September lalu, untuk memperingati hari jadi kabupaten Berau yang ke-209, kesultanan Sambaliung menggelar upacara Manguati Banua. Tradisi ini telah dijalankan secara turun-temurun oleh kesultanan Sambaliung dan berpusat di Keraton ini. Manguati Banua atau Mengobati kampung merupakan prosesi doa yang dipanjatkan kepada Allah SWT agar terhindar dari marabahaya dan penularan penyakit.
Menurut bupati Muharram yang membuka acara ini, ia menuturkan bahwa mengobati yang dimaksud disini adalah pengobatan secara batiniah dan lahiriah. Lahiriah berarti memohon ampun kepada sang pencipta agar selalu terhindar dari bahaya.Â
Sedangkan Batiniah, menurut bupati Berau ini memanjatkan doa kepada Allah agar selalu terhindar dari bahaya dan selalu dipermudah rezeki dan kesehatannya. Dalam kesempatan itu, bupati serta wakil bupati Berau mengucapkan permohonan maafnya kepada masyarakat Berau akan kekurangannya selama menajalnkan tugas menjadi pelayan masyarakat.
Sedangkan pemangku adat kesultanan Sambaliung mengatakan bahwa tradisi manguati Banua ini merupakan tradisi yang harus dilestarikan agar nilai-nilai yang terkandung didalamnya dapat dibawa terus oleh masyarakat lokal, selain itu tradisi ini mampu untuk mengenalkan budaya Berau kepada turis lokal maupun mancanegara. Ia berharap kegiatan ini akan berjalan hingga tahun-tahun ke depan.
Kepala Disbudpar Berau menuturkan bahwa pihaknya telah memasukkan upacara ini ke dalam kalender pariwisata Berau. Hal ini bertujuan untuk mengenalkan budaya Berau kepada dunia luar dan bertujuan untuk menarik wisatawan untuk datang ke Berau. Selain itu, kepala Disbudpar juga berjanji akan terus berusaha untuk menghidupkan tradisi ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H