Dengan kondisi internal yang tidak ideal itu, Erik ten Hag mampu membawa MU meraih hasil yang cukup baik.Â
Pada 11 Januari 2023, Ten Hag memimpin Manchester United menang 3-0 atas Charlton Athletic di Piala EFL. Ia menjadi manajer Manchester United tercepat yang mencapai 20 kemenangan dalam pertandingan kompetitif. Hebatnya lagi, ia mencapai prestasi tersebut dalam 27 pertandingan.Â
Puncaknya, pada 26 Februari, MU dibawah asuhan Ten Hag mengalahkan Newcastle United 2-0 untuk memenangkan Piala EFL. MU akhirnya berhasil merebut trofi pertama mereka sejak 2017!
Pujian dari Eriksen
Eriksen yang didatangkan Ten Hag dengan status bebas transfer pada musim panas lalu memuji pelatihnya. Dalam sebuah wawancara, Eriksen memuji juru taktik asal Belanda itu.
"Saya pikir Erik ten Hag berhasil membuat sistem permainan yang perlahan kami pelajari. Tidak ada seorang pun yang tidak pernah mengalami masa sulit," ujarnya.
Eriksen benar. Di bawah Ten Hag, MU perlahan memiliki pola permainan yang lumayan jelas. Mengandalkan Bruno Fernandez dan Rashford, MU berhasil menang 23 kali di Liga Inggris. Memang benar, hanya 58 gol yang dicetak MU. Akan tetapi, di tengah krisis striker murni MU, pencapaian itu sudah cukup baik.
Ten Hag membangun MU menjadi tim yang bisa meraih poin meski tidak berada dalam kondisi tim yang optimal. Betapa tidak, rekor Ten Hag adalah 61 pertandingan, 41 kemenangan, 9 seri, dan 11 kekalahan dengan rasio kemenangan 67.2 persen!
Yang terpenting, Ten Hag tahu bagaimana membangkitkan semangat tim setelah sempat dihajar Liverpool 7-0. Ia juga membakar semangat para pemain jelang final FA Cup ini, walau akhirnya harus mengakui superioritas City.
MU menatap masa depan yang tak pasti
Akan tetapi, meski MU tampil cukup baik musim ini, MU sejatinya sedang menghadapi masa depan tak pasti. Terutama terkait kepemilikan MU sendiri yang masih dinamis. Miliuner asal Qatar sangat berambisi mengakuisisi MU yang saat ini masih dikendalikan keluarga Glazer. Di sisi lain, Glazer juga masih ingin menancapkan kukunya di Old Trafford.