Mohon tunggu...
Bobby Prabawa
Bobby Prabawa Mohon Tunggu... Editor - ghost writer, copywriter, dan editor

Saya seorang ayah full time, freelance ghost writer, copywriter, dan editor yang berdomisili di Bogor. Saya aktif dalam komunitas bloger Bogor, google local guide, calon pendonor kornea mata sebagai bagian dari hobi. . Saya beralamat di gemahalilintar@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Ekrafkeun Bogor!

4 Oktober 2023   20:21 Diperbarui: 4 Oktober 2023   20:31 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Rabu, 6 Oktober 2023 di Gedung Bogor Raya Club saya mewakili koordinator periklanan Ekonomi Kreatif Bogor menghadiri pertemuan dengan perwakilan  Pemerintah Kota Bogor dari berbagai elemen yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu dalam rangka membuat rencana aksi pengembangan ekonomi kreatif Kota Bogor untu Tahun 2023.

Mamang penjual martabak manis, martabak telur, cilok, dadar gulung, mamang bubur kacang hijau, dan mamang lainnya adalah pelaku ekraf. Seberapa yakin ekraf akan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi Kota Bogor? Desain grafis, pelukis, seniman, editor, copywriter, penulis lepas, penulis biografi juga pelaku ekraf dalam ranah kreatif lainnya.

Kendala pelaku ekraf jika dimintai HAKI (Hak Kekayaan Intelektual) dan diminta NIB (Nomor Induk Berusaha) adalah mereka single fighter, artinya tidak punya pekerja lain selain dirinya. Mamang martabak manis juga tidak punya sertifikat halal meskipun semua orang tahu bahwa martabak itu halal.

Mereka melakukan pekerjaan ekraf karena tiga alasan, pertama karena tidak tertampung sebagai pekerja   kantoran, karena passion, atau karena pekerjaan utama mereka gajinya tidak mencukupi, sehingga perlu melakukan pekerjaan kedua pada bidang ekraf dalam menambah penghasilan. Cara mendukung pelaku ekraf di bidang kuliner adalah dengan jajan, belilah produk mereka, agar uang berputar dan roda ekonomi tetap  berjalan, serta pelaku ekraf tertolong.

Matahari Dept Store Mall Legend dekat Stasiun Kota Bogor tak luput dari kebangrutan. Mall lain seperti  Jambu 2, dan mall lainnya juga sepi pembeli, perilaku konsumen sekarang beralih, apapun produknya, mereka membelinya secara online.

Sekolah pada tingka SD -- SMA, dan Perguruan Tinggi adalah suluh yang basah dalam menciptakan pekerja ekraf. Para murid dan mahasiswa dididik sebagai karyawan. Tidak boleh melakukan kesalahan, harus bekerja sendiri, hanya memiliki satu jawaban, dll. Untuk merubah mindset agar mereka setelah lulus menjadi pekerja ekraf inilah hal yang sulit.

Saya sebagai koordinator divisi periklanan bagian dari 16 sektor yang ada di ekraf Bogor ingin mengedukasi calon pelaku ekraf, dan para pelaku ekraf Kota Bogor agar belajar ngiklan. Saya bekerja sama dengan pengajar yang kompeten di sekolah iklan yaitu Om Budiman Hakim dan Kang Asep Herna agar mereka bisa bikin iklan.

Produk tak bisa menjual dirinya sendiri, meskipun katanya marketing terbaik adalah kualitas. Lihatlah Van Gogh, dia melukis 2.100 lukisan terbaik, namun yang laku semasa dia hidup, hanya satu. Itu pun pembelinya atas dasar kasihan. Yuk ekrafkeun Bogor dengan belajar bikin iklan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun