Apakah Antibody HIV Reaktif (Positif) Selalu Berarti Buruk?

Benarkah anti-body akan selamanya menetap? Lalu bagaimana dengan hasil negatif palsu saat pemeriksaan anti-body pada orang2 yang sudah Undetectable? Artikel berikut dapat meluruskan pemahaman Kita mengenai anti-body.

Bahwa Anti-body dapat secara perlahan menghilang saat tidak ditemukan infektan yg sama. Sel memory B yang akan memerintahkan tubuh utk segera memproduksi anti-body  saat menemukan kembali infektan yg sama.

Hal ini bisa menjelaskan mengapa saat VL Undetectable sudah stabil terkadang hasil pemeriksaan anti-body HIV ikut menunjukkan hasil NR tapi dihari lain kembali R.

Sekalipun sudah undetectable, masih ada jumlah kecil HIV dalam tubuh yang saat ketemu sel memory B maka akan segera kembali memerintahkan tubuh utk kembali membentuk anti-body.

Ini juga menjelaskan bagaimana proses anti-body terbentuk diawal infeksi HIV. Sebelum tubuh membentuk anti-body (yg ditandai dgn hasil vct NR) maka tubuh akan berusaha mengenali Dan melawan HIV sehingga tubuh memunculkan reaksi demam, kelelahan, atau gejala lainnya....saat tubuh sudah mampu mengenali dan membentuk anti-body (ditandai hasil vct R) maka semua gejala tadi sudah hilang dan tidak akan menimbulkan gejala lagi.

Jadi bisa disimpulkan bahwa terbentuknya anti-body bukanlah hal yg buruk, vaksinasi jg bertujuan agar tubuh mampu membentuk anti-body sehingga tidak perlu sampai sakit ataupun menimbulkan gejala saat terinfeksi suatu indfektan.

Sayangnya Kita selalu beranggapan bahwa status anti-body HIV Reaktif (positif) adalah Hal yg buruk dan dianggap tidak sembuh (padahal HIV bukan penyakit dan tdk menimbulkan sakit)

Hasil pemeriksaan anti-body akan menjadi NR saat sudah  tidak Ada lagi ditemukan HIV dalam tubuh.
Saat ini kondisi terbaik adalah undetectable yg berarti jumlah HIV sangat sedikit sehingga tdk dapat menularkan HIV keorang lain (lalu apa bedanya dgn orang tanpa HIV?)
#uequalsu

#equals_id