29 Januari 2021   22:18 Diperbarui: 29 Januari 2021   22:21 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Banyak upaya yang telah dan tengah dilakukan terkait penghentian penularan baru HIV tetapi kenyataannya angka prevalensi baru terus meningkat, apa yang salah dengan program penanggulangan HIV?

Saat ini semakin banyak orang yang memahami bahwa HIV tidak sama dengan AIDS.
Sekalipun saat ini banyak yang menganggap dirinya paham bahwa HIV tidak sama dengan AIDS bahkan kadang berusaha menjelaskan panjang lebar tetapi  seringkali justru  tidak tau kapan menggunakan kata HIV kapan menggunakan kata AIDS ..... padahal itu dua kata dan kondisi yang sangat berbeda dan berkaitan erat dengan stigma.
HIV dan AIDS memang berkaitan erat satu sama lain, tapi penggunaan istilah yg tidak pada tempatnya akan semakin memperburuk stigma.
Percaya dan ngeyel bahwa HIV tidak sama dengan AIDS tapi dalam penggunaannya selalu digunakan bersamaan. Faktanya banyak penggunaan istilah HIV AIDS yang digunakan bersamaan dan tidak pada konteks yang tepat.
Apakah semua kasus HIV akan berakhir AIDS?

Tanpa disadari juga semakin banyak yang mulai menggunakan istilah ODHIV dan tidak lagi menggunakan ODHA.
Tiga taun lalu banyak sekali yang keras kepala bahwa ODHIV =ODHA sehingga tetap berkeras menggunakan ODHA bahkan hingga saat ini.
Saat ditanya apakah HIV=Aids mereka bilang "JELAS BEDA...." Lalu knapa dipergunakan bersamaan? Padahal banyak yg memahami bahwa gk semua kasus HIV juga dalam kondisi AIDS.
Bagi awam HIV=AIDS karena mereka akan sulit menemukan tanda tanda orang dengan HIV atau membedakan orang dengan  HIV dan tanpa HIV....jauh lebih mudah men-judge orang yang kurus kering, sakit2an, kulit kusam sebagai orang dengan AIDS sekalipun mereka hanya melihat secara fisik.
Disisi lain penyebutan orang dengan HIV diforum kesehatan dunia sudah meninggalkan kata AIDS karena potensi stigma.
Orang yang hidup dengan HIV disebut sebagai People Living with HIV atau PLHIV (dalam bahasa Indonesia disebut ODHIV).

Pemilihan bahasa/diksi dalam penulisan dan edukasi juga menunjukkan bagaimana pemahaman orang tersebut terhadap suatu issue juga penguasaan referensi.
Semakin memahami arti akan semakin paham perbedaan dan bukan berusaha keras menyamakan sesuatu yang memiliki arti berbeda.

Banyak yang berharap stigma terhadap ODHIV akan berkurang.
Bahwa ODHIV tidak perlu pamer status hanya demi mendapat simpati yang pada akhirnya belum tentu mendapat respon yang diharapkan.
Berharap ODHIV akan nyaman dalam kehidupan sosial dan sexualnya termasuk dalam menjalani pengobatan (tidak perlu takut ambil arv dan ketemu orang lain dipoli) karena hanya dengan patuh ARV maka seorang yang hidup dengan hiv tidak akan lagi dapat menularkan HIV kepasangannya sehingga tidak layak mendapat stigma dalam bentuk apapun.
Apa dasar kita menstigma orang yang hidup dengan HIV tapi dia tidak lagi dapat menularkan HIV keorang lain??? Apa bedanya dengan orang tanpa HIV?
Yang membedakan hanyalah status medis, lalu apakah kita juga akan kepo mencari perbedaan status medis lainnya...apakah dia punya diabetes atau panu????

Semuanya akan pupus saat kita memahami hal yang paling mendasar yaitu penyebutan diksi yang tepat dan terus menerus mengedukasi TDTM Tidak terDeteksi=Tidak Menularkan.

Lalu langkah apa saja yang perlu dilakukan untuk mempercepat capaian 95:95:95?

1. Pastikan setiap orang dengan HIV dapat mengakses ARV

2. Berikan bukti nyata bahwa ARV memang bisa menghentikan penularan baru HIV dengan memberikan kesempatan orang percaya bahwa VL Undetectable = Tidak Menularkan....... 

3. Fasilitasi VL test melalui bpjs sehingga tidak ada keraguan akan ARV, bahwa setiap orang dengan HIV dapat mengakses hak kesehatannya.

4. Edukasikan dan kampanyekan TDTM (Tidak terDeteksi=Tidak Menularkan) sehingga orang paham berstatus positif HIV bukanlah akhir dari segalanya, sehingga awam juga paham bahwa HIV akhirnya sama dengan Infeksi kronis lainnya dan tidak perlu takut berlebihan akan penularannya karena juga dapat dicegah bajkan diupayakan tidak lagi dapat menular.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun