di tepi Kali Code, di sanalah Mangunwijaya duduk bermenung diri
ketika dia mengingat Sungai Wurm di Aachen rapi jali
pada kampung kumuh di pinggir Code, ia gantungkan cita mulia:
bagaimanakah wong cilik bisa melagukan kidung bahagia di gubug remuk mereka?
di tepi Kali Code, di sanalah pria itu mogok makan:
bagaimanakah wong licik bisa merajalela atas nama pembangunan?
pesan lelaki tulus itu pada bocah-bocah Code nan lugu:
jadilah bagi dunia penuh disharmoni sebuah merdu melodi lagu
di pelataran masjid Kalimosodo, di sanalah padri itu tengadah
melagukan mazmur indah berteman hamparan sajadah