Paus Fransiskus memutuskan untuk menguduskan Rusia dan Ukraina kepada Hati Maria yang Tak Bernoda pada 25 Maret 2022. Pemimpin umat Katolik ritus Barat ini akan melakukannya selama Perayaan Tobat yang akan beliau pimpin pada pukul 5 sore waktu Roma atau pukul 23.00 WIB di Basilika Santo Petrus.Â
Tindakan yang sama (konsekrasi) yang bertepatan dengan Hari Raya Kabar Sukacita Tuhan, akan dilakukan di Fatima, Portugal oleh Kardinal Konrad Krajewski sebagai utusan Bapa Suci.Â
Tanggapan Paus Fransiskus atas surat uskup Ukraina
Permintaan untuk konsakrasi atau pengudusan ini dimohon 2 Maret lalu, melalui sebuah surat kepada Paus yang dikirim para uskup Katolik dari ritus Latin Ukraina.Â
"Kami, para uskup dari Konferensi Waligereja Ukraina [...] dengan rendah hati meminta Yang Mulia untuk secara publik melakukan tindakan konsekrasi kepada Hati Maria Tak Bernoda bagi Ukraina dan Rusia, seperti yang diminta oleh Santa Perawan Maria di Fatima".
Makna geopolitik pengudusan Rusia dan Ukraina
Paus Fransiskus adalah kepala negara Tahta Suci Vatikan, negeri mini yang hanya seluas 49 hektar. Akan tetapi, Paus adalah pemimpin 1,3 miliar umat Katolik ritus Barat sedunia.Â
Tahta Suci Vatikan adalah organisasi internasional tertua yang masih ada di dunia. Kantor Sekretaris Negaranya didirikan pada tahun 1486. Saat ini Tahta Suci Vatikan memiliki hubungan diplomatik dengan 176 negara.Â
Vatikan adalah satu-satunya Negara Pengamat Permanen di Perserikatan Bangsa-Bangsa. Vatikan berpartisipasi dalam berbagai konvensi dan perjanjian internasional. Meskipun secara resmi netral, Vatikan tidak diam saja ketika terjadi krisis kemanusiaan.
Sebagai pihak netral, Paus Fransiskus selaku kepala negara Vatikan telah menawarkan perundingan dengan bantuan Vatikan bagi Rusia dan Ukraina. Paus juga telah datang langsung ke Kedutaan Rusia untuk Tahta Suci beberapa waktu lalu.