Mohon tunggu...
Fajar Utama
Fajar Utama Mohon Tunggu... Editor - THE ANSWER IS BLOWING IN THE WIND

I was born here and I'll die here against my will

Selanjutnya

Tutup

Money

Landmark Baru Gunung Tabur Kabupaten Berau

30 Maret 2020   22:29 Diperbarui: 30 Maret 2020   23:03 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai bentuk dukungan PT. Berau Coal terhadap kabupaten Berau dan Pemkab Berau, perusahaan ini, bersama dengan Pemkab Berau resmikan landmark Gunung Tabur yang berlokasi di depan Museum Batiwakkal Kesultanan Gunung Tabur. Bupati Berau, Muharram, yakin bahwa tempat ini akan menjadi daya tarik tersendiri sebab lokasinya yang terletak di depan Museum Batiwakkal.

Menurut Bupati, landmark ini bisa menjadi tanda bahwa di Gunung Tabur ada destinasi wisata yang layak untuk disinggahi, yaitu museum Batiwakkal dan kesultanan Gunung Tabur. Pertambangan menyumbang lebih dari 60 persen pendapatan daerah, selain itu, perusahaan yang beroperasi di Kabupaten Berau juga wajib untuk berkontribusi terhadap daerah ini.

Akan tetapi, menurut bupati, masyarakat dan Pemkab berau tidak boleh bergantung penuh kepada industri tambang. Menurut bupati masih banyak potensi alam Bumi Batiwakkal yang dapat dimaksimalkan. Pariwisata adalah salah satu sektor yang diharapkan dapat mengangkat perekonomian Berau. Terlebih, nantinya Kalimantan Timur akan ditetapkan sebagai ibu kota negara yang baru. Patstinya, ini memberi dampak bagi kabupaten Berau.

Bupati optimis pariwisata bisa menjadi sumber pendapatan utama daerah menggantikan tambang. Namun, menurutnya, keindahan alam yang dijual ini harus juga dibarengi dengan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni dan kreatif. Selain itu, bupati berharap masyarakat Berau dapat menggali potensi dalam diri untuk bisa membuat usaha yang mandiri dan tidak bergantung kepada sektor tertentu saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun