[caption caption="Menatap senja dengan romantisme di Pantai Kuta, Bali, Jumat 13 November 2015."][/caption]
Kegaduhan-kegaduhan politik di republik ini sudah sampai masuk ke fase "menggilai". Saya sudah menjulukinya sebagai republik dengan "sejuta pilot". Serasa sesaat, republik ini semakin memasuki usia senjanya tanpa romantisme. Saya tak ingin lebih dalam membahas soal republik ini. Ya sudahlah, sudah banyak "pilot" yang mengendalikannya. Saya hanya ingin menikmati apa yang masih bisa saya nikmati dibalik keterbatasan-keterbatasan.
[caption caption="Bermain di laut dengan cahaya keemasan di Pantai Kuta, Bali, Jumat 13 November 2015."]
Jumat, 13 November 2015, menjelang kembali ke Jakarta, saya habiskan waktu beberapa jam di Pantai Kuta, Bali. Menikmati senja, menatap matahari yang lambat laun hilang dan menghitamkan kegelapan.
[caption caption="Suasana sunset di Pantai Kuta Bali, 13 November 2015."]
Pedagang-pedagang berkeliling menawarkan dagangannya dari satu pengunjung ke pengunjung lainnya. Di satu sisi, pemijat serius memijat punggung putih kemerah-merahan yang merebahkan tubuhnya di atas pasir pantai. Di sisi lainnya, pasangan-pasangan dari berbagai usia duduk bersila menatap laut yang diujungnya ada matahari yang memancarkan warna keemasannya. Sungguh romantis, merasakan senja dengan cinta.
[caption caption="Foto ini saya ambil ketika di Pantai Kuta, Bali, 13 November 2015."]
Sejenak persoalan yang selama ini bersarang di otak, teristirahatkan. Tangan hanya sibuk dengan mobile phone, menunggu momen-momen yang indah untuk diabadikan. Bukan untuk selfie, untuk kembali berkarya menularkan kebahagiaan kepada orang-orang yang menikmati hasil jepretan saya. Salam... Â
[caption caption="Memadu kasih, menatap senja. Pantai Kuta, Bali, Jumat 13 November 2015."]