Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Honorer Merindu Bulan

2 Februari 2022   17:04 Diperbarui: 2 Februari 2022   17:26 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Honorer Merindu Bulan-Unsplash/G. Kumar

Di kalender yang bosan menampung penantian
engkau tuliskan lagi coretan
tanda gaji tak seberapa yang tak jua dibayarkan

Pada segelas kahwa yang telah mendingin
kepahitan robusta dan hidupmu menyatu dalam ingin
mimpi membangun bahtera telah jadi angin 

 

di dadamu hanya ada api membara
bukan amarah, hanya gundah gulana:
keadilan telah lama pergi mengelana 

 

di malam nan syahdu nian
engkau, si honorer merindu bulan:
entah berapa purnama, dirimu dilupakan

***

fajar Februari 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun