Televisi ramai memberitakan sepinya pasar grosir terbesar se-Asia Tenggara Tanah Abang yang omsetnya turun drastis setelah artis, selebgram, dan orang-orang ramai berjualan di tik-tok shop live. Pada masa lowongan pekerjaan sulit didapatkan, para pebisnis pemula yang modalnya minim, tak bisa menyewa toko, membayar karyawan, dan produknya terbatas. Tik tok shop live adalah alternatif yang bisa mereka pilih. Tak perlu sewa toko (offline), bayar listrik,  PDAM, bayar karyawan, bayar iklan, cukup bikin akun tik tok dan jualan live. Jangkauannya lebih luas dan tertarget, sebab hampir semua orang punya hp, dan gaya belanjanya  online. Apakah dengan pelarangan tik tok shop live, membuat Pasar Tanah Abang mendadak ramai? Tentu tidak.
Tik tok shop bikin UMKM bangkrut. Mini market bikin warung kecil bangkrut. Ojek online bikin ojek pangkalan bangkrut. Sosial media bikin media (koran) bangkrut. Hp bikin yellow pages bangkrut. Alangkah baiknya tik tok dimanfaatkan UMKM sebagai  senjata berjualan. Jika tidak tahu caranya? Googling, belajar sampai menjadi ahli. Mulai hari ini.Â
Pada tik tok shop yang harus dilarang adalah perang harganya, misalnya  Rp 1 bisa beli kaos sablon? Ini membuat UMKM dan Pasar Tanah Abang bangkrut.  Secepat kilat orang-orang beralih ke marketplace (si oren dan si hijau), karena murah, cepat, praktis. Hanya dengan satu jari kita bisa beli ini itu. Pusat perbelanjaan seperti mall, Pasar Tanah Abang harus beradaptasi, mereka harus menjadi pusat hiburan yang membuat orang-orang rela datang dan belanja, sebab pusat perbelanjaan sekarang adalah online.Â
Era online sedang pesat berkembang. Saya pun berbelanja buku, baju, jengkol, bawang, chasing hp lebih suka online, namun bukan di tik tok shop, khawatir barangnya tidak nyata. Khawatir tak sebagus gambarnya.  Aplikasi tik tok disenangi masyarakat karena filternya membuat wajah kita menjadi lebih ganteng, atau cantik, serta ada lagu pilihan yang enak didengarkan secara gratis. Hanya bermodalkan kuota saja. Byte Dance Ltd. adalah perusahaan Tiongkok yang merupakan sosok di balik tik tok  dengan nilai valuasi USD 78 milyar.  Belajarlah berselancar, apapun yang diberikan kehidupan kepadamu, jika enggak ngerti tik tok belajarlah, sampai mahir dan menjadi hebat. Belajar dan beradaptasilah secepatnya.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H