Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

MU Gagal Juara Piala FA, tapi Menang di Hati Fansnya

3 Juni 2023   23:52 Diperbarui: 4 Juni 2023   00:07 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Final Piala FA akhirnya dimenangkan Manchester City. Pada detik ke-12, Ilkay Gundogan sudah berhasil mencetak gol untuk The Citizen. Itulah gol tercepat dalam sejarah Piala FA! 

Kelengahan barisan belakang MU yang dipenggawai Lindellof dan Varane membuat City di atas angin pada awal pertandingan. MU "beruntung" bisa mencetak gol setelah Grealish ketahuan menyentuh bola dengan tangannya. Bruno Fernandez dengan tenang memperdaya kiper kedua City. Skor 1-1. hingga jeda usai.

Akan tetapi, lagi-lagi para pemain MU kehilangan konsentrasi. Kembali Gundogan mencetak gol. Kali ini memanfaatkan situasi sepak pojok dari umpan Kevin de Bruyne. Bola tendangan jarak jauh yang memantul ke tanah membuat kiper United, David de Gea takluk.

Meskipun MU berusaha menekan, Tim Manchester Merah harus menyerah kalah. Skor akhir 2-1 untuk Manchester Biru.

MU Gagal Juara FA, tapi menang di hati fansnya

Erik ten Hag si pelatih plontos MU membuktikan dirinya masih bisa bersaing dengan si plontos lain, Pep Guardiola yang menukangi City.

Pencapaian MU di Liga Inggris bahkan sejatinya melebihi ekspektasi banyak pundit sepak bola. MU yang tertatih-tatih di awal musim ternyata pada akhirnya bisa meraih peringkat ketiga Liga Inggris 2022/2023. MU pun kembali ke Liga Champions musim depan!

Memang benar, poin MU terpaut jauh dari City dan Arsenal yang tampil gacor. Demikian pula selisih gol MU sangat minim dibanding tim-tim besar lain di papan atas Liga Inggris.

Akan tetapi, perlu diingat bahwa MU sedang tidak baik-baik saja. Fans MU gencar mendesak keluarga Glazers untuk hengkang dari kursi kepemilikan utama MU.

Di sisi lain, MU bertubi-tubi dilanda badai cedera sehingga para penggawanya harus menepi lama. Eriksen, Martial, Lisandro Martinez, dan masih banyak lagi sempat terpaksa istirahat karena cedera. 

Dengan kondisi internal yang tidak ideal itu, Erik ten Hag mampu membawa MU meraih hasil yang cukup baik. 

Pada 11 Januari 2023, Ten Hag memimpin Manchester United menang 3-0 atas Charlton Athletic di Piala EFL. Ia menjadi manajer Manchester United tercepat yang mencapai 20 kemenangan dalam pertandingan kompetitif. Hebatnya lagi, ia mencapai prestasi tersebut dalam 27 pertandingan. 

Puncaknya, pada 26 Februari, MU dibawah asuhan Ten Hag mengalahkan Newcastle United 2-0 untuk memenangkan Piala EFL. MU akhirnya berhasil merebut trofi pertama mereka sejak 2017!

Pujian dari Eriksen

Eriksen yang didatangkan Ten Hag dengan status bebas transfer pada musim panas lalu memuji pelatihnya. Dalam sebuah wawancara, Eriksen memuji juru taktik asal Belanda itu.

"Saya pikir Erik ten Hag berhasil membuat sistem permainan yang perlahan kami pelajari. Tidak ada seorang pun yang tidak pernah mengalami masa sulit," ujarnya.

Eriksen benar. Di bawah Ten Hag, MU perlahan memiliki pola permainan yang lumayan jelas. Mengandalkan Bruno Fernandez dan Rashford, MU berhasil menang 23 kali di Liga Inggris. Memang benar, hanya 58 gol yang dicetak MU. Akan tetapi, di tengah krisis striker murni MU, pencapaian itu sudah cukup baik.

Ten Hag membangun MU menjadi tim yang bisa meraih poin meski tidak berada dalam kondisi tim yang optimal. Betapa tidak, rekor Ten Hag adalah 61 pertandingan, 41 kemenangan, 9 seri, dan 11 kekalahan dengan rasio kemenangan 67.2 persen!

Yang terpenting, Ten Hag tahu bagaimana membangkitkan semangat tim setelah sempat dihajar Liverpool 7-0. Ia juga membakar semangat para pemain jelang final FA Cup ini, walau akhirnya harus mengakui superioritas City.

MU menatap masa depan yang tak pasti

Akan tetapi, meski MU tampil cukup baik musim ini, MU sejatinya sedang menghadapi masa depan tak pasti. Terutama terkait kepemilikan MU sendiri yang masih dinamis. Miliuner asal Qatar sangat berambisi mengakuisisi MU yang saat ini masih dikendalikan keluarga Glazer. Di sisi lain, Glazer juga masih ingin menancapkan kukunya di Old Trafford.

Kejelasan kepemilikan ini pada akhirnya berpengaruh pada belanja dan prioritas pemain bidikan di musim baru. Ada kabar, Mason Mount akan bergabung dengan United musim depan. Tetapi berapa persisnya anggaran belanja pemain untuk Ten Hag masih abu-abu.

Yang jelas, MU sangat perlu memiliki striker murni yang tajam. Masalahnya, berapa ongkos transfernya dan siapa? Ada kabar, Neymar akan bergabung. Dia memang pemain cerdik, namun belum teruji dalam duel fisik ala Liga Utama Inggris yang penuh intrik.

Di tengah kegalauan akan masa depan MU, fans MU patut bangga dengan pencapaian the Red Devil musim ini. Ten Hag dan sejumlah besar pemain sudah berusaha menunjukkan yang terbaik. 

Musim depan, tampaknya City akan terus mendominasi. United akan lebih fokus ke transformasi sembari berharap bahwa Erik ten Hag masih akan dipercaya sampai MU bisa membangun fondasi yang lebih solid lagi. GGMU. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun