Pemerintahan dan kekuasaan memang tidak lepas dari kata politik, karena pada hakikatnya politik adalah cara bagaimana dalam pengambilan keputusan. Istilah ini berasal dari Yunani, dan sampai saat ini istilah itu sudah menyebar diseluruh penjuru dunia dan tentunya diterapkan dalam kehidupan masing-masing. Oleh karena itu, politik menjadi suatu kata yang sangat lekat ditelinga setiap orang dan menjadi suatu hal yang sangat menarik bagi kalangan tertentu untuk kepentingan tersendiri, walaupun tidak semua seperti itu.
Di Indonesia politik menjadi suatu hal yang sangat menakutkan bagi rakyat. Sebenarnya politik itu adalah suatu seni dalam kebijakan pengambilan keputusan, khususnya pada penyelenggaraan pemerintahan baik daerah maupun Negara. Oleh sebab itu, cara-cara yang dilakukan pun sangat beragam. Tergantupada siapa yang menjadi pemain pada panggung politik tersebut.
Rakyat adalah sasaran utama dalam berpolitik. Oleh karena itu, yang merasakan dampak dan hasilnya adalah rakyat itu sendiri. Wajar saja jika rakyat banyak yang takut dalam hal ini, bahkan jika tidak berpihak kepada keuntungan rakyat, mereka akan menjadi kecewa dengan pemain politik tersebut. Dan bila ada yang mengarah kepada keuntungan rakyat, mereka akan memujinya setinggi langit.
Memang seperti itulah dunia politik, tidak selamanya menemui jalan yang mulus. Banyak sekali rintangan yang menghadang jalannya manuver politik yang dilakukan oleh pemainnya, sehingga rakyat menjadi tidak konsisten dalam menilai politikus yang sedang melakukan kerjanya.
Akibat ketidak konsistenan tersebut, banyak politikus yang menjadi bahan bulian. Akan tetapi jika pengaruh politiknya baik, maka rakyat akan kembali menyanjung.
Hal ini terlihat dari jaman beberapa Presiden kita. Yang dulu dijatuh kan ,namun sekarang mendapatkan pujian sehingga banyak rakyat yang ingin kembali kepada jaman pemimpin tersebut. Atau pun yang terjadi saat ini, ketika masih didaerah sangatlah dipuja, bahkan sampai pemilu. Namun ketika sudah naik, dengan hasil kinerjanya yang terbilang sangatlah muda, banyak sekali mendapatkan bulian dari rakyatnya. Fenomena ini akan terus berlanjut di Indonesia. Entah sampai kapan.
Itulah politik, terkadang menyenangkan namun dapat menjadi menakutkan. Entah siapa yang dapat disalahkan, apakah pemain tersebut atau rakyatnya. Akan tetapi hal ini memang tidak bisa menunjuk siapa yang salah. Karena itu ada pada diri kita masing masing dan juga karena diantara kita tidak semua merasakan menjadi pemain di panggung politik. Nyaman dipandang, tapi sulit dikerjakan. Itulah yang menjadikan konsistensi rakyat Indonesia tidak mempunyai ketetapan dalam melakukan penilaian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H