Kegundahan manajemen Persebaya
Jika kita ikuti pemberitaan terkini, kita akan mengetahui bahwa manajemen Persebaya sebelumnya telah mengeluhkan bentrokan jadwal timnas Indonesia dengan jadwal Liga 1.
Pertandingan FIFA A Match Day antara Indonesia dan Timor Leste memang diadakan di tengah bergulirnya Liga 1. Padahal, sejumlah penggawa Persebaya harus memperkuat timnas Garuda.
Ricky Kambuaya, Marselino Ferdinan, Rachmat Irianto, Rizki Ridho, dan Ernando Ari harus membela timnas ketika tim yang menggaji mereka berjuang merebut poin untuk mengejar ketertinggalan dari pesaing di papan atas Liga 1.
Sebenarnya keluhan klub juga harus diperhatikan PSSI dan operator Liga 1. Tidak adil bila klub lantas terlalu dirugikan dengan agenda timnas, yang sebenarnya juga tidak masuk kalender kegiatan FIFA.
Perlunya PSSI dan PT LIB membuka transparansi data
Persebaya secara materi pemain sangatlah mampu bersaing dengan klub-klub papan atas Liga 1 lainnya. Persebaya dan klub-klub lain harus mendapatkan keadilan dari PSSI dan PT LIB selaku operator Liga 1.Â
Jangan sampat desas-desus bahwa Persebaya digembosi oleh oknum untuk kepentingan pihak tertentu semakin berkembang. Karena itu, PSSI dan PT LIB perlu secara terbuka membuka data terkait mekanisme rilis tes Covid-19 para pemain Persebaya dan klub lainnya.Â
Jika ada perbedaan hasil tes, harus ada pihak ketiga yang netral untuk menguji keabsahan hasil tes. Pengumuman hasil tes Covid yang mendadak sebelum pertandingan juga perlu dievaluasi.Â
Jika ingin sepak bola Indonesia maju, liga harus dikelola secara jujur dan profesional. Jangan sampai berlarut-larut adanya kesan bahwa Liga 1 pun "sudah diatur juaranya".Â