Mohon tunggu...
ahmad babri kaban
ahmad babri kaban Mohon Tunggu... -

man who loves travel, shopping, and plan to be richie man..hahahaha

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Senja di Tangerang 'Kecil'

19 Maret 2010   09:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:19 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

ini merupakan tulisan pertama saya di kompasiana, setelah lama hanya menjadi pembaca akhirnya saya memberanikan diri untuk bergabung dalam sebuah blog yang sangat fenomenal ini..hehe. Judul diatas adalah perjalanan saya menyusuri distrik kota tangerang yang konon merupakan pusat perdagangan tangerang di masa tahun 70 an, sebenernya sampai sekarang sih masih tapi mungkin nilai perdagangan sudah tergerus daerah yang lebih maju, serpong misalnya. Pasar Lama Tangerang ini merupakan pasar yang bisa disebut chinatown-nya tangerang. mau beli apa saja ada, mulai dari makanan yang enak dengan harga murah sampai mahal atau makanan yang aneh-aneh seperti sate biawak atau daging ular trus aneka pakaian jadi, elektronik, bunga, buah-buahan dsb. yang menarik lagi, sepintas daerah ini agak-agak mirip dengan malioboro di jogja kalau anda berada di jalan ki asnawi tangerang. kalau anda mengunjungi tempat ini lebih baik menggunakan sepeda atau jalan kaki saja seperti hal yang saya lakukan. di tempat ini juga terdapat klenteng yang sudah tua tapi banyak dikunjungi oleh para peziarah. Mesjid Agung merupakan salah satu mesjid tertua di tangerang dan salah satu yang terbesar di masa awal pembangunannya. setelah saya puas dan capek berjalan kaki menyusuri kawasan pasar lama tangerang ternyata jam sudah menunjukkan waktu sholat maghrib, kebetulan kaki kayaknya sudah terlihat seperti talas bogor sekalian istirahat dan sholat langsung saya ke mesjid yang terletak di sebelah gedung DPRD tangerang dulu. sepintas bangunan mesjid ini masih terlihat kokoh tapi kalau kita melongok ke dalam akan terlihat renovasi besar-besaran yang sedang dilakukan. dulu bangunan mesjid ini hanya berlantai 1 tapi sekarang sedang dibangun menjadi 3 lantai. ada suasana religius yang begitu kuat di dalamnya seakan mendorong saya untuk beri'tiqaf di mesjid ini. Waterfront hal yang menarik dari kota tangerang adalah adanya waterfront di sepanjang aliran sungai cisadane dari arah belakang robinson tangerang sampai ke jembatan pintu air begitu juga dari arah sebaliknya yaitu sepanjang daerah gerendeng..dengan dibangunnya waterfont city yang terus terang saya sampai saat ini belum tahu apakah sudah diresmikan oleh walikota atau belum tetapi dengan adanya tanaman pohon hias dan lampu lampu jalan sebagai penerang di malam hari menambah indahnya daerah tersebut di malam hari. salut juga kepada pemkot yang berani membuat proyek seperti ini. saya harap juga dibangun didaerah yang lain mengingat sungai cisadane merupakan urat nadi perekonomian tangerang meskipun bukan menjadi sarana transportasi vital tangerang, tapi kalau ada angkutan sungai tersebut paling tidak bisa membantu perekonomian warga setempat. Menikmati senja di tangerang dengan segala keterbatasannya ternyata memberikan relaksasi yang menyehatkan dan begitu membuat saya ingin melakukannya lagi dan lagi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun