Mang Ucup asyik melayani pembeli bakso dan mie ayam di warungnya. Lumayan, usaha yang diberi nama Mie Ayam dan Bakso Tenis Meja itu laris manis. Apalagi semua meja di warungnya dicat seperti meja pingpong.
Jadi makan bakso serasa sedang main tenis meja. Boleh juga, kan, ide Mang Ucup. Maklumlah, Mang Ucup lulusan S1. SD Negeri 1 Kupinang Ayang.
Tetiba seorang lelaki paruh baya berteriak, "Mang Ucup...sedotanku mampet. Bagaimana, sih warung ini. Masak beri konsumen sedotan mampet!"
Mang Ucup kaget. Lelaki itu konsumen yang baru datang hari ini. Dia mengaku dari Gang Sapiring Bagi Duo.Â
"Oh, maaf Bang. Coba saya lihat sedotan itu. Baru kali ini di warung saya ada sedotan mampet," kata Mang Ucup.
Si Abang itu pun menyerahkan sedotan yang dibilang mampet itu.
Tetiba Mang Ucup tertawa. Si Abang tambah marah, "Eh, kok malah ketawa. Konsumen adalah raja. Jangan ketawain konsumen yang dirugikan, dong," hardik si Abang.Â
"Sabar, Bang. Coba dilihat dulu. Ini bukan sedotan, tapi sumpit," kata Mang Ucup.
TAMAT
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H