Mohon tunggu...
Bobby Prabawa
Bobby Prabawa Mohon Tunggu... Editor - ghost writer, copywriter, dan editor

Saya seorang ayah full time, freelance ghost writer, copywriter, dan editor yang berdomisili di Bogor. Saya aktif dalam komunitas bloger Bogor, google local guide, calon pendonor kornea mata sebagai bagian dari hobi. . Saya beralamat di gemahalilintar@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Relawan Obat: Orang Sehat yang Paling Sering Makan atau Minum Obat

3 Juni 2023   11:52 Diperbarui: 3 Juni 2023   12:35 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Relawan obat tidak boleh takut jarum suntik, sumber gambar: https://www.pexels.com/id-id/foto/orang-tangan-biru-tidak-berwajah-4492047/

Di balik sebuah uji klinis sampai sebuah pil, atau tablet layak dinyatakan sebagai obat yang aman bagi manusia, ada jasa, serta keberanian tersembunyi para relawan obat : orang sehat yang paling sering makan atau minum obat.

Uji klinis adalah pengujian pada subjek atau relawan obat. Untuk menjawab pertanyaan tentang kelayakan sebuah obat. Misalnya  apa efek samping obat ini pada orang sehat. Pusing, mual, muntah-muntah, dan lain sebagainya. Uji klinis dilakukan dengan hati-hati sebagai cara tercepat dan teraman untuk menemukan pengobatan paling aman untuk manusia.

Sebuah obat jenis baru tidak akan langsung dijual bebas untuk dipergunakan pada pasien sebelum obat tersebut teruji jelas manfaat, efek samping, dan tingkat keamanannya bagi manusia. Untuk itu dilakukan uji pre klinik pada subjek hewan kecil dalam proses penelitiannya, seperti mencit, kelinci, marmut, dsb. Setelah itu obat tersebut juga dilakukan uji klinis pada manusia sebagai bahan uji cobanya.

Mungkin terdengar horor, mengerikan, serta menakutkan bagi masyarakat awam. Lalu terlintas, apa saja yang dilakukan pada manusia yang dijadikan sebagai relawan obat? Bagaimana proses berlangsungnya uji klinis tersebut? Dan apakah keuntungan yang didapat oleh subjek atau relawan obat?

Ada beberapa peraturan yang mengatur mengenai penggunaan subjek atau relawan obat dalam uji klinis medis. Antara lain peraturan Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia. Dalam perauran ini disebutkan bahwa manusia yang digunakan sebagai subjek uji klinis atau relawan obat, harus mengikuti ketentuan laboratorium yang bersangkutan. Antara lain, relawan obat tersebut harus lolos uji skrining, sebelum dinyatakan lolos dan masuk pada fase karantina.  

Laboratorium harus merahasiakan proses uji klinis, tidak menyalahgunakan bahan dalam proses uji coba tersebut, dan melaporkan dengan sejujur-jujurnya apa yang terjadi dan dialami oleh para subjek atau relawan obat.

Tidak perlu khawatir, peraturan tersebut untuk menjamin keselamatan dan keamanan orang sehat yang menjadi subjek uji klinis atau relawan obat. Selain itu peserta subjek penelitian atau relawan obat diberi penjelasan dan informasi terkait masalah uji klinis  serta efek samping yang mungkin timbul. Mereka berhak menolak, atau membatalkan proses uji klinis jika ragu, atau bertentangan dengan kepercayaan, atau norma budaya subjek uji klinis atau relawan obat.

Apakah keuntungan yang diperoleh relawan obat?     

Subjek atau relawan obat yang mengikuti  uji klinis memperoleh medical check up gratis, makan tiga kali, camilan, honor sesuai kesepakatan diawal atas rasa sakit dan waktu menginap yang telah mereka korbankan. Laboratorium  tempat pengujian obat ini terdapat di bilangan Jabotabek.

Bagi orang awam yang ingin ikut menjadi peserta uji klinis atau relawan obat tak perlu ragu karena ada peraturan resmi yang mengatur tingkat keamanan dan keselamatan serta legalitasnya. Asalkan tidak alergi obat, punya waktu luang untuk menginap, dan tidak takut jarum suntik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun