Mohon tunggu...
Bobby Prabawa
Bobby Prabawa Mohon Tunggu... Editor - ghost writer, copywriter, dan editor

Saya seorang ayah full time, freelance ghost writer, copywriter, dan editor yang berdomisili di Bogor. Saya aktif dalam komunitas bloger Bogor, google local guide, calon pendonor kornea mata sebagai bagian dari hobi. . Saya beralamat di gemahalilintar@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Intermitten Fasting: Cara Langsung Langsing dalam 3 Bulan

17 Juni 2023   08:28 Diperbarui: 17 Juni 2023   08:31 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kompasianer, intermitten fasting bukanlah satu-satunya cara untuk langsung langsing, Ada banyak jalan ke Bekasi (bukan cuma Roma).

Intermitten fasting adalah metode diet yang dilakukan dalam kurun waktu tertentu. Waktu puasa yang ditetapkan pada intermitten fasting adalah 12 jam, 16 jam, dan 24 jam. Sederhananya, intermitten fasting mengatur pola kita makan dalam 24 jam dengan 16 jam jendela berpuasa, dan  8 jam jendela makan.

Seven -- eleven, artinya kita memulai konsumsi makan pada pukul 11 siang, hingga pukul 19 malam (7 malam) -  8 jam jendela makan. Kemudian dilanjutkan puasa pada jam 7 malam, setelah makan malam, hingga pukul 11 siang pada keesokan harinya (16 jam jendela puasa). Air putih, teh tawar, kopi tanpa gula, kopi dengan kayu manis tetap diperbolehkan. Nama lainnya adalah puasa basah. Kita mengelabui tubuh dan otak kita dengan minum dan memenuhi lambung dengan air, agar rasa lapar semunya ngacir.

Mas Ade Rai bilang, ada tiga jenis breakfast. Pertama minum air putih, teh tawar, kopi tanpa gula. Kedua breakfast dengan protein, misalnya telur. Ketiga, breakfast terbaik adalah dengan melewatkan breakfast. Kalau tergoda ngeteh dengan nasi uduk, artinya puasanya (intermitten fastingnya) batal.

Minimal puasanya, dari pukul 7 malam sampai pukul 7 pagi (12 jam jendela puasa). Lalu ada pertanyaan lagi, lebih baik melewatkan sarapan, atau melewatkan makan malam? Lewakan saja makan malam dengan makanan pengganti seperti buah, bukan dengan lontong 7 biji Kompasianer.

Jika kita tidak makan malam, cocok dengan irama tubuh kita. Ketersediaan hiburan, dan makanan 24 jam, membuat orang makan secara berlebihan. Makan karena iseng, lapar mata. Orang bisa dengan satu jari memesan makanan lewat online. Berbeda dengan orang jaman purba yang harus berburu sebelum makan. Perut mereka six pack, tidak seperti perut kebanyakan orang sekarang yang one pack (buncit). Lemaknya tergunjang hanya ketika melewati polisi tidur.

Tubuh memiliki kecerdasan. Tubuh akan ngirit dan memperlambat metabolisme ketika kita berpuasa. Metode diet ini tidak membuat kita menderita, jika diet menderita tentu tidak akan bertahan lama ketika kita menjalaninya. Tubuh akan mengambil cadangan lemak ketika kita berpuasa 12, 16 jam, atau 24 jam (one meal a day). Lemak itu diambil pada perut yang buncit.

Analoginya, jika kita gajian 20 juta, 10 jutanya kita gunakan untuk keperluan bulan ini, dan 10 jutanya kita gunakan untuk tabungan, atau deposito. Tubuh juga menabung lemak jika kita kebanyakan makan, namun kurang gerak. Lakukan intermiten fasting 2 kali dalam seminggu, 5 hari lainnya Kompasianer boleh makan dengan normal.

Alternatif lainnya bagi yang beragama Islam, bisa melakukan puasa sunah, Senin dan Kamis, atau  puasa Nabi Daud. Kita melakukan selang seling dalam berpuasa. Senin puasa, Selasa boleh makan normal, dan seterusnya sampai hari Minggu. Puasa itu bakal efektif jika sahur dan berbukanya benar. Artinya tidak over kompensasi, over karbo, over protein, sebab pada umumnya orang yang berbuka puasa makan berlebihan. Mereka makan sepuasnya, seperti orang yang mau digantung besok pagi. Sarapan, makan siang, dan makan malam dirapel, sehingga turun satu ons, naik sekilo berat badannya. Semoga bermanfat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun