Mohon tunggu...
Bobby Prabawa
Bobby Prabawa Mohon Tunggu... Editor - ghost writer, copywriter, dan editor

Saya seorang ayah full time, freelance ghost writer, copywriter, dan editor yang berdomisili di Bogor. Saya aktif dalam komunitas bloger Bogor, google local guide, calon pendonor kornea mata sebagai bagian dari hobi. . Saya beralamat di gemahalilintar@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Sejarah Letusan Gunung Gede

13 Juni 2023   09:31 Diperbarui: 13 Juni 2023   09:38 3049
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gunung Gede meletus, pexels.com

Gunung Gede adalah gunung yang  mudah didaki, medannya tidak terlalu berat, banyak terdapat pos pemberhentian, dan saya dan teman-teman seperjalanan pendaki yang pemberani pernah mendaki Gunung Gede lebih dari 10 kali. Ramai sekali pendaki di sana, sudah mirip mall yang sedang cuci gudang. Tahukah Anda tentang sejarah letusan Gunung Gede?

Gunung Gede meletus pertama kali pada tahun 1747. Letusan pertama yang terjadi pada 276 tahun yang lalu ini sangat hebat yang menyebabkan 2 aliran lava bergerak dan terlihat dari Kawah Lanang. Letusan ini memiliki dampak yang amat besar. Kemudian Gunung Gede meletus lagi pada  tahun 1761, 1780, dan 1832.

100 tahun lebih tertidur setelah letusan pertama yang dasyat. Kemudian Gunung Gede kembali meletus dasyat kedua pada tahun  1840, tepatnya pada tanggal 12 November, pukul 3 dinihari. Goncangannya yang hebat membangunkan masyarakat di sekitar yang sedang tertidur pulas. 

Keresidenan Priangan yang pada awalnya beribukota di Cianjur, kemudian dipindahkan ke Bandung oleh Residen van der Moor setelah letusan Gunung Gede yang memporakporandakan pada tahun 1864.

Setelah itu Gunung Gede kembali batuk-batuk atau mengeluarkan letusan-letusan kecil kurang lebih 24 kali, namun cukup membahayakan untuk warga yang tinggal di sekitar Gunung Gede. Letusan terakhir Gunung Gede terjadi pada tahun 1957, ini masih masuk dalam kategori letusan kecil, dan hingga saat ini Gunung Gede masih tertidur. 

Namun tetap waspada, karena sebuah gunung yang sudah lama tidak aktif, jika aktif kembali akan sangat membahayakan. Sebagai gambarannya batu-batu besar di kali Ciliwung adalah jejak lemparan letusan dari Gunung Gede. Pada sepanjang Kali Ciliwung, kalian akan menemukan gerombolan batu maha besar selain sampah yang bertebaran.

Tercatat C.G.C Reiwardt pada tahun 1819 adalah orang pertama yang mendaki Gunung Gede. Patung  C.G.C Reiwardt dapat Anda temukan dekat Danau Srigunting di Kebun Raya Bogor. 

Kemudian disusul oleh F.W Junghuhn (138-1861), J.E Teijsmann (1839), A.R Wallece (1861), S.H Koorders (1890), M. Treub (1891), W.M Docters van Leeuwen (1911), dan C.G.G.G.J van Steenis (1920- 1952) telah membuat koleksi tumbuhan sebagai dasar penyusunan buku The Mountain Flora of Java yang telah terbit pada tahun 1972. Taman Nasional Gunung Gede- Pangrango ditetapkan oleh UNESCO sebagai cagar biosfir pada tahun 1977, dan sebagai Sister Park dengan Taman Negara.

Objek menarik yang wajib Anda kunjungi di Gunung Gede     

Beberapa objek wisata menarik yang wajib Anda kunjungi jika mendaki Gunung Gede adalah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun