Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Ironi Kehadiran Tentara Bayaran dalam Konflik Ukraina-Rusia, Sebuah Pesan untuk Indonesia

20 Februari 2022   05:42 Diperbarui: 20 Februari 2022   06:02 894
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ironi dan misteri tentara bayaran dalam konflik Ukraina-Rusia - Pixabay

Para keluarga pejuang kemerdekaan Indonesia mungkin masih ingat kisah peperangan yang dikisahkan kakek buyut atau kakek eks pejuang kemerdekaan. 

Mungkin mereka pernah mengisahkan kehadiran tentara bayaran atau tentara asing yang membela penjajah. Umpama, pasukan Gurkha asal Nepal yang direkrut Inggris untuk memerangi tentara Indonesia.

Tentara Gurkha berlatih di hutan Malaysia - picryl.com public domain
Tentara Gurkha berlatih di hutan Malaysia - picryl.com public domain

Ya, kehadiran tentara bayaran atau dalam bahasa Inggris mercenaries atau foreign fighters telah ada sejak lama dalam sejarah militer dunia. Tak terkecuali dalam konflik Ukraina-Rusia yang sejatinya sudah berlangsung bertahun-tahun.

Media melaporkan kehadiran tentara bayaran dari aneka negara

Jika kita mencari informasi dengan kata kunci "foreign fighters" atau "mercenaries" in Ukraine and Russia, kita akan dihubungkan dengan berita media tentang kehadiran tentara bayaran dari aneka negara di kedua negara tersebut. 

Salah satunya, BBC melaporkan bahwa pada 2014 lalu, terdeteksi kehadiran tentara bayaran dari Prancis, Spanyol, Swedia atau Serbia yang membela Ukraina atau Rusia. 

Sekitar 20 warga Prancis telah pergi ke Ukraina untuk berperang untuk Ukraina atau Rusia. Demikian laporan stasiun radio publik Prancis France Info pada 11 Agustus 2014.

Empat dari mereka, termasuk dua mantan tentara, pergi ke Donetsk, Ukraina untuk berperang bagi para pemberontak separatis. Pose mereka sedang memegang senjata diabadikan oleh surat kabar Rusia Komsomolskaya Pravda.

Sementara itu, ada pula tentara bayaran asal Prancis yang membela Ukraina. Salah satunya adalah Gaston Besson. Ia anggota batalion sukarelawan Azov yang berusia 47 tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun