Zouma memang telah meminta maaf atas tindakan tak terpujinya itu. Akan tetapi, dia tetap tidak bisa mengelak dari hukuman sosial dan ekonomi yang sudah dan sangat mungkin akan dia terima.Â
Bukan hanya Kurt, adiknya juga menuai badai. Adik Zouma, Yoan, yang diduga merekam video tersebut, telah diskors oleh klubnya Dagenham & Redbridge.Â
Sebuah perusahaan pakaian olahraga yang jadi sponsor Zouma telah memutus kontrak dengan pemain timnas Prancis itu. Di Prancis sendiri, sebuah organisasi pencinta hewan mendesak agar timnas Prancis tidak lagi memanggil Zouma.Â
Hikmah bagi kita
Zouma bukan satu-satunya atlet profesional yang menuai badai akibat perilaku konyolnya. Memang tidak semua lantas mendapat kecaman sekeras Zouma.
Misalnya, David de Gea pernah dikecam pada 2011 karena dia memakan sebuah donat tanpa membayarnya. Padahal, harga donat hanya Rp16.000 saja. Masalah itu diselesaikan secara internal oleh toko donat, namun telanjur viral dan menjadi bahan olokan untuk de Gea.
De Gea membela dirinya dengan mengatakan, saat itu hanya salah paham saja antara pemilik toko dengan dirinya yang belum lancar bahasa Inggris.Â
Profesionalitas seseorang rupanya tidak dinilai berdasarkan performa di tempat kerja saja, tetapi justru dari perilakunya di rumah dan di tengah masyarakat.
Masyarakat Inggris dan Eropa terkenal kritis dalam menilai profesionalitas seseorang. Apalagi menilai sosok publik terkenal seperti Zouma dan De Gea yang bergaji sangat tinggi untuk ukuran pekerja di Inggris.Â
Semoga kita dan para atlet kita, apalagi yang berkarier di luar negeri, belajar bersikap profesional di mana pun. Salam sehat selalu.Â