Para keluarga pejuang kemerdekaan Indonesia mungkin masih ingat kisah peperangan yang dikisahkan kakek buyut atau kakek eks pejuang kemerdekaan.Â
Mungkin mereka pernah mengisahkan kehadiran tentara bayaran atau tentara asing yang membela penjajah. Umpama, pasukan Gurkha asal Nepal yang direkrut Inggris untuk memerangi tentara Indonesia.
Ya, kehadiran tentara bayaran atau dalam bahasa Inggris mercenaries atau foreign fighters telah ada sejak lama dalam sejarah militer dunia. Tak terkecuali dalam konflik Ukraina-Rusia yang sejatinya sudah berlangsung bertahun-tahun.
Media melaporkan kehadiran tentara bayaran dari aneka negara
Jika kita mencari informasi dengan kata kunci "foreign fighters" atau "mercenaries" in Ukraine and Russia, kita akan dihubungkan dengan berita media tentang kehadiran tentara bayaran dari aneka negara di kedua negara tersebut.Â
Salah satunya, BBC melaporkan bahwa pada 2014 lalu, terdeteksi kehadiran tentara bayaran dari Prancis, Spanyol, Swedia atau Serbia yang membela Ukraina atau Rusia.Â
Sekitar 20 warga Prancis telah pergi ke Ukraina untuk berperang untuk Ukraina atau Rusia. Demikian laporan stasiun radio publik Prancis France Info pada 11 Agustus 2014.
Empat dari mereka, termasuk dua mantan tentara, pergi ke Donetsk, Ukraina untuk berperang bagi para pemberontak separatis. Pose mereka sedang memegang senjata diabadikan oleh surat kabar Rusia Komsomolskaya Pravda.
Sementara itu, ada pula tentara bayaran asal Prancis yang membela Ukraina. Salah satunya adalah Gaston Besson. Ia anggota batalion sukarelawan Azov yang berusia 47 tahun.