Ada jutaan cara untuk merasakan kebahagiaan. Siswa-siswi Sekolah Anak Kolong Jembatan Tiga, Penjaringan, Jakarta Utara memiliki pengalaman kebahagiaan unik.
Beberapa waktu lalu, sebelum Idulfitri, Sekolah Anak Kolong mendapat kunjungan insan-insan budiman. Di siang hari, kala sebagian siswa-siswi sekolah swadaya murni itu sedang belajar di bawah bimbingan Bu Hermina, tetamu datang.
Para tetamu istimewa itu menyapa anak-anak dan Bu Hermina sekaligus menyampaikan bantuan dari hati yang tulus. Bu Hermina sibuk mengatur pemberian amplop tanda kasih dari dermawan kepada siswa-siswi AnKol.
Setelah menerima tanda kasih dari tetamu istimewa, anak-anak AnKol tampak semringah. Wajah-wajah cerah menghiasi ruang kelas satu-satunya di Sekolah Anak Kolong Penjaringan itu.Â
"Di antara anak-anak ini, ada yang baru pertama kali menerima amplop dalam hidup mereka," komentar Bu Hermina kepada Ruang Berbagi.Â
Sungguh uniklah kebahagiaan siswa-siswi Sekolah Anak Kolong, yang seluruh muridnya berasal dari keluarga prasejahtera. Sejak awal pendiriannya pada 1995 hingga kini, Sekolah Anak Kolong memang menjadi wadah edukasi nonformal bagi anak-anak buruh cuci, pemulung, dan keluarga-keluarga bersahaja di ibu kota.Â
Sangat langka pula sosok seperti keluarga almarhum Paulus Madur, pendiri AnKol, yang perjuangannya kini diteruskan Bu Hermina, putrinya. Â
Bu Hermina tak canggung mendampingi anak-anak mengikuti lomba keagamaan jelang Idulfitri beberapa waktu lalu. Ketulusan terus mengalir dari hati Bu Hermina dan keluarga almarhum Paulus Madur bagi anak-anak kaum papa.
Bagi Hermina, siswa-siswi Anak Kolong ia anggap seperti anak-anak kandungnya sendiri. Di tengah ketidakpastian akibat rencana penggusuran lahan kolong tol, senyum ceria anak-anak setelah menerima amplop tanda kasih menjadi oase.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas kebaikan hati para dermawan yang telah berkenan berbagi dengan murah hati.Â