Kemarin, tepatnya tanggal 19 mei 2010..saya berangkat ke kantor polisi.
Alasan saya ke sana adalah untuk meminta surat keterangan hilang (dalam hal ini ATM). ATM tersebut hilang kurang lebih 10 hari yang lalu. Untung sudah saya blokir ATM tersebut, sehingga bagi yang "memanfaatkan" bisa gigit jari, mau untung malah buntung alias tak mendapatkan apa-apa selain kartu yang telah usang.
Sebetulnya isi saldo saya tidak banyak-banyak amat, akan tetapi karena di bank tersebut saya menerima gaji bulanan dan bonus tahunan dari tempat kerja saya, maka saya menganggap penting nilai dari sebuah kartu.
Kira-kira pukul 11.00 tepat saya tiba dikantor polisi kebanggaan masyarakat Tangerang tersebut. Setelah masuk ke sentra pelayanan (SPK), saya mengutarakan niat saya untuk melaporkan kejadian raibnya ATM. Saya sangat berterima kasih sekali dengan aparat polisi yang menangani saya dengan begitu cepatnya, mengingat karena saya juga tidak betah berlama-lama di tempat tersebut. Bukan soal takut, angker atau apa.
Akan tetapi karena para polisi tersebut merokok dengan bebasnya sehingga membuat saya batuk-batuk dan bertanya-tanya apakah ruang kantor polisi tersebut bebas rokok. Jika ya, saya sangat menyayangkan kejadian tersebut. Karena saya bukan perokok, saya merasa dirugikan dengan masuknya zat atau racun yang masuk leluasa dengan bebasnya ke hidung saya.
Terlepas dari hal tersebut saya bangga menjadi masyarakat yang polisi nya tanggap akan pelayanan yang lebih baik, tapi juga miris dengan kejadian merokok tersebut.
Berikut adalah percakapan saya dengan salah satu petugas polisi:
Saya : selamat siang pak, saya mau urus surat keterangan,
Petugas 1: dengan bapak yang disana ya pak.
Saya : ok
Petugas 2: ada yang bisa dibantu pak?
Saya : saya mau urus surat keterangan hilang ATM
Petugas 2: serahkan ktp, nomor rekening,
Saya : sebutkan satu persatu...
Petugas 2: setelah di print, yah sudah jadi pak
Saya : tanpa basa-basi; berapa biaya administrasinya pak??
Petugas 2: seikhlasnya pak
Saya : yakin nih seikhlasnya??
Petugas 2: iya, tapi ikhlasnya yang banyak ya pak..
Saya : hahahahaha...seraya mengeluarkan selembar uang lima ribu rupiah
Petugas 2: terima kasih pak,
Saya : ok, sama-sama, sambil langsung kabur karena tak tahan dengan asap rokok yang luarrrr biasa!!